Kecerdasan Buatan dan Kemampuannya Membuat Musik

in #indonesia7 years ago

Government Budget Control with Blockchain.png

Dulu kecerdasan buatan lebih diperuntukkan pada automasi pekerjaan manusia yang berisiko khususnya bidang teknologi. Namun kini kecerdasan mulai menyasar berbagai bidang kreatif dan seni, tak kecuali bidang musik.

Jelas ini membuat para musisi panas serta dingin karena karyanya mulai tersaingi. Tenang dahulu, AI malahan memudahkan pekerjaan musisi jadi lebih cepat dan mudah. Seorang musisi hanya cukup memasukkan algoritma sesuai genre musik yang ia geluti.

Saya mencontohkan sederhana pada proses pembuatan musik EDM (Electric Dance Music). Para musisi menggunakan sejumlah aplikasi pembuat musik mulai dari FL Studio, Ableton, hingga Logic Pro. Semua punya kelebihan masing-masing dalam proses pembuatan chord musik yang diinginkan.

Algoritma yang dirancang khusus pada AI nantinya akan memproses sendiri sesuatu arahan si musisi. Apalagi setiap musisi punya ciri khas sendiri yang dapat dipelajari secara perlahan-lahan.

ai-music.jpg

Pengembangan algoritma khusus pada AI awalnya masih sebatas kemampuan menebak lagu. Ia akan diperdengarkan sebuah lagu dan kemudian menebak dari nada lagu tersebut. Setelah cukup kaya dan mampu dalam menebak lagu, algoritma yang ia miliki ditingkatkan ke level selanjutnya.

Lagu yang ia dengar mampu direkam dan kemudian menghasilkan nada baru berupa lagu baru. Mirip dengan seorang musisi, sebelum berhasil menemukan pakem yang tepat. Ia terinspirasi dari banyak musisi sebelumnya hingga akhirnya menuai sukses. Dan kini hal serupa coba dipraktekkan oleh AI dalam membuat musik dari pengetahuan yang ia miliki.

Pada proses awal, pastinya AI belum mampu menghasilkan karya yang enak didengar. Mulai dari suara bising, nada yang tak cocok hingga kadang terdengar aneh. Perlahan tapi pasti AI mencoba belajar dan terus berkembang, hingga akhirnya bisa mampu menghasilkan musik asli.

Musisi yang terbantu peran AI

Menjadi seorang musisi buat dirinya jadi orang paling sibuk apalagi merangkap sebagai produser. Saya mencontohkan sejumlah DJ Produser EDM harus bekerja siang malam membuat tracklist yang baik atau membuat nada pada lagu hingga waktu konser.

Jelas saja banyak memakan waktu dan tenaga, kehadiran AI seakan memudahkan si produser dalam menciptakan lagu yang ia inginkan. Ia hanya cukup memerintahkan AI sesuai dengan melodi, chord, dan efek yang ia inginkan. Tinggal nantinya si musisi yang memeriksa ulang hasil pekerjaan AI. Si DJ produser bisa punya waktu lebih banyak dan pastinya menghasilkan karya yang lebih bermutu.

Jangan ada lagi musisi yang stres atau mati muda akibat depresi tuntutan bekerja melebihi jam kerjanya. Ia bisa lebih santai karena sudah ada tugas AI yang mampu meringankan proses pemilihan nada sesuai musisi inginkan.

Peran manusia dan eksistensinya tidak akan tergantikan karena sebuah kreativitas dan ide manusia itu alami sedangkan AI lebih pada proses pengerjaan jadi lebih singkat.

Semoga saja postingan ini menginspirasi dan silakan komentarnya

Have a Nice Day

FollowUpvote Resteem.png

Sort:  

indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!Halo @iqbalsweden, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag

Terima kasih kembali