Halo Keluarga Steemit Indonesia.
Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan sudah mulai saya rasakan sejak SMA. Walaupun hanya sepersekian persen saya tekuni, saya tetap berusaha sebisa mungkin untuk mengenal segala hal tentang kepenulisan. Ketertarikan ini hilang timbul bak musim yang terus berganti. Hari ini semangat, besok malas nya kumat. Sampai-sampai saya berpikir bahwa cuma orang hebat yang bisa konsisten menulis.
Pertengahan 2017 seorang sahabat menyarankan saya untuk ikut bergabung dalam sebuah Komunitas Menulis Online (KMO) via What'sapp. Tujuan saya bergabung adalah memotivasi diri untuk berani menulis saja waktu itu, ditambah lagi para mentor di KMO tidak membatasi jenis tulisan apa yang harus dibuat oleh anggota. Satu bulan umur ketahanan saya bersama KMO. Selanjutnya nihil. Penyakit malas itu masih saja merayu saya setiap ingin kembali menulis.
Pada Akhir tahun 2017 berawal dari obrolan singkat dengan @khadafiyahya. Saya menyampaikan kepadanya bahwa saya ingin kembali menulis. Dia dengan spontan merespon dengan mengucapkan, "steemit aja." Lalu ia menjelaskan apapun yang dia ketahui tentang steemit.
Di sinilah saya mulai penasaran dan tertarik dengan steemit. Eits..apa kalian berpikir saya tertarik karena uang atau reward nya? Ya anda benar. Saya tertarik dengan rewardnya. Namun itu berada pada poin kedua. Hal pertama yang membuat saya tertarik dengan steemit adalah saya ditantang untuk terbiasa menulis. Hal kedua adalah reward. Tulisan kita dihargai dan dibayarkan per tujuh hari nya siapa yang tidak mau. Tentunya jika tulisan kita dinilai berkualitas dan bermanfaat oleh para kurator sehingga mereka melakukan upvote.
Kurator adalah semua pengguna steemit (steemian). Kurator bukan hanya steemian yang memiliki Steem Power besar. Jika seseorang sudah memiliki akun steemit yang aktif maka sejak itu pula ia menjadi seorang kurator.
Selama satu bulan menggunakan steemit, ada beberapa hal 'aneh' yang saya rasakan.
- Pertama, saya sudah merasa ringan dan mudah saja untuk mulai menulis. Walaupun saya tahu tulisan yang saya hasilkan masih banyak kekurangan.
- Kedua, seandainya saya mentok atau tidak tahu mau menulis tentang apa. Saya hanya perlu membaca tulisan-tulisan orang lain. Percaya atau tidak, dengan membaca tulisan orang lain saya lebih mudah menerima informasi dan memunculkan ide-ide baru yang ingin saya sampaikan dalam bentuk tulisan.
- Ketiga, realistis. Saya menyadari bahwa saya bukan penulis profesional. Saya hanya seseorang yang masih penasaran dan masih ingin terus belajar menulis. Karena hal ini, seandainya ada beberapa postingan yang saya buat hanya memperoleh sedikit upvote atau tidak ada sama sekali, saya berusaha untuk tidak kecewa. Karena poin pertama bergabung di steemit adalah untuk mengambil kesempatan agar bisa menulis. Jika tulisan yang dimuat mendapat reward itu adalah bonus.
Steemit sudah menaruh bukti bahwa siapa saja yang tekun, sabar, dan terus belajar pasti memperoleh sukses. Seperti yang pernah dikatakan oleh Steven Covey yaitu:
Orang sukses itu sebenarnya juga merasakan rasa malas yang sama, seperti yang dirasakan oleh orang-orang yang tidak sukses. Mereka punya rasa malas dan berat sekali untuk melakukannya! Hanya saja mereka mampu mengatasi rasa malas itu, dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Bagaimanapun kemudahan yang saya rasakan sekarang, itu masih belum cukup. Saya masih harus terus belajar kepada orang-orang yang lebih baik lagi dalam hal kepenulisan.
Hadirnya Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Aceh Jaya kemarin membuat saya memiliki kesempatan untuk belajar lagi bagaimana menghasilkan tulisan-tulisan yang baik dan mengandung manfaat di dalamnya. Seperti kata Pak Yarmen Dinamika selaku pembina FAMe seluruh Aceh sekaligus Redpel Harian Serambi Indonesia, "Menulis itu bukan bakat, tetapi minat dan kemauan."
Salam hangat,
@daentepi
Hal yang sama juga aku rasakan. Saya ngeblog sejak 2005, suka-suka aja kapan saya mau menulis. Sejak bergabung dengan Steemit, saya makin suka dengan menulis suka-suka ala saya, tapi yang pasti, makin rajin iya, haha
100% correct kak. 😁
Do steemit gerak aja terus jari ini untuk ngetik tulisan kan 😀