Keterangan foto: cak Udin.
Tahun politik, begitulah sematan di tahun 2018 saat ini. Partai politik beserta seluruh jejaringannya sibuk menggerakkan mesin politik yang mereka miliki untuk meraih suara rakyat demi sebuah kuasa. Hmm, tentu saja hal itu sangat melelahkan mereka. Wal hasil berbagai cara mereka lakukan, dinamika dimunculkan, isu dan wacana mereka terbangkan agar landing di hati rakyat dengan mulus.
Selain partai politik, ormas2 pun turut disibukkan dalam tahun politik saat ini. Lantas, selain parpol dan ormas adakah yang harus sibuk atau menyibukkan diri untuk hal ini? Tentu saja jawabnya "ada", mengapa? Karena politik sejatinya bukanlah milik parpol, ormas dan lingkungan sekitarnya, tetapi milik seluruh mahluk yang hidup di bumi Indonesia.
Salah satu pemilik dunia politik yang seringkali di politisasi dalam kehidupannya adalah rakyat. Rakyat adalah dunia politik itu sendiri sesungguhnya. Sebab, rakyat merupakan ruh utama dari alam demokrasi, karena tanpa rakyat demokrasi seperti mayat.
Nah, muncul sebuah pertanyaan tentang rakyat. Siapakah yang disebut rakyat? Bukankah para politisi dan anggota ormas juga bagian dari rakyat? Tentu saja mereka adalah "bagian." Perlu kita garis bawahi hanya "bagian" dan bukan representasi rakyat keseluruhan. Maka bersikap menjadi penting dalam persoalan politik ini.
Diantara berbagai ragam model entitas rakyat diluar parpol dan ormas ada satu entitas kecil namun memiliki potensi besar jika diberdayakan dengan tepat. Entitas itu bernama @Steemian yang tergabung dalam Rumah Maya @Steemit. Mengapa saya katakan memiliki potensi karena di steemit banyak para penulis lepas yang memiliki kebebasan berpendapat, beropini, bersikap dan sebagainya. Tak sedikit dari mereka mempunyai kopetensi yang tidak bisa dianggap remeh. Tetapi apakah para steemian peduli dengan persoalan politik?
Jika menilik dari berbagai postingan para steemian rasa-rasanya jauh pantai dari lautan. Entah mengapa, apakah karena mereka tidak memahami politik atau apatis atau abai atau lainnya. Yang jelas jika dilihat secara sekilas kepedulian para steemian tentang dunia politik sepertinya sangat minim. Hal ini sesungguhnya lucu bin tak tahu malu, karena adanya steemit tak lepas dari konstalasi politik baik lokal, nasional maupun global. Masihkah steemit sepi dari wacana politik?
Tiba waktunya, sikap politik steemian harus jelas, menonton, berjoged, atau mengendalikan mikrofonnya para politikus, begitu kira-kira ya cak..he
Yup, karena kita manusia politik yang seringkali dipolitisasi