Pengalaman KBA Menulis Buku

in #indonesia7 years ago

Siapa yang tidak mengenal KBA? Penulis yang sangat produktif, memiliki segudang ilmu pengetahuan
dan mampu memprediksi masa depan. Sebanyak 22 buku telah diterbitkan, dan masih banyak kumpulan draft yang belum tuntas, rencananya semua akan diterbitkan menjadi buku.

Atas permintaan anggota FAMe chapter Aceh Besar yang memiliki keinginan untuk mengumpulkan tulisan yang akan kita jadikan buku, dan mengenal lansung bapak KBA maka pada pertemuan ke-5 kami mengundang bapak KBA berbagi pengalamannya tentang semangat menulis dan menjadikan tulisan dalam bentuk buku.

fameabes ke-5 di KNPI (2).jpg
Pertemuan FAMe Aceh Besar di Kantor KNPI, 7 Juni 2018

Dalam pertemuan ini, akan dibahas mengenai fase pengalaman menulis buku yang dilakukan KBA, berdasarkan analisanya :

  1. Membaca

  2. Pendekatan kepenulisan

  3. Mulai menulis

  4. Bahasa Indonesia

  5. Waktu Menulis

  6. Merujuk pada bahan

  7. Mengatasi kebosanan

  8. Gaya penulisan

  9. Menerbitkan tulisan

  10. Menjemput ide

  11. Bank Draft

  12. Hidup sebagai penulis

  13. Pembahasan Fase Membaca

Berdasarkan pengalaman KBA, yang berkeinginan membuat buku sehingga mewajibkan dirinya membaca 200 buku termasuk tulisannya sendiri. Karena menurutnya bahwa, menulis tanpa membaca sama dengan HCL (haba cet langet). Maka oleh sebab itu, sebelum menulis ia melakukan pengamatan dan penelitian.

Pada saat berada di Yogyakarta, menerapkan motifasi segitiga dalam kehidupannya yaitu RTP (rumah, toko buku, perpustakaan). Dan setiap bulannya selalu membeli buku, sebagai bahan bacaan yang disediakan di rumah.

  1. Pembahasan Fase Pendekatan kepenulisan

Dalam fase ini anda perlu memperhatikan penulisan model apa yang akan anda tulis. Sehingga perlu adanya kerangka berfikir, jika ingin menulis sejarah maka narasi buku sejarah, jika ingin menulis politik maka narasi buku politik.

Untuk menulis narasi, tergantung juga pada level membaca bapak/ ibu. Biasanya daya membaca paling lama 20 menit.

Pada saat pertama membaca otak menolak, lalu mulut mulai menguap maka bandanpun akan terasa tidak nyaman dan berat, selanjutnya buku mulai dilepaskan dan akhirnya mencari tempat nyaman untuk menyandarkan badan, tertidurlah. Sehingga kemauan membaca yang kuat harus kita tanamkan.

Saat membaca terjadi dialog, otak kanan dan kiri. Jika itu terjadi maka mulailah langsung menulis karena dialog tersebut merupakan bahan untuk kita menulis. Buku bacaan ibarat puzzle, antara buku A, buku B, buku C dan seterusnya ketika semua bahan buku kita baca maka akan melahirkan konsep baru berdasarkan analisa kita.

fameabes ke-5 di KNPI (4).jpg
Terdapat 12 fase yang disajikan

  1. Pembahasan Fase Mulailah menulis

Ide apapun yang sudah telintas dan ada di fikiran sebaiknya segera ditulis, jangan pernah mengabaikan.
Akan tetapi saat kita berfikir dan ada orang yang bertanya maka tulis dan jangan pernah dibuang. Tulis menjadi cataan dan masukkan dalam daftar buku. Dan jangan pernah membuat buku yang langsung sempurna, karena ide tidak akan pernah berkembang, apalagi dengan catatan kecil jangan pernah dibuang.
Dalam hal menulis KBA mampu menulis 1000 kata dalam waktu 45 menit untuk dituangkan ke dalam steemit.

  1. Pembahasan Fase Bahasa Indonesia

Mengenai penulisan dalam bahasa Indonesia wajib dipelajari, saya tidak membahas detail karena anda bisa membaca tulisan pak Yarmen di steemit mengenai Tertiblah Berbahasa Indonesia.

  1. Pembahasan Fase Waktu menulis

Dalam menulis waktu juga menjadi hal penting, karena situasi menentukan kapasitas menulis kita, apabila dilakukan pada siang hari maka akan sangat menekan dan kita merasa terbeban sebab suhu mulai mencapai puncak, ini secara kosmos. Maka saya anjurkan agar menulis pagi atau malam.
Akan tetapi bagi yang sudah terbiasa menulis dalam kondisi apapun tidak menjadi masalah. Maka menulis merupakan latihan pembiasaan, seringlah menulis.

fameabes ke-5 di KNPI (8).jpg
Buka puasa bersama setelah pertemuan

5 fase telah dijabarkan dan 7 fase lagi akan dibahas pada pertemuan lanjutan.
Selanjutnya acara pertemuan kita hentikan karena menjelang berbuka puasa bersama.
fameabes ke-5 di KNPI (9).jpg

Mulailah menulis
Tidak perlu takut salah, menulis apa saja
Kuncinya hanya ada pada latihan dan sediakan waktu
Selalu belajar menulis.

Salam Literasi… Semangat menulis… Semangat berdakwah

Terima kasih kepada:

Seluruh panitia dan peserta kegiatan FAMe Aceh Besar petemuan ke-5
Ketua KNPI dan anggota atas kerjasama dan pemakaian tempat kegiatan
Bapak Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA) atas kesediaan memberikan materi berbagi ilmu
Rumah Relawan Remaja (3R) atas peminjaman pemakaian proyektor

Sort:  

Salam literasi semoga semakin maju cara berpikir para remaja sekarang sehingga bisa menghasilkan karya yang sangat berarti

Aaamiin, semoga sesuai harapan kita bapak...

Mantap FAMe Abes. Maju terus Kakakku! 😍

Terima kasih dek...

Kak, besok datanglah ke Bin Ahmad Coffee, ikut kelas bedah tulisan...

Makasih Bu Cut, atas laporan pandangan mata. FAMe terus jaya....

Sama-sama, terima kasih buat bapak yang terus memotivasi kami...