Poetry # Mendaki Mahameru

in #indonesia7 years ago


image.png
Ilustrasi Image Source

Mendaki Mahameru


“di tiap-tiap pendakian, kebekuan begitu mesra, lalu cinta akan hilang, dingin tubuhmu membunuhnya”,
kata yudhistira kepada drupadi


image.png
Ilustrasi

doa-doa burung pindah menuju tanah seberang. kota telah
padamkan sebagian lampunya. rumputan tengadah
menyambut embun. seorang lelaki bergegas jumpai
makan malam yang telat. gadis-gadis ingin segera tidur
agar besok dapat menjadi wanita. di televisi berita jack
the ripper yang dibuka kembali kasusnya. keletihan
melapukkan. sebuah sabar akan berita yang tak ada balasan. langit menangis
tanah telah jadi kurban prahara peradaban

“dharmamu tak miliki alasan membawa ragamu ke nirwana, dirimu telah meliar telanjang di ladang-ladang”,
kata yudhistira kepada arjuna


image.png
Ilustrasi

orang-orang meminta gempa, gunung berapi dan banjir
bandang. pesta kembang api anak-anak tanpa gizi yang
cukup. penguasa membaca machiavelli. negeri
perdagangkan perang, dengan rakyatnya sebagai mata
uang. di rumah-rumah tuhan orang-orang lebih suka
mencium aroma mesiu sambil baca kitab-kitab suci.

“ragamu yang menolak krama, bersarang amarah, tak pernah lahirkan kesepian. tak akan mampu melawan angkara badai beku”.
kata yudhistira kepada bima


image.png
Ilustrasi

anak-anak lahir tanpa tahu mengapa. proyektil aktif di
taman bermain. di benua hitam bocah menjadi budak di
ladang-ladang kakao orang-orang putih. di negeri lain
perempuan-perempuan kecil dicambuk terik siang
berbaris di lampu merah.



Ilustrasi

pendakian tiba di puncak. ada kabut, kita kehilangan sunset. kedinginan. kebekuan. hilang udara. Lelah
bertahan atau turun kembali.
kau harus menjawabnya, sebelum berkata: percuma!

kepahiang, 02 januari 2018


Baca Juga Puisi-Puisiku Lainnya:

  1. Agar Hari Hari Selalu Berpihak Padaku (For The Days Always Be With Me) Bilingual
  2. Kafilah, Malam Usai Berbincang dengan Yetti A.K.
  3. Menunggu (Waiting)
  4. Kabar Kabar Malam
  5. Kerangka Naskah Roman Tentang Percintaaan Yang Akhirnya Hanya Jadi Sebuah Puisi, Pun Tak Usai
  6. Orang-Orang Yang Berperang (The Warring People)
  7. Sebuah Kolam Kecil Yang Tak Bermata Air (A Small Pond Without Water Spring)
  8. Kepada Orang-Orang Yang Merenung Lalu Menaruh Harapnya Pada Mimpi

Steemit Chapter Bengkulu

@emongnovaostia @willyana @blogiwank @gandasucipta02
@caboediwijaya @derifebrianto @deniskurniawan @arirahmadi16
@sajakaditya @puterikurnia @piceska @idajohan @deadewanti
@crishaenadiana @nadihariansyah

Emong Soewandi || @emongnovaostia

Screenshot_3 (2).jpg

Sort:  

Congratulations @emongnovaostia! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!