Jangan matikan dia sebelum membawa “wanita tua” kehadapan Batu Hitam

Maafkan anakmu..

Telah banyak usaha yang di tantang anakmu, kekalahan selalu menantinya. Sepertinya itu bukan nasib, tetapi dialah yang terlalu bodoh.

Kebodohan yang tidak nyata membuatnya selalu jatuh

Kepercayaan terhadap dirinya yang berlebihan telah membuatnya mati berkali-kali, sangat mampu untuk apapun yang dia lakukan, tetapi dia sadar pada pertengahan dia akan kehilangan kendali.

Untuk apa kalian memahami tulisan ini, hanya kata-kata yang tertulis oleh si penjajak gila. Baiknya pergi dan nikmati kehidupan kalian.

Tinggalkan sepi dan katakan apalah!

Siapa disangkat penjilat?

Dimana tempatnya pembajak?

Telah bersembunyi dimana pencipta kreatif?

Telah banyak mereka sindirkan kepadanya, telah banyak pula serangan tanpa bijak yang mencabik. Apa yang dibalasnya?

Tidak ada!

Iklan dulu ya...

Kepoin link dibawah ini

Lanjut...

@mariska.lubis [izinkan saya memenggalkan kata-kata burung], lanjut..

Telah banyak mereka sindirkan kepadanya, telah banyak pula serangan tanpa bijak yang mencabik. Apa yang dibalasnya?

Tidak ada!

Diam dan memikirkan apa yang berlaku selanjutnya. Kalian harus tau, dia hanyalah orang gila yang tidak akan berhenti melakukan apapun sebelum apa yang dia fikirkan dan dia cari tiu setidaknya terlihat.

Saya telah meresakan, melihat keadaannya tidak pernah berhenti dan landing 7x24 jam, untuk apa?

Dia berkicau sepanjang detik dan selama itu, parau hilang!

Dia dapat akhirya, tetapi dia telah kehilangan kendali. Dia pandai untuk dinilai orang lain menjadi bodoh. "Ada kata lain dari anda?"

"Dia melakukannya disana sepanjang waktu dan terus mencari" maka pantanglah ia berhenti sebelum harapannya pulih.

Sekali waktu dia berbisik

"Aku merindukannya, belum apapun ku lakukan untuknya" Besar impian dan aku melakukannya setiap saat, tetapi gagal. Aku tidak berhenti, di ujung aku melihat bahwa aku seperti "Roda".

Kalimat bisikan itu, Sosok wanita tua yang telah membesarkannya dari kecil!

Labbaikallah Humma Labbaik"

Sempat aku menjatuhkan air mata, ketika kalimat selanjutnya.

"Aku tidak akan berhenti biarpun kurus kering dan mti sebelum melihat Beliau tersenyum dan tersungkur didepan Batu Hitam"

^{Bahasa Daerah

"lon teupue dan teurasa doa neuh sampoe inohat neusurueng ateuh tuboh-nyoe, Gadoeh rasa deuk dan Tan sipade treuka gundah nibak aneuk"}

Tidak banyak saya membiarkan kata-kata untuk memberikan motivasi dirinya, bahkan penderitaannya adalah motivasi untuk saya.

Kun fayakun..

Tetapi saya tidak yakin kalau dia waras, dan saya hanya menunggu kegilaanya disana!

Cepat atau lambat saya rasa itu terjadi..

WanitaTua