The End Serial - Jiwa dan Titik untuk Menentukan Kesenangan - Mini Review #3

in #indonesia7 years ago

soult.jpg

Source:pixabay

image

Dear steemian friends

Postingan ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya yaitu Jiwa dan Titik untuk Menentukan Kesenangan - Mini Review. Ini adalah hasil bacaan kecil dari dua buku tentang ruh dari Ibnu Qayyim dan buku Menuju Kesempurnaan Akhlak dari Ibnu Miskawaih.

Jadi, untuk mengapai kesenangan kita membutuhkan rasional. Rasional di sini lebih kepada jiwa kita sendiri, bukan bentuk fisik atau tubuh kita. Langkah selanjutnya adalah agar rasional berkeja dengan baik adalah dengan menyucikan jiwa kita.

image

Rasional akan berkerja Baik dengan Kesucian Jiwa

Source: max-pixel
Amal dan ibadah merupakan cara untuk mengsucikan jiwa, karena jiwa dalam raga ini terhalang dari mengenali hakikat segala sesuatu. Itu bukan karena jiwa yang bersatu dengan raga, tetapi karena kesibukan-kesibukannya, kecenderungan pada keinginan syahwaninya, dan kerinduannya pada tuntutan raga. Kecenderungan atau kerinduan ini sudah ada dan melekat dalam jiwa dan ia semakin kokoh seiring dengan ketekunan dalam mengikuti keinginan dan terus-terusan akrab dengan perkara-perkara inderawi duniawi yang menyenangkan. Jika hal ini terus merasuk ke dalam jiwa, dan raga mati, maka sifat-sifat ini akan terus melekat dalam jiwa dan amat menyakitkan.
Maka, pada kasus-kasus terburuk semisal mecuri atau bahkan samapai melakukan pembunuhan, dengan jiwa yang telah rusak, maka perbuatan tersebut dapat dilakukan oleh seseorang. Tatkala perbuatan demikian terus merasuk dan menjadi pilihan solusi saat ia mengdahapi berbagai masalah, ini akan menjadi malapetaka bagi dirinya sendiri baik di dunia dan di akhirat kelak.
Tidak ada yang bisa menyelamatkan dari berlumuran perbuatan-perbautan seperti ini, kecuali menahan jiwa dari keinginan rendah tersebut, berpaling dari duniawi, dan menyambut pengetahuan sungguh-sungguh, melihat perkara-perkara ilahiyah, sehingga hubungannya dengan perkara-perkara duniawi terputus, singkatnya menggunakan rasional. Sudah pasti dalam dirinya terlebih dahulu tertanam niat untuk ia berhijrah ke tempat yang lebih baik. Ini diibaratkan seperti orang yang meninggalkan kampong halamannya menuju kesuksesan yang tinggi. Perpisahan itu kadang-kadang menjadikan jiwanya merasa kasihan kepada keluarga dan kampong halaman yang ditinggalkan sehingga ia menjadi susah. Tetapi dengan niat yang kuat perasaan itu akan hilang ketika ia merasa senang dengan kedudukan dan jabatan yang kelak ia dapatkan.
Tidak ada istilah yang tidak mungkin untuk menghilangkan perbuatan atau perilaku nir-akhkal tersebut jika ada niat, mempelajari ilmu serta ilmu akhlak, sebab agama telah menetapkan akhlak adalah sikap pertengahan antara dua kutub yang berlawan arah, karena air hangat itu tidak panas dan tidak dingin. Maka, keseimbangan antara ilmu dan akhlak adalah orang bijak yang ahli ibadah dan dialah orang yang berbahagia untuk menggapai kesenangan dalam kehidupan. Wallahu a’lam....


revue.jpg

Mini Review * merupakan usalan kecil dari hasil bacaan dan pengalaman. Kiranya akan menjadi amal dan dapat memotivasi diri saya sendiri.*
Semoga juga, Mini Review ini dapat mengunggah INSPIRASI, dan dari INSPIRASI kiranya dapat menguatkan sebuah MOMENTUM. Selanjutnya biarkan Tinta Emas yang akan mencatat perjalanan hidup kita. :)

image

Semoga bermanfaat:

Sort:  

Terima kasih @doktormuslem
Telah berbagi pengetahuannya.
Sangat bermamfaat ulasannya.
Salam ana @hakim93

sama-sama Tgk @hakim93 ;)

That bergizi, malam Jumat tabaca lagee nyoe
Jroh pak doto, Hana suah kop kitab Lee Kana pnetoh bak dron

:) jroh pak @sarjan. trimeng geunaseh ka neusaweu

agak berat bak lontuan pahami kata kata pak doto, mungking payah neusurah ngen bahasa nanggroe baroe meukunong..kalheuh lon baca baca sampe abeh, cuma adak jeut neu bie saboh surah singkat dengan bahasa sederhana.

gata bahasa inggreh biasa jih that lancar, peu lom bahasa lam tulesan loen. that na teuh di gata.
inti jih, kesenangan lebeh ta teumeung dengan rasinoal jiwa dan untuk ta peukong atawa ta peu tajam rasional jiwa adalah dengon peusuci hate. meunan kureung leubeuh gure.
nyo referensi dr dua tokoh yg memang lebih kpd rasional (etika rasional). meunan gure @abidiqbal

perfectly understood guree,.that absolutely right..mnyo hate ka gleh kon le kesenangan ta teumeung, tapi ketenangan hati dalam syukur menerima kekurangan dan sabar mensyukuri kelapangan...jroh that guree..jazakallah khairan katsiran..
nyoe meunow yang galak tabaca, bek gadoh ngen bitcoin..

allahumma amin ya Rabb, wa iyyaka jazakallah.
bitcoin payah sit ta panto-panto sit gure hehehe