Hari kedua berada di Kota Jakarta, dan hanya memiliki waktu kurang lebih hanya 15 jam lagi disini. Mau kemana lagi hari ini? Oke, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan "trip dadakan" kami ke museum MACAN. Hah? Macan teman nya harimau? Tentunya bukan! Lalu, apa itu MACAN?
Museum MACAN merupakan singkatan dari Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara. Berlokasi di AKR tower Jalan Panjang no 5, Kebon Jeruk,Jakarta Barat. Kami menuju lokasi menggunakan bus transjakarta dari daerah lebak bulus (Jakarta Selatan) dengan memakan waktu sekitar 45 menit hingga akhirnya sampai pada halte Kebon Jeruk . Kemudian cukup berjalan kaki saja sekitar 4 menit dari halte kita sudah sampai di gedung AKR tower tersebut, saranku tidak usah naik angkutan karena jaraknya benar benar dekat.
Sesampainya di gedung tersebut kami bertanya kepada satpam yang ada kemudian beliau mengarahkan kami untuk naik lift ke lantai 5 (kalau tidak salah). Sudah sampai di lantai yang kami tuju, kami diminta untuk mengantri tiket masuk, untuk umum sebesar Rp 50.000, sedangkan pelajar/mahasiswa Rp 40.000 dan untuk anak anak sebesar Rp 30.000. Setelah mendapat tiket kami menitipkan tas ranselku yang berukuran cukup besar, disini yang diperbolehkan adalah tas seukuran tas tangan saja, dan oiya kamera profesional juga tidak diijinkan masuk ya.
Nah ini merupakan salah satu karya favorit pada pengunjung, infinity room yaitu sebuah ruangan yang berisi lampu berwarna yang kemudian cahaya nya dipantulkan melalui cermin yang mengelilingi seluruh ruang dan juga melalui air. Untuk masuk kesini kami mengantri sekitar 30 menit untuk masuk dan hanya diberikan waktu selama 45 detik didalam ruangan tersebut untuk berfoto, dan hati hati sebelah kanan dan kiri kalian adalah air.
Selain itu disini banyak sekali macam karya yang mudah dan tidak mudah untuk dipahami, terutama bagi orang awam seperti kami. Ada lukisan abstrak, ada lukisan wajah, ada karya mengenai kehidupan sehari hari dan yang paling menarik perhatianku adalah karya karya yang bertemakan bahwa dunia tidak sedang baik baik saja. Ada lukisan yang berjudul "Juling" karena menceritakan orang orang yang tidak bisa lepas dari menatap layar ponselnya.
Macam macam poster yang bertuliskan sindiran sindiran untuk kita manusia milenial juga banyak terpampang disini. Media media yang digunakan pun unik bukan hanya kanvas, ada juga yang menggunakan kardus, bubuk mesiu bahkan fossil kupu kupu. Dan museum ini, sepertinya bukan hanya surga bagi para penikmat seni yang sesungguhnya, namun juga untuk para penikmat seni amatiran seperti kami.
Ya, surga nya para instagram lovers, para pemburu foto apik nan epik! Setiap sudut ruang di museum ini memang menyuguhkan ke khas an galeri seni yang sedap dipandang mata dan dilengkapi dengan pencahayaan yang syahdu. Jadi, kalau berkunjung ke Jakarta sempatkanlah mengunjungi tempat ini, tidak akan ada kata bosan yang terucap bahkan hanya terlintas pun tidak. Selamat menikmati!
Terimakasih sudah menyempatkan untuk membaca tulisanku kali ini. Semoga memberikan informasi dan manfaat bagi siapapun yang membaca. Dan terima kasih juga kepada Komunitas Steemit Indonesia dan kepada para Curator Indonesia @aiqabrago serta @levycore untuk dukungannya
XOXO
Gajahkeciljalan2
Waaa.. ini keren...
suasananya kayak di Gallery Semarang :D
Eh semarang ada gallery emangny?
Sebelah mana?
Baru tahu wkwkwk
Wkwwkwk.. jalan sebelah Spiegel, masuk aja mentok.. itu sudah sampai ke Galeri Semarang :D
Oalah di kota lama? Wkwk
Okedeh thankyou infonya, pan kapan kesana deh hihi
Sip2 :D