Sepakat, Mbak.
Meskipun sempat manggut-manggut setelah membaca sebuah postingan seorang Steemian yang berseliweran di grup WhatsApp tentang standardisasi penulisan Steemit. Alasannya, banyak yang telah berusaha menulis dengan baik, sementara yang lain, yang seakan asal menulis, tidak serius, malah mendapat banyak vote.
Koreksi saya atas alasan ini, bagaimana seseorang tahu bahwa Steemian A menulis dengan serius, sementara Steemian B tidak menulis dengan serius. Nah, ada kata 'seolah' ini tentu berpangkal pada subyektifitas masing-masing kita. Karena bisa jadi yang dianggap tidak serius, malam sangat serius.
Saya, misalnya, suka menulis fiksi. Saya yakin teman-teman Steemian yang membaca fiksi karya saya seperti 'tukang jagal' atau 'kisah dua ekor ikan' bisa jadi dianggap tidak serius. Padahal saya sangat serius.
Saya sepakat dengan ulasan, Mbak Mariska.
Semua memiliki bidang masing-masing dan belum tentu semua paham dan mengerti. Persepsi dan asumsi negatif inilah yang bahaya sekali, kita semua harus belajar untuk positif. Karyamu itu luar biasa di mata saya dan tidak mudah menulis seperti itu, saya pun tidak bisa!