Steemian. Banyak penelitian telah dilakukan terhadap bahaya mengkomsumsi Narkoba, selain dapat mengganggu kesehatan tubuh (fisik), Narkoba juga dapat mempengaruhi mental dan moral. Jenis Narkoba berbeda, efek yang ditimbulkan juga berbeda. Peredaran Narkoba jenis sabu di Provinsi Aceh, Indonesia dalam beberapa tahun terakhir meningkat. Penangkapan pelaku peradaran Narkoba di Provinsi Aceh, Indonesia sering kita lihat menghiasi halaman media massa, mulai dari penangkapan Bandar Narkoba oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) dan penangkapan pengguna sabu oleh pihak Kepolisian. Bahkan pengguna Narkoba yang berhasil ditangkap pihak Kepolisian, terdiri dari berbagai kalangan, dan tingkat usia yang berbeda.
Pada postingan ini saya ingin menulis tetang bahaya Narkotika jenis Sabu (methamphetamine atau crystal meth). Sabu merupakan jenis Narkotika yang berbetuk Kristal putih dan sangat adiktif. Pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penelitiannya adalah jenis Narkotika yang paling banyak di kosumsi oleh masyarakat Indonesia. Tahukah Anda bahwa jenis Narkotika Sabu sangat berbahaya dan pengguna sabu dapat mengalami : Kepribadian Enerjik, kepribadian Paranoid, Mengalami sindrom sulit tidur, Sulit berfikir, dapat terjadi kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas, kepribadian banyak bicara, bertamabah cepet denyut jantung, dapat terjadi pendarahan otak dan dapat juga dapat terjadi shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
Setelah kita mengetahui, tetang banyaknya efek akibat kosumsi narkotika jenis sabu, tentunya Anda bertanya apa hubungannya dengan pasangan menikah harus melakukan tes urine. Di atas telah saya sebautkan salah satu dari efek mengkomsumsi sabu adalah kepribadian paranoid yang dapat memicu sindrom cemburu yang berlebihan, pria atau wanita yang cemburu terjadi akibat rasa paranoid (rasa ketakutan dalam hidup). Rasa paranoid atau pransangka buruk, menang sendiri, merupakan salah satu factor yang dapat merusak hubungan rumah tangga seseorang. Jika hal ini dibiarkan akan berakibat fatal terhadap keutuhan rumah tangga.
Tes urine bagi pasangan yang hendak menikah sangat perlu dilakukan di Provinsi Aceh yang notebenenya sebuah provinsi di Indonesia yang menerapkan syariat Islam yang kaffah. Karena menjaga keutuhan rumah yang sakinah, mawaddah dan warrahmah merupakan salah satu konsep peningkatan pengamalan syariat Islam. Upaya tes urine bagi pasangan yang hendak menikah juga merupakan salah satu upaya antisipasi peningkatan penggunaan Narkotika di kalangan remaja. Sudah pasti jika salah satu pasangan yang mengunakan narkoba baik itu remaja pria atau wanita, jika kedapatan mengunakan narkona, pasangan tersebut akan malu kepada keluarga pasangannya masing-masing.
Tes urine harus dilakukan pasangan yang hendak menikah sebulan sebelum melangsungkan pernikahan, dan bukti tes urine yang diperoleh dari rumah sakit harus dilampirkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) bersama surat Numpang Nikah (NA) dan pihak Kantor Urusan Agama dapat menunda pernikahan pasangan yang positif mengunakan Narkotika jenis apapun. Pernikahan dapat dilanjutkan setelah salah satu pasangan yang positif menggunakan Narkoba harus menjalani rehab di Panti Rehabilitasi Narkotika, setelah pasangan tersebut mendapatkan surat dari bebas dari panti rehab narkotika baru dapat melangsungkan pernikahan.
Tentunya, Ide saya ini harus didukung oleh undang-undang Pemerintah sebagai dasar hukum, untuk Provinsi Aceh harus ada Qanun yang mengatur tentang hal ini. Badan Narkotika Nasional (BNN) selaku lembaga resmi di Negara Republik Indonesia juga harus mendukung sepenuhnya wacana ini, sehingga dapat dijadikan salah satu upaya pencegahan yang paling efektif untuk penggunaan Narkotika di kalangan remaja dan pemuda.
Hal ini sangat cocok dengan culture Aceh, dimana seorang pria sebagai calon pengantin sangat malu kepada mertuanya. Jadi kondisi culture masyarakat Aceh sangat cocok dengan wacana antisiapasi penggunaan narkoba dengan melakukan tes urine kepada pasangan yang hendak menikah, setidaknya aturan ini dapat menurunkan angka pengguna Narkotika di kalangan remaja pada umumnya di Negara Republik Indonesia, dan di Aceh pada khusunya. Sehingga pengamalan syariat islam di Provinsi Aceh, Indonesia dapat berjalan dengan maksimal.
