Ketika orang menyebutkan nama Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA), saya langsung terbayang pustaka berjalan. Lelaki asal Krueng Mane, Aceh Utara ini telah menulis banyak buku. Jika berbicara, pembahasannya jauh ke masa depan.
Sumber foto: Facebook
Dalam tulisan singkat ini, saya mencoba mengingat dan menulis kembali tentang sosok KBA dari sudut pandang saya sendiri. Ia salah satu tokoh muda Aceh yang saya kagumi, baik dari segi keilmuan dan kepriandiannya.
Penampilannya biasa saja. Lelaki murah senyum itu mudah bergaul dengan siapapun. Para professor senang berteman dengannya, selain cerdas juga tidak pelit ilmu. Karena ketajaman intelijensinya dalam menganalisis setiap kejadian, saya memanggilnya ‘Profesor’, walaupun gelar akademiknya masih doktor.
Kami berasal dari daerah sama dengannya, namun saya baru mengenal KBA sekitar tahun 2010. Itu pun bukan secara langsung tetapi diceritakan oleh seorang teman. Waktu itu saya bertanya, siapa menurut kawan saya orang yang pintar di Aceh saat ini, dia spontan menyebutkan nama KBA.
“KBA? Siapa beliau?” taya saya penasaran. “Kamaruzzaman Bustamam Ahmad.” Sebutnya.
Sejak saat itu saya mulai mencari tahu tentang KBA. Namanya sering muncul di rubrik opini Harian Serambi Indonesia. Setiap kali tulisannya muncul, saya mewajibkan diri untuk tidak melewatinya, bahkan satu artikel saya baca berulang-ulang. Saya penasaran bagaimana cara KBA membaca buku. Tulisannya kuat dengan rerensi buku-buku berkualitas.
KBA menulis banyak buku tentang Aceh dan keilsmanan. Karyanya yang paling monumental yaitu ACEHNOLOGI. Ia menerbitkan enam jilid. Terakhir dibedah di kampus UIN Ar-Raniry yaitu volume V. Buku tersebut mengupas tentang kajian keacehan layaknya etnik-etnik lain di Indonesia.
Sumber Foto: Akun Steemit @kba13
Selain itu, ia juga menulis buku Masa Depan Dunia, Wahdatul Wujud, dan puluhan judul kajian keislaman di Nusantara lainnya serta jurnal-jurnal internasional. KBA sebagai bukti bahwa penulis hebat adalah pembaca yang lahap. Selain tekut menulis ia juga pembaca yang luar biasa.
Jebolan S3 La Trobe Universitas Australia ini aktif mengisi di berbagai seminar nasional dan internasional. Walaupun jam terbangnya sudah tinggi, ia tak sungkan berbagi ilmu dengan generasi muda Aceh di Forum Aceh Menulis (FAMe). Bahkan ia rela tidak dibayar.
Ia merupakan pribadi yang sangat santun dan low profile. Jika kita berbicara dengannya tidak sedikitpun terkesan sombong atau merasa dirinya hebat. Ia tidak mau berkonflik dengan siapapun.
Bahkan KBA pernah ingin mengundurkan diri dosen UIN Ar-Raniry, gara-gara ia tidak betah dengan suasana di UIN. Keputusannya waktu itu sempat membuat para profesor gusar. Para profesor di UIN tidak mau kehilangan intelektual sepertinya. Setelah dibujuk oleh beberapa orang, akhirnya ia tetap mengabdi di UIN Ar-Raniry.
Saya sendiri mulai mengenalnya secara langsung ketika KBA menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) Baitul Mal Aceh. Pada satu waktu, di sebuah hotel di Banda Aceh saya bertanya kepadanya bagaimana cara menulis buku seperti dirinya?
Menurutnya, untuk menulis itu kita harus fokus sesuai keilmuan kita. Dia bertanya kepada saya apa latar berlakang pendidikan saya. Spontan saya menjadi saya sedang menempun pendidikan master komununikasi. Nah, ia menyarankan kepada saya untuk membaca minimal tiga buku komunikasi yang buku tersebut menjadi referensi utama semua sarjana komunikasi.
