gambar ilustrasi dari google.
Sapaan angin lembut pada siang hari yang cerah ini, dan wanginya secangkir kopi yang sedang ku hirup di sebuah warung kopi, terbesit sebuah rasa seperti membuat hati mendesir ser-seran, ku lihat di seberang jalan di samping sebuah bangunan mini market, seorang wanita tua rambutnya seperti di sanggul tapi tidak di sanggul, matanya sayu, wajahnya lumayan keriput terlihat basah oleh keringat, tangan sebelah kirinya menenteng karung seperti lumayan berat di pundaknya, sedangkan tangan kanannya mengais tempat sampah seperti memisahkan bekas minuman botol plastik atau kaleng yang kira-kira bisa di tukar menjadi uang.
Sementara itu, orang-orang di sekitarnya ada yang bersikap biasa saja, ada juga yang memperhatikannya seakan kasihan, dan ada juga orang entah sengaja atau tidak melemparkan kaleng bekas minumannya tepat di mana orang tua itu mengorek-mengorek tempat sampah itu. melihat itu, kopi yang tadi ku pegang entah kenapa tak jadi ku teguk.
Pernah tidak kalian melihat pemandangan yang seperti itu? dan bagaimana rasanya? apakah perasaan kalian sama seperti ku?
Tiba-tiba banyak pertanyaan muncul di kepala ku, apakah orang tua itu hidup sebatang kara? apa benar dia tidak punya saudara? atau jangan jangan dia di buang atau sengaja di tinggalkan oleh anak-anaknya? ternyata pikiran ku terlalu mendrama.
Jelas aku kesal terhadap sikap anak muda yang terlihat sengaja melempar kaleng bekas minumnya ke arah orang tau tadi, tapi apa yang bisa ku perbuat?
gambar ilustrasi dari google.
Dari cerita di atas, ada beberapa hikmah yang bisa ku ambil untuk jadikan pelajaran, diantaranya:
- Bersyukur. Sering mengeluh " kenapa ya nasib ku begini amat", memang di luar rumah banyak orang yang nasibnya lebih dari kita, dan ada juga yang jauh di bawah kita. Intinya, jangan kebanyakan mengeluh, ayo berusaha ( kalimat menghibur diri :) ).
- Ayo kerja keras, jangan malas, kalau enggak mau hari tua nya begitu, atau nanti kalau punya anak enggak malu punya orang tua yang pemalas plus bodoh.
- Hargai usaha orang tua, mungkin orang tua kita tidak seperti orang tua teman-teman lainnya, pintar dan kaya, punya pekerjaan bagus, gaji yang lumayan, dan enggak perlu harus kerja ekstra untuk kita anaknya. Bersyukur punya orang tua yang pekerja keras, bertanggung jawab, dan harus janji balas jasa dan perjuangannya, membahagiakan hari tuanya.
Sudah segitu saja, mungkin yang baca tulisan ini ada yang mau menambahkan hikmah dari sepenggal kisah di atas, silahkan komentar yaaaa..
Sekian tulisan gabut hari ini.
Maaf kalau rada lebay dan mendayu-dayu :)
Terimakasih.
Best Regards
@intansariritonga
Congratulations @intansariritonga! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Hello @intansariritonga! This is a friendly reminder that you have 3000 Partiko Points unclaimed in your Partiko account!
Partiko is a fast and beautiful mobile app for Steem, and it’s the most popular Steem mobile app out there! Download Partiko using the link below and login using SteemConnect to claim your 3000 Partiko points! You can easily convert them into Steem token!
https://partiko.app/referral/partiko