Dulu pernah mendengar seorang pengusaha ulet menyarankan. Jika ingin berbisnis, pilihlah usaha / dagangan yang berhubungan dengan sandang, pangan dan kertas. Kalo menurut aku, 3 hal tersebut emang sepertinya tidak bisa dilepaskan dari kegiatan keseharian kita. Dan yang paling umum, ga terlalu membutuhkan banyak biaya untuk sekadar memulainya.
Beberapa hari yang lalu ada broadcast berseliweran di grup. Isinya memberitakan tentang ciri-ciri warung yang memakai pesugihan dalam menjalankan usahanya. Hmmm, ternyata masih ada ya yang pakai beginian? Katanya, kebanyakan orang melakukan hal itu karena ingin cepat meraih keuntungan/kesuksesan?
Lagian juga apakah itu berita yang udah valid? tahu darimana coba? Atau jangan-jangan itu berita yang disebarkan beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab?
Bukankah kita selalu diwanti-wanti pak ustad untuk menghindari hal-hal yang bisa menjadikan kita untuk menyekutukan Alloh? Dan hal-hal semacam ini termasuk kedalam perbuatan tersebut.
Naudzubillah min dzalik.
Sebagai pekerja yang sedang belajar sebagai penjual. Pekerja kok penjual? Karena ada saatnya kita kerja kerja kerja, juga ada saat kita bisa jual jual jual. Eits, maksudku sebagai pekerja (komikus) dan sebelum komikna jadi harus kerja dulu nih biar cepet jadi. Setelah jadi komiknya baru dijual. Gitu lho, ra sah spaneng..
Saat berjualan, ternyata ada seni tersendiri yang membuat pelakunya bisa menikmati keindahan dari kegiatan jual-menjual ini. Selain tentunya ada hubungan silaturahmi yang akan terjalin. Juga Diantaranya adalah belajar sabar nanggepin calon pembeli CLBK (Chat Lama Beli Kagak!), melatih kejujuran terhadap barang dagangan yang kita punya, menghindari tindak penipuan, bahkan menahan diri untuk tidak lebay terhadap produk yang kita punya.
Dan meskipun ada saat dimana kita mengalami penurunan penjualan, tapi secara keseluruhan ternyata berjualan itu mengasyikkan.
Entah ya kalo jualan aset negara.
Hahahaha.. Chat Lama Beli Kagak.. butuh kesabaran luar biasa