Memperkenalkan anak pada tanaman, bagaimana tanaman di tanam? apa saja jenis tanaman semusim dan tahunan? Apa saja jenis tanaman yang bisa di makan? Apa saja tanaman yang harus di tanam meski tak bisa dimakan? Kenapa harus di tanama dan hal – hal lain yang berhubunganya denganya menjadi bagian sangat penting untuk di perkenalkan kepada anak – anak sejak dini.
Meskipun penting, namun sepertinya urusan memperkenalkan tanaman dan lingkungan pada anak – anak di negeri ini masih terbilang sangat rendah bahkan kalah bersaing dengan dunia game meski itu juga tak salah
Pertanyaanya kenapa program pendidikan memperkenalkan/mendekatkan tanaman pada anak – anak itu masih rendah? Ada beberapa alasan yang menjadi latabelakangnya. Pertama secara umum, urusan dunia pertanian di negeri ini masih di anggap pekerjaan yang hina, pilihan terakhir dan tak bergengsi sehingga banyak orang mengganggap tidak perlu memperkenalkan/mendekatkan anak – anak pada tanaman. Hal ini berbeda dengan negara – negara maju yang menyadari betul bahwa mendekatkan anak – anak pada dunia pertanian sangat penting karena dengan sumber pangan yang baik lagi memadai lah generasinya bisa bertahan dan maju dalam segala hal.
Ada sebab maka ada akibat sebuah harga yang harus di tanggung dari setiap tindakan yang kita ambil. Akibat rendahnya pendidikan memperkenalkan/mendekatkan anak – anak pada dunia tanaman/pertanian/lingkungan maka tidak perlu heran banyak kasus – kasus sumber makanan yang tidak sehat yang di kosumsi oleh anak – anak bahkan orang dewasa sekalipun karena mereka bebas membelinya di pasar tanpa pernah mengenal darimana sumber makanan tersebut di proleh, apakah di tanam dengan cara baik – baik atau tidak mereka tidak pernah tau. Yang mereka tau hanya beli dan makan.
Seberapa penting sebetulnya memperkenalkan/mendekatkan anak – anak pada dunia tanaman/pertanian
Mengajarkan/memperkenalkan anak – anak pada dunia tanaman sebetulnya sama dengan mengajarkan anak – anak bagaimana bertahan hidup. Kenapa bisa begitu? Karena dengan mereka mengenal banyak tanaman maka secara otomatis mereka mengenal sumber tanaman yang bisa di makan lagi baik dan memahami bagaimana tanaman itu di proleh dan di olah sedemikian rupa baik dalam keadaan aman maupun dalam kondisi darurat.
Saya tidak bermaksud menakut – nakuti para pembaca tapi perlu menjadi ingatan kita bersama bahwa sebuah situasi bisa berubah kapan saja dari aman ke situasi yang mengerikan yang tidak di harapkan akibat berbagai faktor misalnya bencana alam atau perang, maka secara otomatis sumber pangan akan menjadi masalah pada saat itu dan saya berharap itu tidak terjadi di negeri ini meski sudah pernah terjadi. Pertanyaanya andaikata situasi itu terjadi hari ini apakah anak – anak anda atau anak – anak di sekitar anda sudah mengenal tanaman apa saja yang bisa di jadikan sumber pangan untuk bertahan hidup. Jika jawabanya lebih banyak anak – anak tidak paham, anda sudah bisa bayangkan apa yang akan terjadi pada mereka jika di hadapkan pada situasi yang tidak di inginkan.
Melalui tulisan ini saya berharap kepada seluruh pembaca untuk tidak segan – segan memperkenalkan anak – anak di sekitar anda pada tanaman dan lingkungan meski urusan pertanian di negeri ini masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Karena ini bukan soal gaya melainkan soal bagaimana mereka bisa mengenal sumber pangan yang baik dan bisa bertahan dalam keadaan apapun di masa mendatang.
Pertimbangan lain adalah soal lahan dan perubahan iklim. Sebagaimana kita ketahui bahwa alam ini terus berubah dari waktu ke waktu, perubahan iklim terus terjadi yang berakibat pada rusaknya sumber lahan pertanian, lahan terus berkurang sementara populasi manusia terus bertambah. Silahkan anda deskripsikan sendiri jika kita membiarkan anak – anak hari ini tidak paham atau tidak dekat dengan tanaman bagaimana mereka kedepan.
Ini betul sekali. Sya pun kerab mengajak anak² saat bercocok tanam di perkarangan rumah. Akhirnya mereka peduli akan tanaman tersebut
Seminim minimnya bang @catataniranda mereka tau cara menanam ubi rambat dalam plastik dan anak anak pasti lebih senang dengan hasil tanamanya sendiri dari pada di beli yg bisa saja kenak kimia. Lanjutkan kesenangan mereka bang
hahaha contohnya kok pas kali. tanam ubi rambat. pas sebelum puasa kemarin kami nama ubi rambat dalam pot. saya bilang, nanti buahnya kayak pot bulat-bulat. anak-anak senang dan merka yang jaga dan siram setiap hari.
Hahaha itu namanya sehati bang @catataniranda pakek bekas kotak kentang atau tomat juga bisa bang lapisi sama plastik bekas biar gak turun tanahnya. Tanahnya campur sama dedak dikit biar gak keras. Bibit ubi rambat yg bagus yg langsung tumbuh dari tunas buahnya bukan tunas batangnya
sip.. ntar nanti cari lagi bibitnya ke saree. biar ditanam pake dedak