“Mereka yang tidak bisa menghargai profesi ibu rumah tangga dan bahkan memandang sebelah mata, semestinya mengalami dan menjalani sendiri bagaimana rasa riweuh dan berat bebannya.”
― Dian Nafi
Kata-kata tangguh selalu identik dengan laki-laki dan selalu sering menafikan seorang perempuan. Terkadang peran perempuan dianggap terlalu kecil dibandingkan dengan peran laki-laki apalagi apabila perempuan tersebut telah berumah tangga dan tidak mempunyai pekerjaan tetap baik di pemerintah ataupun di perusahaan yang tentunya ini dianggap sebuah hal yang sangat rendah dikalangan masyarakat masa kini. Dan ini merupakan inspirasi yang saya ambil dari ibu saya sendiri dan ibu-ibu lainnya yang selalu berjuang demi masa depan keluarganya.
Perempuan tanpa pekerjaan diluar rumah banyak yang dianggap remeh dan menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengurus suami, anak dan keluar sering seolah-olah bukan sebuah pekerjaan yang layak dibanggakan. Kehidupan masa kini menuntut sebuah peran yang nyata dari perempuan dan karena itu banyak perempuan yang menuntut kesetaraan gender dalam bidang pekerjaan. Jadi nantinya wanita mempunyai peran lebih dan bisa bekerja seperti layaknya laki-laki.
Kenyataannya, perempuan punya banyak hal yang spesial dan bisa dikategorikan manusia yang penuh multitalenta yang bisa dikatakan banyak laki-laki tidak bisa melakukan hal tersebut. Perempuan bisa melakukan pekerjaan laki-laki, sedangkan laki-laki tidak bisa melakukan semuanya pekerjaan yang biasanya dilakukan perempuan. Inilah yang bisa dikatakan bahwa mempunyai peran menjadi seorang ibu rumah tangga bukanlah perkara mudah diungkapkan, namun inilah terlalu sulit untuk dilakukan.
Pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, cuci piring dan pakaian, mempersiapkan kebutuhan anak dan suami, dan lain sebagainya. Dan tentunya ini belum termasuk dengan bagaimana mengatasi anak yang agak-agak lasak, yang memerlukan pekerjaan ekstra dari si ibu. Inilah pekerjaan ibu rumah tangga yang tidak bisa dihadapi oleh laki-laki, dan apabila diminta berganti tanggung jawab kebanyakan laki-laki akan menghindari pekerjaan yang seperti karena terlihat lebih menyusahkan daripada pekerjaan yang mereka hadapi dalam keseharian mereka.
Dalam perjalanan hidup, kita bisa menyebut bahwa perempuan adalah sosok yang tangguh dengan penuh talenta dan tanpa mengeluh mereka melakukan semuanya tanpa meminta imbalan apapun. Dan dalam keseharian ketika menjadi seorang ibu rumah tangga perempuan selalu setia menemani sang suami mencapai kesuksesan mereka, yang terkadang disatu sisi kesuksesan membawa berkah dan disatu sisi yang lain banyak suami yang lupa diri dengan kesuksesan mereka yang terkadang datanglah kata-kata “Sebelum sukses istri yang menjadi sekretari dan setelah sukses sekretaris yang menjadi istri”.
Era sekarang ini, perempuan adalah penopang atau oran yang bermain dibalik layar dari kesuksesan suami dengan ungkapan “Dibalik kesuksesan seorang suami, ada sosok wanita tanggung di belakangnya”. Karena, sang ibu selalu menjadi andalah disetiap berbagai kondisi yang dihadapi sang anak atau suami, sang ibu bisa selalu menjadi sandaran dan penolong dikala kesusahan.
Ibu merupakan sosok legenda yang penuh inspirasi. Ibu selalu berusaha memberikan kenyamana bagi keluarganya. Ibu selalu berusaha melakukan semuanya sendirian walaupun kelelahan terus mendatanginya tapi tidak ada sedikitpun rasa untuk mengeluh kepada siapapun. Ibu adalah cinta pertama dan terakhir sepanjang masa. Dan ketangguhan dan pengorbanan sang ibu tidak akan pernah terbalaskan sepanjang masa. Kebahagiaan keluarga merupakan sebuah harapan yang akan menjadi kebanggaan setiap ibu. Memberi tanpa mengharapkan sebuah balasan.
“Sidik ibu jari sang Putra Mahkota dan sidik ibu jari istrinya dalam warna emas, bersatu membentuk hati.”
― Kusumastuti
the best tulisan a.