Gagasan saya ini tercetus, berdasarkan pengalaman yang saya temui dikalangan masyarakat dewasa ini. Saya menemukan ada beberapa rumah tangga berujung perceraian di daerah saya, diakibatkan oleh rasa cemburu suami yang berlebihan kepada istrinya, ternyata si suami ini adalah pengguna Narkoba. Mungkin saja beberapa kejadian yang saya temui di daerah saya ini, juga terjadi di daerah Anda. Untuk itu mari kita dukung gagasan ini, agar Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Aceh dapat merumus sebuah peraturan wajib tes urine bagi pasangan yang hendak menikah. Salam KSI
SEMOGA BERMANFAAT. SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA


Narkoba memang sangat berbahaya dan menurut orang jika sekali telah mengkonsumsi narkoba maka "MATI ATAU MASUK PENJARA"
Terimakasih @aminnullah Salam KSI
Si amin nyo Ngon lon cit bang @ilyasismail cukeh bacut jih bang 👍👍
Postingan yang mendidik
Terimakasih @nec10 Salam KSI
Sama-sama
Good luck to KSI
Hati hati bahaya narkoba 😱
Mari sama sama kita cegah narkoba. Salam KSI
Ok bang...👍
Kalau dari dulu peraturan semacam ini diterapkan mungkin sedikit banyaknya setiap pasangan yang akan menikah nantinya akan benar - benar siap menuju keluarga yang sakinah. Terimakasih bg @ilyasismail postingan seperti ini patut mendapat apresiasi dari semua pihak
Mari kita dukung bersama agar pencegahan Narkoba lebih efektif Salam KSI
Untuk mendapatkan generasi yg bebas dari narkoba tentu harus di mulai dari bibitnya. Kiriman yang bagus. Salam hangat dari ketinggian.
benar @edibersah semoga Ide ini tertampun di pemerintah Aceh. salam KSI
Gagasan yang sangat berkelas pak. Jika demikian saya sepakat. Namun akan banyak kita temui persoalan-persoalan nantinya apabila gara gara tes urine tdk jdi menikah, sebab pasangan yang mau menikah sudah pasti saling mencintai, dan jauh kedepan mngkin mereka sudah melakukan hubungan terlarang.
Setidaknya upaya ini dapat mencegah Narkoba, orang-orang di negeri Syariat Ini harus bebas dari narkoba dan terciptanya keluarga sakinah dan Salam Bahagia. Salam KSI
Aamiin. Semoga saja pak.
Dengan maraknya asam boh limeng selama ini, sepertinya bakalan banyak yang jadi perjaka tua. Kuatirnya malah dia jajan diluar pula tuh bang @ilyasismail
Berarti dia tidak memilih jalan kebaikan. Asam boh limeng he he he, semoga ide ini menjadi bahan pertimbangan pemerintah dan perlu pengkajian lebih mendalam dengan muafakat para ulama dan umara. Salam KSI
saya pribadi sangat setuju dengan ide ini. setidaknya, pemuda yang belum terkena narkoba harus mikir2 dulu untuk nyoba
Tepat @lamkote, Mereka akan berfikir jika pakek narkoba pasti engak dapat nikah. he he he he, karena pada akhirnya kita akan menikah semua. Salam KSI
Nah,, jelas itu bang. Daripada gak bisa kawin
Saya SANGAT setuju dengan gagasan ini @ilyasismail. Untuk menjaga dan melindungi kesehatan si calon pengantin. kasihan jika salah satu calon pasutri pemakai. Apalagi pemakai narkoba juga bisa terjangkit HIV.
Semoga gagasan ini terealisasi.
Salam KSI dari Chapter Taiwan
Cocok @ettydiallova, Semoga gagasan ini mendapat tempat di peraturan Pemerintah Negara kita. Terimakasih dukungannya Salam KSI Oke.
Nyan sep bereh adun @ilyasismail,, payah pike pike jak lamar aneuk gop.... Hehehe
Mantap pak guru @suhaimiaceh di Aceh Itu ada budaya malu sama mertua, jadi ide ini sangat cocok dengan budaya tersebut. Jadi jauh jauh hari calon pengantin akan menjauhkan dirinya dari Narkoba, hana ta karat na chan hana meuteumei meukawen ngen dara cedahnyan aneuk haji lom. Salam KSI
Sepakat dengan tes urien, sebagai tambahan syarat nikah, bukan hanya tes keperawanan atau kesehatan reprodukai saja.
Terimakasih @bahtiarlangsa mana semanagatnya kok loyo Salam KSI
Ide cerdas, bang.. Moga pemerintah mau menerapkan program ini
Terimakasih dr. @razack-pulo semoga dengan adanya dukungan kita semua termasuk semua elemen di Aceh, hal ini akan terwujud untuk menyelamatkan generasi dari Narkotika. Salam KSI semoga sukses selalu.
ka metamah syarat nikah lom hehehe
keren ide aduen
Untuk kemuslihatan yang goet hana masaalah, agara pasangan suami istri di Aceh benar-benar bebas Narkotika saat melangsungkan pernikahan. Salam KSI Terimakasih @azwarrangkuti
Saya sangat tidak setuju, itu terlalu berlebihan,.. tidak perlu tes urine, mestinya setiap pasngan hrus sling mengenal, dan setiap org tua ber hak memberi syarat kepda mnantunya, seperti tidk mnerima menantu pengguna narkoba. Syarat sah nikah dalam syariat tidak ada mengharuskan memiliki surat bebas narkoba. Maslah cmburu yg berlebihan yg mngakibtkn cerai krn narkoba itu sma sekali tidk bsa dijadikan alasan, jgankan dlam rumah tgga yg lajang juga akan hancur hbngan dgan keluarganya. Narkoba haram, tak perlu dalam mnikah, yg lajang saja tidk boleh mngkonsumsinya bahkan semua umat muslim tdk boleh mnggunkannya! Menikah adalah urusan pribadi tdk perlu mencampurinya. Klo mau brantas narkoba y brantas saja, jgan msuk ke ranah pribadi org.
Ide ini sya tentang, walau sya hrgai ide nya... trims