Melakukan perjalanan tanpa patokan waktu kapan sampai ke suatu tempat bisa dibilang salah satu hal yang bisa membuat lelah. Bukan karena hanya duduk diam beberapa jam di dalam kendaraan tetapi lebih kepada rasa penasaran untuk segera sampai ke tujuan yang belum pernah di datangi sebelumnya, dan rasa penasaran itulah yang menyebabkan rasa lelah menyerang.
Lelah ini juga bisa disebabkan karena harus mengulang-ulang playlist mp3 dari awal dengan lagu yang sama, lelah terhadap mata yang terpenjara oleh jeruji berbentuk kaca ketika hanya bisa melihat keindahan ciptaan Sang Maestro kehidupan dari balik kaca tanpa bisa menyentuhnya. Atau pun lelah karena lelah itu sendiri yang betah berlama-lama bersemayam dalam diri.
Hal ini hampir selalu terjadi ketika saya bepergian kemana pun. Memilih tempat pada sudut bangku belakang kendaraan, menyumpal telinga dengan headseat, dan beralih ke silent mode, itu hobi saya saat dalam perjalanan. Bukan tidak ingin beramah tamah dan tertawa lepas, tapi pertanyaannya apakah dengan tertawa dianggap mutlak sebagai indikator bahwa kebahagiaan telah terpenuhi?
Lelah dengan pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban yang hinggap di pikiran akhir-akhir ini membuat otak saya bekerja lebih keras dari biasanya menyebabkan mulut seperti terkunci untuk tidak terlalu banyak mengeluarkan kata-kata.
Tapi semua lelah itu sirna dalam sekejap ketika kaki menapak pada tanah Lameue di daerah Pidie, pada sebuah warung kopi sederhana namun cukup ramai pengunjungnya. Bagi saya, tidak ada yang istimewa pada lima menit pertama disini, namun menit selanjutnya ternyata menjadi penentu "kewarasan" yang sedikit terkuras kembali terpenuhi. Disuguhi oleh nikmatnya lemang dengan kombinasi menyeruput boh manoek weng, membawa mata saya kembali liar untuk mengeksplorasi setiap sudut tempat itu. Melihat kecakapan para pembuat "minuman surga" tersebut, dan sesekali melemparkan pandangan pada lemang yang berjejer indah ditempat pembakarannya.
Boh manoek weng adalah salah satu minuman khas di Aceh yang terbuat dari campuran kuning telur yang dikocok hingga berbusa dan tambahan teh atau kopi ataupun susu. Soal rasa, jangan pernah meragukan kenikmatannya. Asal kau bisa menahan napas beberapa detik tanpa mencium aroma amisnya, maka kau akan berhasil menikmati keindahan rasanya menari-nari di lidah mu.
kuningnya mengandung banyak lemak kak. yang mengadung banyak proteinnya adalah putih telur. dan itu bagus buat stamina ;)
kebanyakan orang udah salah kaprah kalau kuning telus bisa buat kita fit ataupun kuat. dan yang lebih parahnya lagi kuning telur bisa buat "anu" kan itu sangat tidak masuk akal :/
makanan yang berseratlah yang bikin kita Fit dan selalu kuat, seperti daging2ngan,ikan, buah-buahan dan sayur-sayuran. tapi jangan pakai santan dan terlalu banyak minyak yes
Yg buat fit atau g nya sbnrnya sugesti dek.. Dengan minum bmw kmrn kk jd rileks, mkanya lelahnya hilang 😂😂
But anyway mkasi info nya..
Ya bener kk, sya sereng gitu udah minum boh manok weng 3 gelas tetap belom fit, tapi kalo dapat uang 10 juta cuma2 saya langsong fit kk padahal belom makan belom minum boh manom weng pun
Waah..blh tu uang nya dikirim ke rekening saya
Gimana mau fit...3 gelas di weng, habislah tenaga...hihi
Creamy boh manok weng yang bikin kamu on terus ....
On terus dan memaksa kembali pada kenangan-kenangan indah yang membuat bahagia
alamak.... inilah 'penyakit' perjalanan, mengembalikan yang terserak
Hahaha dan yg terserak itu menyatu dalam sekejap gara2 boh manoek weng
Oman. Trep that ka hana jep boh manok weng (kocok) itu. Peu lom leumang. O, ma e. That rhoe ie babah teh reh. Sang-sang nah nye na bulei, kuterebang aju..
Hahahaha...jak keuno laju bang.. Jiep bmw