Part 1 : Atjeh and Syariat Islam ( Aceh dan Syariat Islam )

in #indonesia7 years ago (edited)

IMG_20180203_153312.jpg

Hallo Steemian..
Hari ini aku ingin bercerita tentang peran syariat islam di bumi serambi mekah. namun, tulisan ini tidak menjudgde sebelah pihak yang berwenang, namun tulisan ini berisikan tentang kisah heru yang merasakan bahwa telah banyak perubahan yang heru rasakan selama menetap di Aceh

Today I want to tell you about the role of Islamic Shari'a on earth porch of Mecca. however, this paper does not endorse the authorities, but it contains stories of heroes who feel that there have been many changes to feel during their stay in Aceh

Aku lahir di Lhokseumawe (Aceh) pada tahun 1994. Kedua orangtuaku bertemu di Lhokseumawe, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Awalnya mereka tinggal dan bekerja di Aceh, ketika ibuku megandung anak pertamanya, ibuku ingin melahirkan di kampung halamannya di kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Setelah melahirkan anak pertama, kedua orangtuaku memutuskan untuk kembali lagi ke Aceh dan menetap di sini. Di tahun 1994, lahirlah aku sebagai anak kedua di kota Lhokseumawe sampai anak ketiga juga lahir di Lhokseumawe

I was born in Lhokseumawe (Aceh) in 1994. Both my parents met in Lhokseumawe, until they finally decided to get married. Initially they lived and worked in Aceh, when my mother got her first child, my mother wanted to give birth in her hometown in the town of Tebing Tinggi, North Sumatra. After giving birth to the first child, my parents decided to return to Aceh and stay here. In 1994, I was born as the second child in the city of Lhokseumawe until the third child was also born in Lhokseumawe.

Seiring berjalan waktu pada tahun 1998, krisis moneter melanda Indonesia dengan kerusuhan yang terjadi hampir di setiap daerah, termasuk Aceh. Namun pada tahun 1998, Aceh tidak hanya dilanda krisis moneter, namun Aceh dilanda konflik berkepanjangan antara pemerintah pusat dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang menginginkan Aceh berpisah dengan Indonesia yang kala itu dilanda krisis keuangan secara global

Over time in 1998, the monetary crisis hit Indonesia with riots that occurred in almost every region, including Aceh. However, in 1998, Aceh was not only hit by the monetary crisis, but Aceh was hit by a prolonged conflict between the central government and GAM (Gerakan Aceh Merdeka) who wanted Aceh to split up with Indonesia which was then hit by the global financial crisis

Ketika konflik dan krisis moneter 1998, kedua orangtuaku memutuskan untuk meninggalkan Lhokseumawe karena kala itu suasananya sangat mencekam. Akhirnya pada tahun tersebut, orangtuaku memutuskan untuk pindah ke kampung halaman orangtuaku di kota Tebing Tinggi. dari tahun 1998 sampai tahun 2004 kami menetap di kota Tebing Tinggi, kami sekolah disana, dan menjadi warga kota Tebing Tinggi

When the conflict and on result of the monetary crisis 1998 , my parents decided to leave lhokseumawe because at that time suasananya very coineth a similitude a .The end of the day is for those years the , my parents and that i decided to move to their homes my parents and that i in the city of the higher cliff . Than years 1998 that is until three years 2004 we settled in the city of the higher cliff , we school there , and was the pioneer of the city residents the higher cliff

Bersambung......

to be continued

Steemit Icon.jpg

Sort:  

waww, sangat menarik untuk dibaca dan dihayati bro
saya tunggu part 2 nya hahah @herutesar04

This story will be open our eyes right?
Sangat ditunggu part II nya bang @herutesar04

Ku akan menanti the next stori bang @herutesar04

Di tunggu part 2 nyaa bang

siap buk kurator @nurhayati

Kurator dari mana bang? Wkwkw