Photo by NeONBRAND on Unsplash
Kemarin malam, saya membaca salah satu tulisan @paulag yang berjudul "A Message to my Friends and Followers of Indonesia". Bagaimana penulis menjelaskan dan menyarankan untuk tetap semangat menulis dan beraktifitas di Steemit walaupun harga SBD dan STEEM sedang menunjukkan tren yang menurun. Sebagai makhluk sosial, saya selalu melihat segala sesuatu dari sisi positif. Saya mencoba untuk belajar dan menyerap informasi yang berguna bagi saya semampu dan sebanyak yang saya bisa.
Contohnya sepenggal kalimat di akhir tulisan @paulag;
Don’t lose faith in Steemit. Learn to understand how it works, what it is all about. Don’t come for the money or expect awesome financial rewards, but come for the community, to make friends. That way you will not be disappointed and you will stay forever
Menarik bukan? Saya mengamini hal di atas. Poin pertama, memahami cara kerja sesuatu adalah hal yang akan membantu seseorang untuk bertahan dan maju dalam bidang tersebut. Seseorang tidak akan mungkin lihai dan mahir dalam satu bidang kalau yang bersangkutan tidak mencoba untuk memahami bidang tersebut luar dalam.
Poin kedua dari nasehat penutup @paulag adalah agar tidak berorientasi uang dan mengharapkan cepat kaya pada platform ini. Walaupun sebenarnya, harapan untuk mendapatkan rewards ataupun uang dari Steemit ini tetap ada, toh kita ini manusia yang butuh uang, untuk membeli kopi atau membayar tagihan internet, tapi jika orientasi pengguna Steemit hanya sebatas uang dan rewards, maka pada saat dua hal tersebut hilang dan berkurang dari Steemit, maka hilang dan minggat pula semangat pengguna Steemit. Kita lupa membangun ikatan dan komunitas, yang sebenarnya penting sekali untuk maju bersama. Komunitas yang baik itu memberdayakan bukan menipudayakan. Ada kode etik di sana, namun bukan aturan yang mengikat yang hanya menguntungkan sebagian kecil elit saja.
Maka, kalau tujuan kita adalah untuk membangun relasi dan komunitas, mari kita bersenang-senang di sini. Menulis dan berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat. Kalau memang tidak ada yang ingin ditulis dan dibagikan, maka diam saja. Tidak harus mamaksakan diri menulis dan membagikan hal-hal trivial yang berujung pada jeleknya citra penulis. Kalau memang ingin menulis setiap hari, maka wajib pula hukumnya untuk membaca setiap hari. Karena membaca adalah kakak kandungnya menulis.
Poin ketiga yang ingin saya sampaikan adalah jangan terlalu banyak berharap untuk di-upvote, karena jika kita tidak mendapatkannya, kita akan kecewa, maka Steemit tinggalah kenangan. Tugas kita hanya berbuat. Untuk poin yang ketiga ini saya coba bagikan salah satu kutipan dari tulisannya @miswarnjong yang berjudul "Omong Kosong Steemit dan Kekonyolan para Kuratornya" di akhir tulisannya;
Disinilah letak persoalannya, Steemit mengubah seorang steemian pemula menjadi pengemis, minimal pengemis vote. Membuatnya menjadi serupa domba tersesat. Dan kadangkala Steemian senior menikmati itu pula. Pemain lama ini berubah menjadi berhala baru. Nama-nama mereka disebut dan ditags dalam berbagai tulisan. Mendapatkan followers yang luar biasa banyaknya. Lalu tulisan-tulisan tengik mereka, atau postingan menjijikkan mereka yang serupa gadis alay di instagram itu divote dengan kesetanan oleh banyak Steemian pemula. Dan piramida ini terus tumbuh, hingga melahirkan Steemian-steemian baru lainnya yang mendambakan vote dari para berhala raksasa Steemit. Dan ini, seperti kata Nietzsche pola yang sempurna untuk membentuk mentalitas budak (yang cenderung berharap pada orang lain untuk memperoleh kebahagiaan; vote).
Seperti yang saya katakan di awal tulisan di atas, saya belajar dan mencari ilmu dari sumber manapun, sebanyak dan semampu saya. Lihat komentar @miswarnjong di atas, menurut saya ini adalah curahan hati yang paling dalam dan paling jujur dari seorang @miswarnjong. Meski saya tidak mengamini seratus persen komentar di atas, namun setidaknya ada beberapa persen dari komentar di atas yang saya amini dan sepakati.
Tidak perlu mengemis vote, kita dapat melakukan hal-hal lain seperti komentar @akbarrafs juga pada tulisan di atas;
Tulisan yang sangat bagus bang. Memahami Steemit hanya sebagai media sosial yang sama seperti media sosial lain, perbedaannya hanya terletak pada reward uang digital sepertinya terlalu sempit. Apalagi merujuk kurator hanya untuk beberapa orang saja, katakanlah @levycore, @aiqabrago, @mariska.lubis, dsb.
Di Steemit ada banyak tawaran untuk mengasah kemampuan apa saja, biasa dikatakan kontes (ini pasti semua orang tau). Ada juga komunitas incubator seperti @sndbox yang sekarang sedang membuka kesempatan untuk Steemian kreatif agar bisa menawarkan program kreatif di daerahnya. Bagaimana kemudian Steemian itu dibantu? Tentu saja pemberian reward atas postingannya (dengan tanpa menjilat).
Steemian juga membuat program seperti Dsound untuk pemusik, Dlive untuk pegiat video, dan kedepan akan ada Dsong untuk yang suka menyanyi. Siapa yang memberikan reward mereka? Tentu saja sesama Steemian dan Platform open source itu sendiri.
Soal penyembahan, dan berhala baru, saya rasa hanya pada mental Steemian itu sendiri.
Terima kasih, saya rasa diskusi ini akan sangat menarik.
Lihat, bagaimana Steemit dan Blockchain membuka peluang terhadap hal-hal yang sama sekali belum pernah kita lihat sebelumnya. Intinya adalah ada pada skill yang dimiliki, kalau tidak ada skill, maka pelajarilah skill dan kecakapan tersebut.
Demikianlah tiga poin yang dapat saya simpulkan hasil membaca dua tulisan yang saya sebutkan di atas. Poin pertama, pahami cara kerja sistem. Poin kedua, tidak menjadikan uang sebagai orientasi utama, melainkan membangun relasi dan komunitas. Poin ketiga, tidak terlalu berharap upvote dari orang lain. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan juga bagi kawan-kawan Steemian lainya.
yang ini bagus nih
Poin ketiga, tidak terlalu berharap upvote dari orang lain
haaaaaaaaaaaa....setelah sekian lama akhirnya buka steemit lagi....lagi sibuk ama pengeboran....hihihi
dmn pengeboran fik?
di rantp peureulak pak azwar,,,,,gagal pula lagi udah 3 kali ngebor....hahah
3 bulan menghilang, banyak duet nampaknya hahaha
hahahaa....maksud hati mendulang dolar eh malah berhamburan uang nya....
Mamen apa kabar? Long time no see, how is life recently? Hope you're doing great.