Dua hal yang selalu akan berjalan beriringan di jagat fana ini adalah prasangka baik dan buruk. Keduanya memiliki institusinya masing-masing. Agama mengajarkan keniscayaan berprasangka baik sedangkan ilmu modern yang kita asup dari dunia akademik mengajarkan kita untuk berburuk sangka.
Loh kok dunia akademik mengajarkan berburuk sangka, benarkah? Bukankah dalam dunia pendidikan kita diajarkan untuk menganalisis sesuatu. Sementara itu, analisis membutuhkan menunda penilaian. Pada saat menunda penilaian itulah rasa curiga kita sematkan. Mengapa? Untuk mendapatkan motif dari apa yang sedang kita analisis. Dalam bahasa kerennya kita kenali hal itu dengan nama filsafat kecurigaan, bukan?
Sesungguhnya mencari keburukan tidaklah sulit. Terlebih lagi kita sudah menaruh rasa curiga terhadapnya. Saya merasa carut marutnya keadaan bangsa saat ini tidak lepas dari menumpuknya rasa curiga dari setiap anak bangsa atas apa dan siapa saja yang tak selaras dengan mereka.
Waoh.....jadi bangsa kita adalah gunung curiga yang masih aktif yang sewaktu-waktu bisa menumpahkan laharnya. Hehehe, jika kita berpikir seperti itu tentulah hal itu dibolehkan. Namun, saya masih menaruh harap terhadap husnudhon (prasangka baik) dari sebagian besar anak bangsa. Loh....kok tidak konsisten sih? Katanya tadi bangsa kita gunung curiga, kok berubah?
Ya, bagaimana tidak!!! Di dalam gunung curiga tersebut masih banyak anak-anak bangsa yang tulus, ikhlas, apa adanya dan berbuat yang terbaik untuk bangsa demi menggerus gunung curiga tersebut tanpa menumpahkan laharnya.
Kopi Hitam
kreatif bos
Sudah dapat Token byteball gratis bos.
lumayan dapatnya
Reputasi di atas 30: dapat hadiah $ 5
Reputasi di atas 40: dapat hadiah $ 10
Reputasi di atas 50: dapat hadiah $ 40
Reputasi di atas 60: dapat hadiah $ 80
Reputasi di atas 70: dapat hadiah $ 160
Langsung bisa cairkan..
Wah gmn itu boss
@resteemator is a new bot casting votes for its followers. Follow @resteemator and vote this comment to increase your chance to be voted in the future!