Musim kemarau sudah berlalu, dan kini Sebagian dari daerah Aceh sudah memasuki musim penghujan. Kadang dua hari sekali hujan deras, baru berselang beberapa hari kemudian cuaca menjadi cerah.
Sebagai masyarakat yang selalu bergerak di lingkungan sekitar, baik itu untuk bekerja ataupun hanya sekedar jalan-jalan untuk menghilangkan strees. Tentunya tidak ingin pas sudah setengah perjalanan, hujan pun datang, bisa-bisa semua kegiatan yang sudah kita rencanakan tidak dapat terlaksanakan. Sebagai antisipasi masa kita harus menyediakan baju hujan ataupun mantel untuk perlindungan sementara agar bisa bergerak bebas.
Kejadian yang tidak terlupakan bagi saya, yaitu kemarin saat perjalanan saya menuju kota Banda Aceh bersama rekan-rekan saya. Saya lupa membawa mantel hujan, setengah perjalanan sekitar di daerah kota Sigli. Tiba-tiba hujan turun begitu, untung saja kami tidak basah kuyup, Karena sempat mampir ke kedai kopi yang ada di pinggir jalan.
Sambil menunggu hujan reda, kami memesan bandrek panas untuk menghangatkan badan kami dari kedinginan. Kedai kopi tersebut tidak biasa seperti pada umumnya, karena disitu menyediakan bandrek dan gorengan, tidak hanya menyediakan kopi sahaja.
Minuman bandrek merupakan salah satu minuman tradisional yang ada Indonesia dan dikonsumsi untuk meningkatkan dan menyeimbangkan suhu tubuh. Minuman ini juga sudah di jual di setiap pelosok daerah yang ada di Indonesia. Bahan-bahan yang digunakan seperti jahe, merica, gula merah dan juga kacang tanah.
Proses memasak yaitu dengan mencampurkan air dengan semua bahan kedalam wadah kecuali kacang tanah yang kemudian di masak hingga mendidih. Takaran bahannya juga disesuaikan dengan kebutuhan.
Susu juga dapat dicampurkan dengan bandrek, itu sangat tergantung dari selera penyajian kita masing-masing. Dengan mencampurkan susu rasa bandrek akan terasa lebih gurih, namun sebagian orang orang juga kurang suka akan hal tersebut, mereka lebih menyukai bandrek yang original. Sebagain masyarakat Indonesia memercayai bahwa dengan meminum bandrek dapat mengurangi sakit tenggorokan, sariawan dan juga meriang.
Bandrek biasanya dikonsumsi dengan cemilan, seperti ubi jalar, singkong, dan gorengan seperti tahu goreng, bakwan, tempe goreng dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, bandrek kini kurang diminati oleh kalangan muda. Pada saat kebanyakan dari kalangan muda lebih memilih untuk nongkrong di kafe ketimbang di warung penjual bandrek. Memang itu tidak terelakkan, karena kesemuanya itu terletak pada perbedaan masa.
Kembali ke pembahasan, setelah menikmati enaknya bandrek di pinggir jalan dan hujan pun pun sudah mulai reda. Kami pun melanjutkan perjalanan, badan kami tidak terasa kedinginan seperti sebelumnya. Yang berarti inilah sebenarnya manfaat minum bandrek yaitu dapat menyeimbangkan suhu tubuh. Selamat mencobanya Sahabat....
Okey, sekian pembahasan saya kali ini semoga bermanfaat kepada sahabat steemian semuanya.