Bahkan ia menyarankan untuk saya baca dengan sangat lahap dan bisa dibolak-balik. Setelah itu dikuasai, maka buku komunikasi lainnya sebagai pengembangan saja. Dengan demikian seorang penulis sudah dapat menarasikan sesuai keilmuanya.
Baru-baru ini, melalui grup FAMe, KBA mulai mengenal Steemit bahkan sudah memiliki akun bernama @kba13. Ia tampak sangat aktif menulis di platform berbasis blockchain tersebut. Setiap hari minimal ada satu judul baru yang ia publis, terkadang lebih dari satu.
KBA sangat penasaran dengan Steemit, ia terus mencari tahu keunggulan Steemit. Ia memahami bahwa Steemit merupakan media sosial dan ladang pekerjaan masa depan yang tak bisa ditolak. Ia menyebutkan bahwa Steemit menjadi sebuah negara baru (New Digital State) di masa yang akan datang.
“Google mengajari saya bagaimana memori tidak begitu penting lagi, karena kita hanya perlu mengingat kata kunci saja. Facebook mengajari saya bagaimana berkawan dan berlawan di alam maya. Begitulah kesan ketika memasuki new-Digital State yang STEEMIT,”ucapnya dalam tulisan terbarunya bejudul Seri Masa Depan: Virtual Ethnography di Republic of Steemit.
Kehadiran orang-orang pintar seperti KBA semakin berkualitas konten-konten yang di platform Steemit. Saya sendiri tidak pernah melewatkan satu judulpun tulisannya di Steemit. Walaupun saya jauh lebih junior dibanding KBA, ia tak sungkan bertanya tentang teknis bagaimana memasang foto pada postingan.
Ketika KBA (paling kanan) menghadiri pembahasan Renstra Baitul Mal Aceh di Hotel Permata Hati, Aceh Besar
Bagi KBA menulis sebuah postingan ukuran panjang 1.000 kata bukan hal yang sulit. Ia menuliskan dalam perjalanan atau sedang delay pesawat. Dari pada bersantai, ia gunakan untuk menulis artikel serta menjawab pertanyaan orang melalui tulisan yang tidak sempat dijawab.
Menurut pribadi saya, masyarakat Aceh sejatinya berbangga memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) seperti KBA. Tidak banyak orang Aceh sehebat KBA dalam dunia menulis dan akademis.
Selain yang saya ungkapkan di atas, tentu masih banyak lagi kelebihan-kelebihan KBA yang tidak mampu saya narasikan di sini. Namun demikian, menurut pribadi saya, setiap manusia juga memiliki kekurangan. Lalu apa kekurangan KBA?
Saya perhatikan, KBA tidak suka difoto ketika ia sedang presentasi. Ia ingin fokus, begitu juga ketika ia presentasi ada yang berbicara, istilahnya “membuat rapat dalam rapat,”. Nah, jika Anda ikut diskusi bersama KBA, hal ini yang perlu Anda hindari, jika tidak mau ditegur di depan forum. []
Keren hayat... Pak @kba13 mmg sosok yg luar biasa
Iya kak Juli.. Membaca beliau kuat sekali
Aku baru sekali lihat beliau di acara bedah buku kemarin, langsung kubilang sama @fardelynhacky oman, aku jatuh cinta padanya, luar biasa cerdasnya...
Resteem laa.. Hahaa
Gak bisa bantah, Ustaz Hayat. Salut buat beliau.
Kita doakan beliau sehat selalu dan panjang usia
Aamiiin...
Your Post Has Been Featured on @Resteemable!
Feature any Steemit post using resteemit.com!
How It Works:
1. Take Any Steemit URL
2. Erase
https://
3. Type
re
Get Featured Instantly & Featured Posts are voted every 2.4hrs
Join the Curation Team Here | Vote Resteemable for Witness
mantap markotap.. sy vote ya hehe
perasaan saya jg sama utk sosok luar biasa ini, Prof. KBA. Sang cendekiawan muslim Aceh kontemporer...