Salam Steemian,
Sebelumnya beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan steemit, dan pada saat perkenalan saya mencantumkan nama, dan tempat lahir, saya pikir, saya juga perlu sedikit menjelaskan dimana saya dibesarkan. Ya, saya dibesarkan di suatu desa atau gampong yaitu gampong keude Trienggadeng.
Begitulah sebutannya Trienggadeng bila di terjemahkan menjadi bambu kuneng (kuning) bila kata tersebut di penggal maka akan menjadi dua kosa kata yaitu Trieng dan Gadeng, Trieng adalah bahasa Aceh jika di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah bambu sedangkan gadeng jika di translete ke bahasa Indonesia maka menjadi gading,, ya, gading yg warnanya kekuning-kuningan, kalau salah bisa diperbaiki lagi pada coretan kedepan.
Trienggadeng (bambu kuning)
Dalam tulisan pertama saya kali ini, saya mencoba menjelaskan bahwa Trienggadeng adalah disamping nama suatu daerah juga merupakan salah satu tumbuh-tumbuhan yang di ciptakan oleh Allah SWT, dimana tumbuh-tumbuhan tersebut (trienggadeng) mempunyai banyak manfaatnya yang bisa digunakan mulai dari batangnya yg bisa digunakan untuk berbagai macam kegunaan
seperti bahan baku untuk pembuatan pagar rumah, kursi dan bentuk olahan tangan kreatif lainnya.
Uniknya, nama Trienggadeng sebutan untuk nama suatu daerah, di tandai oleh satu pohon super besar di pinggiran jalan nasional B. Aceh-Medan yaitu pohon "sala" sebut kami, yang hingga saat ini Trienggadeng telah banyak melahirkan putra-putri yang sampai sekarang sudah tumbuh dewasa dan telah mampu mengexplore diri masing-masing baik di tingkat lokal maupun manca negara.
Bak Sala (pohon sala)
Yang beda dari daerah lain, Trienggadeng terkenal dengan tempat singgahan bagi pengguna jalan, dikarenakan di Tringgadeng terdapat beberapa tempat wisata kuliner yang biasanya para pengguna jalan singgah di Trienggadeng pada saat waktu makan siang, dimana ditempat / warung-warung yang menyajikan makanan santapan siang menyajikan berbagai macam masakan khas Aceh seperti, tirom (tiram), kuah asam keueng (asam pedas), beulacan (sambal kelapa), eungkot kareng lado dan berbagai macam menu masakan khas Trienggadeng lainnya.
Beulacan
kareng lado
tirom
Saya bangga menjadi orang yang dibesarkan di Trienggadeng, meskipun saat sekarang ini saya singgah di Trienggadeng dalam waktu seminggu sekali karena sudah berumah tangga kesalah satu kota tetangga yang dekat dengan Trienggadeng.
Mohon maaf, Mungkin untuk tulisan saya yang pertama ini banyak kekurangannya, dan saya akan terus belajar untuk lebih baik lagi dalam penulisan artikel-artikel selanjutnya, mohon kritikan dan saran rekan-rekan steemian, hehehe..
Trimakasi untuk sahabat steemian yang telah mambaca artikel ini.
@wakhenddregd
Bereh lagoee,....beukah abah...hehehe
thank's guys
Nyan ka kupateh....luar biasa bung @hendriramadhan
thank's brother