Ini Satu Kisah Perjuangan Ayah Bagi Anaknya

in #indonesia7 years ago (edited)

IMG_20180627_034155.jpg
(Samsul si Ayah Tangguh)

Awan hitam masih terlihat sedikit menumpuk mendung di angkasa, tapi dua pria lanjut usia penuh semangat mengangkut segala perlengkapan kebutuhan 3-4 hari melaut, menuju kapal boat milik mereka, di ruas Krung (Sungai) Cangkoy, Meulaboh, Aceh Barat.

“Kaleh mandum nyo. Sep dua are breeh? (Sudah semua ini. Cukup dua bambu beras)” tanyanya kepada seorang teman yang sedang fokus kutak-katik mesin, dalam ruangan tertutup. Ia adalah Samsul, seorang Ayah tiga anak yang berdomisili di Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Samsul terlihat antusias bersama seorang rekannya untuk melaut, Selasa (26-6/2018) petang. Sejumlah perlengkapan seperti pancing (kail) yang terlihat banyak berjejer mata tajam, es batu (bunga es) memenuhi wadah penampungan ikan, air minum, kompor gas, tabung gas elpiji, ikan asin, dan dua bambu beras. “Ini persiapan untuk 3-4 hari di laut,” kata Samsul.

Menurut saya, ada yang terlihat aneh. Disaat sejumlah kapal boat memilih memarkirkan (lempar jangkar) di tepian Krung Cangkoy, Samsul bersama rekannya malah terlihat hendak pergi turun meluat.

Informasi yang saya peroleh, sejumlah nelayan memilih tidak melaut, lantaran cuaca di tengah lautan sangat buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter. Demi menghindari musibah, mayoritas nelayan tradisional memutuskan “enggan melaut” dan menghabiskan waktu dengan membenahi sejumlah alat tangkap yang rusak.

IMG_20180627_033950.jpg
(Kapal Boat lain tidak melaut karena cuaca buruk)

Saya bersama dua orang sahabat steemins, @afmeulaboh dan @azhar.steemit melangkah lebih mendekati perahu nelayan tradisional 2 GT atau gross tonnage tersebut, sambil menanyakan apakah tidak khawatir badai di tengah lautan. Bernada sedikit memelas, Samsul menjawab, “Sedang sangat membutuhkan biaya untuk anak kuliah dan sekolah,” jelasnya.

Padahal Samsul memiliki sebuah usaha warung kopi di ruas jalan Desa Ujong Baroh, namun ia mengkalkulasikan, uang tabungan masih kurang, sebab anak yang paling besar memohon dapat melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi di Banda Aceh. “Warung kopi, istri saya yang jaga. Saya turun melaut demi mencari biaya tambahan,” urainya.

Saat ditanya apakah tidak takut akan kondisi gelombang tinggi di perairan Samudera Hindia? Samsul dengan mudah menanggapi, jika terjadi badai lagi, mereka akan melemparkan jangkar supaya tidak sampai terbawa arus. ”Sebenarnya kemarin, kami sudah turun melaut, tapi karena melihat ombak setinggi 3-4 meter, kami putar arah pulang. Tapi sekarang mudah-mudahan tidak apa-apa,” jawabnya.

IMG_20180627_033833.jpg
(Selepas Samsul berlayar, cuaca mendung disertai angin kencang melanda pesisir)

Sahabat steemians, melihat perjuangan nekat Samsul pergi melaut, kita dapat menyimpulkan bagaimana pengorbanan seorang Ayah demi anaknya. Sepatutnya, kita harus senantiasa menyayangi dan menghormati orang tua masing-masing. Karena setiap Ayah dan Ibu dengan penuh kegigihan, baik siang dan malam, rela membantingkan tulang mencari rezeki, semata dapat menutupi segala kebutuhan anak-anaknya.

Meskipun dalam hati mereka tetap was-was akan ancaman badai di tengah lautan, kapal boat usang berukuran lebar 2,5 meter dan panjang 5,5 meter akhirnya berlayar menuju tengah perairan. Mari kita berdoa semoga Samsul memperoleh hasil tangkapan yang mencukupi untuk menutupi segala biayai pendidikan anak-anaknya. Sekian.

IMG-20180503-WA0086.jpg

IMG-20180413-WA0016.jpg

Sort:  

Bahkan hampir karam, sungguh itu murni perjuangan sang ayah demi anaknya lebih baik

Iya...makanya setiap anak harus benar2 sayang dgn org tuanya 👍

good stories

Thanks bro 😄👍👍

lanjutkan karyamu

Semoga Allah memberi banyak rezeki pada samsul dan terpenuhi cita cita anaknya

Iya bang...
Amin ya Allah...🙏
Yg terpenting mereka dilautan tdk mengalami badai😭

Selamat siang mas, sudah menyoblos belum hehe

Di kabupaten saya gak ada Pemilu mas. kalo di Aceh, ada tiga pilkada, tapi gak kena kabupaten saya Aceh Barat 😆

Ouwh, udah pemilu yang tahun sebelumnya ya mas

Iya mas...

Tapi sekarang mudah-mudahan tidak apa-apa,” jawabnya

Maybe I'll include this part in my post, which I periodically compile on the basis of studying blogs.

please, friends 👍👍
it is the expression of the source (Samsul). so it should still be included in the word quote🙏

Semoga doa usaha dan ikhtiar Pak Samsul membawa hasil. Amin...

Amin...ya Allah 🙏
Semoga memperoleh rezeki yg cukup membiayai pendidikan anaknya 👍

Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by denysatika from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.