Jika sebelumnya saya membahas tentang "Tradisi Meugure dan Tradisi Beut Drah di Aceh", kali ini ada lagi pembahasan yang berkaitaitan dengan hal tersebut, namun tulisan ini akan dirasakan begitu singkat karena hanya sedikit yang bisa saya sampaikan namun bisa tetap dijadikan pengetahuan bagi masyarakat luar daerah Aceh.
Saya merasa bahwa tema kali ini sedikit terlambat untuk dipublikasikan, karena kesibukan dan lain hal di dunia nyata. Namun saya merasa untuk tetap perlu mempublisnya walau sekilas dan juga terlambat.
Di aceh, lazimnya dalam hal belajar agama yang dijadikan rujukan oleh orang tua adalah dayah, yang merupakan tempat menimba ilmu dari seorang teungku akan perihal agama. Maka oleh sebab itulah terdapat banyak sekali dayah di aceh, bahkan sekarang setiap gampong memiliki satu dayah.
Disamping itu pengajian rutin malam bagi orang dewasa seperti yang saya sampaikan pada postingan sebelumnya yaitu beut drah juga merupakan tempat menimba ilmu agama.
Sebelum memasuki bulan puasa kemarin, setiap santri dayah maupun tempat pengajian di masjid-masjid setiap daerah melakukan "Tradisi Toep Beut (Tutup Pengajian)". Kegiatan ini merupakan kebiasaan yang sering dilakukan ketika hendak memasuki bulan puasa. Karena ketika ramadhan datang, maka pengajian dan dayah ditutup dan mengehentikan sementara segala aktivitasnya hingga selesai lebaran.
Biasanya toep beut ini diwarnai dengan makan-makan bersama dengan para santri di dayah, para jamaah beut drah pun demikian. Namun ada juga dayah yang mewarnai kegiatan toep beut secara eksternal dengan jalan-jalan sesama santri.
Berdasarkan pengalaman saya ketika menjadi jamaah pengajian beut drah, kami mewarnai kegiatan ini dengan makan bersama, menu utamanya pun khas Aceh, yaitu kuah beulangong. Sebelum makan, salah satu perwakilan jamaah mengutarakan rasa terima kasih kepada teungku yang mengajarkan kitab dan syukur akan ilmu yang telah diberikan oleh Allah yang pada akhirnya kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Canda gurau pun tak henti-henti terlontar dari mulut para jamaah yang membuat kegiatan ini begitu menjadi moment yang sangat saya ingat hingga saat ini.
Regards @eumenes