If you want to see part-1 have a look here - Jika kalian ingin melihat bagian satu bisa dilihat disini

The next phase - fase selanjutnya

The previous phase was the proposal, as you can read at the link above. Two days ago was my cousin wedding day, but since the condition of the volcano and also not in a good day in Balinese calendar, they are not advance into the next phase which is the wedding ceremony. Two days ago, is the day they were technically a spouse, legal under the national law, but has not completed the Balinese Wedding tradition. Because they are not yet to held the ceremony. The ceremony itself (usually followed by the wedding reception) is so complicated and it has to be led by the high priest

Fase sebelumnya adalah lamaran, yang bisa kamu baca pada link di atas. Dua hari yang lalu adalah hari pernikahan sepupu saya,tetapi karena kondisi gunung berapi dan juga itu bukan merupakan hari baik alam pawukon Bali, mereka tidak melangsungkan ke fase berikutnya, yaitu upacara pernikahan. Dua hari yang lalu secara teknis dan secara hukum negara, mereka merupakan pasangan suami-istri, akan tetapi mereka belum sah di bawah tradisi orang Bali. Karena mereka belum melangsungkan upacara pernikahan. Upacara Pernikahan tersebut (biasanya diikuti oleh resepsi pernikahan) sedikit rumit dan juga harus dipimpin oleh seorang pemuka agama.

The Prosession - Prosesinya

The wedding prosession started at my cousin house. All of our related family, or the member of our traditonal local comunity join the prosession. It will be followed by atleast 200 people or even more from the groom side, they are the witness of the wedding. Among the the crowd are the traditional local comunity leader, The head of the village to witnessing and also to register the wedding. Then when the time and the preparation done, then heading into the bride house

Prosesi pernikahannnya dimulaidari rumah sepupu saya. Semua keluarga saya atau anggota banjar (komunitas tradisional lokal) ikut dalam prosesi. Dan dalam prosesi ini paling tidak di ikuti oleh 200an orang atau bahkan lebih dari pihak laki-laki. Mereka merupakan saksi pernikahan. Diantara mereka terdapat ketua banjar, Kepala dusun untuk mencatat pernikahan mereka. Saat semua persiapan dan waktunya telah siap, kami berangkat menuju rumah mempelai perempuan.

my cousin with the head of the village - sepupuku dengan kepala dusun

At The bride House - di rumah mempelai perempuan

The ceremony at the bride's house was started with the priest leading the ceremony with the offering. Then it continued with a lot of talking from both side, mostly formality about what the goal of their arrival, and what ceremony they will be hold. Then when all the talking finished it is followed by signing the registration and rings exchange, and they are oficially a spouse. No kissing in here, not really common to have done in the wedding, more to be done in private. Joking

Upacara di rumah mempelai perempuan diawali dengan pemangku yang memulai upacara dengan sesajen. Dan kemudian diikuti perbincangan yang panjang dari kedua belah pihak, lebih kepada formalitas tentang apa tujuan kedatangan mereka, dan upacara apa saja yang akan mereka lakukan. Saat semua pembicaraan itu selesai dilanjutkan dengan penandatanganan regristrasi pernikahan dan juga pertukaran cincin, dan mereka secara resmi telah menjadi suami-istri. Tidak ada ciuman disini, tidak begitu biasa dilakukan di upacara pernikahan, lebih banyak di lakukan berduaan. HAHAH bercanda

the priest leading the ceremony - pemangku sedang memimpin upacara

The registration signing - penandatanganan pencatatan pernikahan

wedding ring exchange - pertukaran cincin

Return to my Cousin House - Kembali ke rumah sepupuku

After the prosession finished at the bride's house, then we return to my cousin house. At the house gate the couple were welcomed with a small prosession it is the first time the bride enter the house with a new status. Then the prossesion goes into the family temple. And they are officially newlywed couple

Setelah prosesi di rumah mempelai perempuan, dan kemudian kami kembali kerumah sepupuku. Di pintu rumah, pasangan tersebut di sambut dengan prosesi kecil, ini untuk kali pertama si mempelai perempuan memasuki rumah dengan status baru. Kemudian prosesinya berlanjut ke pura keluarga. dan mereka secara resmi adalah pasangan baru menikah.

The ceremony at the gate - upacara di pintu

The prosession at the family temple - prosessi di pura keluarga

Balinese Wedding: The Wedding - Pernikahan Adat Bali: Akad Nikah

The next phase - fase selanjutnya

The Prosession - Prosesinya

At The bride House - di rumah mempelai perempuan

Return to my Cousin House - Kembali ke rumah sepupuku

Taken With Canon Kiss X8I