Hallo steemian.. Kali ini saya akan memposting tentang mencret pada anak dimana terdengar sepele tetapi sering kali menyebabkan kematian.
Banyak orangtua yang tidak tahu tentang mencret, gejala, risiko yang terjadi jika tidak ditanganin dan bahkan terkesan sepele. Sebelum panjang lebar, kita harus tahu dulu apa pengertian mencret. Mencret atau bahasa medisnya disebut diare adalah buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi cair atau air lebih banyak dari ampas. Berdasarkan riset, diare dapat menyebabkan kematian pada 42% bayi dan 25.2% pada anak. Cukup tinggi bukan...
Sekitar 60% tubuh terdiri dari air. Jika air berkurang, otomatis akan terjadi dehidrasi. Pada mencret, dehidrasi adalah tanda yang mengharuskan orangtua aware terhadap keadaan anak. Dehidrasi ditandai dengan penurunan kesadaran, anak rewel, mata cekung dan turgor kulit kembali lambat. Namun yang paling gampang dikenali adalah mata cekung. Begitu orangtua melihat mata anaknya cekung, sudah bisa dipastikan bahwa anak mengalami dehidrasi. Pada mencret, ada beberapa elektrolit yang keluar seperti natrium, kalium dan klorida, dimana berkurangnya elektrolit tersebut bisa menyebabkan anak mengalami kejang dan perut kembung. Sehingga elektrolit yang keluar harus segera diganti agar anak tidak semakin parah nantinya.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua terhadap anak yang mengalami diare:
- Cairan
Prinsipnya apa yang keluar harus diganti, tetapi bukanlah air putih, susu, kopi atau pun teh manis yang selama ini banyak orangtua salah menafsirkan. Cairan yang harusnya diberikan adalah ORALIT. Seandainya anak tidak bisa minum oralit lagi, berarti anak harus dirawat untuk mendapatkan cairan infus - Zinc
Zinc terbukti secara ilmiah dapat menurunkan frekuensi BAB dan konsistensinya sehingga menurunkan risiko terjadinya dehidrasi. Pemberiannya selama 10-14 hari walaupun anak sudah tidak mencret lagi - ASI
ASI bukan merupakan pantangan untuk anak mencret. Seharusnya ASI tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang. Jadi, bukan karena ASI juga anak menjadi mencret seperti yang banyak dianggap oleh orangtua selama ini - Obat-obatan
Pemberian obat-obatan tidak dianjurkan pada kasus mencret kecuali dengan beberapa syarat. Persepsi orangtua kalau anak mencret harus mendapatkan antibiotik dan obat pemberhenti mencret. Pada anak berbeda dengan orang dewasa, tidak ada tempatnya pemberian antibiotik kecuali jelas penyebabnya adalah bakteri atau ditemukan darah dalam fesesnya dengan pemeriksaan laboratorium, dan tidak boleh diberikan obat pemberhenti mencret seperti yang dipakai orang dewasa karena bisa jadi setelah pemberian obat usus anak tidak kembali lagi, alhasil perut semakin besar dan dibutuhkan tindakan operasi - Edukasi
Tetap diingatkan kembali kepada orangtua, mencret terkesan sepele tetapi dapat menyebabkan kematian. So, harus aware jika demam, BAB berdarah, makan dan minum sedikit, mencret semakin sering, anak rewel dan rasa haus sangat besar harus membawa anak ke pusat pelayanan kesehatan. Jangan dituda-tunda. Karena sering kali anak datang sudah dalam keadaan terlambat, sudah dehirasi berat dan pemasangan infus sudah sangat susah.
Rasanya sedih sekali hanya karena mencret anak mengalami kematian.
Semoga bermanfaat dan jangan sepele akan mencret..
Regard,
dr. Ifrah Ayuna Siregar,Sp.A | @irasiregar
wah memang tidak boleh sisepelekan ya mencret
Benar banget ...
Terima kasih dok... Atas infonya, indahnya berbagi😁👍
Sama2 bg @d4ysign.. 😊
Postingan yang bagus dok... Terimakasih informasinya
Sama-sama @firstufa.. semoga bermanfaat.. 😊
Ahlinya yg nulis..harus dibaca tuntas krn penting banget iniii..makasih bu ifrah.
Harua banyak belajar dari ab @bahagia-arbi nih... 😣😣😣😣
wah wah wah, ini dia yang Stemian butuhkan, terimakasih sudah memberikan informasi yang baik serta penangannya Dok.
Sama2 @mahlizarsafdi.. hehehe..