Di postingan saya yang kedua, masih seputar review buku Acehnologi Volume 2 karya Kamaruzzaman Bustamam Ahmad Ph.D bab 15 mengenai Kosmologi Aceh. Memahami Aceh lebih dalam tidak cukup hanya mempelajari sisi masyarakatnya saja. Tetapi alam Aceh atau Kosmologi Aceh juga menjadi bagian terpenting yang harus dikaji ulang. Sebab masyarakat Aceh atau masyarakat manapun tidak bisa dipisahkan dengan alamnya. Ilmu kosmologi ini juga sangat berpengaruh terhadap pola pikir kefilsafatan masyarakat yang nantinya pola pikir tersebut akan menjadi suatu kepercayaan.
Perkembangan zaman menjadikan para sarjana memperkenalkan Kosmologi Modern yang didasarkan pada teori Big Bang. Tentu saja teori ini bertolak belakang dengan apa yang di beritakan dalam Al Quran. Untuk itu, Kosmologi yang sesuai dengan konteks keislaman ini merupakan hal terpenting yang perlu di jelaskan kepada generasi milenial sekarang ini agar mereka tidak salah dalam memahasi asal-usul alam semesta.
Para ulama Aceh terdahulu sudah menjelaskan bahwa penciptaan alam semesta tidak terjadi begitu saja dengan sendirinya tetapi ada yang menciptakannya. Yaitu Allah Yang Maha Esa. Semua yang ada didalam alam ini tidak terlepas dari ikut campur tangan Tuhan.
Kontur alam Aceh memiliki keistimewaan tersendiri dihati masyarakat Aceh dari dulu hingga sekarang. Para ulama ketika menyebarluaskan ajaran Islam di Aceh, hampir seluruh tempat yang mereka singgahi dijadikan suatu kerajaan. Belum lagi banyak makam para ulama yang bisa kita temui terletak diatas perbukitan. Hal ini menunjukkan bahwa para ulama merupakan sosok yang sangat dimuliakan. Perbukitan dipercayai sebagai salah satu pusat energi bumi. Sehingga gunung merupakan titik yang dapat menyeimbangkan alam semesta sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran. Begitu juga dengan ulama merupakan sosok yang dapat menjadi penengah dalam kehidupan bermasyarakat. Selain makam, ada juga hal lain seperti tata letak perkampungan di Aceh yang begitu mengesankan. Dimana hubungan antara masyarakat dengan alam begitu terjaga dengan baik. Dalam perkara hubungan manusia dengan manusia diatur dalam sistem adat (undang-undang), sementara antara manusia dengan alam diatur dalam kebiasaan (reusam). Masyarakat Aceh sangat menjaga alam. Hal ini terlihat dari beberapa tradisi yang masih terjaga utuh seperti keunduri. Salah satu tradisi keunduri yang saat ini masih sangat baku adalah adanya peusijuk dalam setiap acara yang diadakan oleh masyarakat Aceh. Seperti keunduri blang (peusijuk blang), merupakan tradisi yang sangat dijaga dengan baik. Masyarakat Aceh percaya bahwa dalam setiap rezeki yang diterima ada hak untuk alam yang harus diberikan. Tentu saja tradisi ini dilaksanakan secara budaya dan religi.
Ulama Aceh sangat memperhatikan bagaimana sistem Kosmologi yang bersifat metafisika. Syeikh Nurdin Ar-Raniry menjelaskan isi kitab tentang proses penciptaan alam semesta bahwasanya alam ini diciptakan dari Nur Muhammad yang memiliki dua sisi keutamaan yaitu jalal dan jamal yang bersifat keagungan dan keindahan, yang merupakan bagian dari keagungan nama Allah yaitu asma’ al-husna. Tanpa Nur Muhammad maka seluruh isi alam semesta ini tidak akan pernah ada. Dengan kata lain sistem kosmologi tidak akan pernah terwujud dikerajaan langit jika Nur Muhammad itu tidak pernah ada.
Bagi setiap orang yang mempercayai bahwa kosmologi ini merupakan bagian dari takdir Tuhan, maka mereka akan mencerna segala informasi yang diterima dengan akal, lalu kemudian membentuk spirit didalam jiwa mereka hingga menjadi sebuah sistem keyakinan, pengetahuan, dan sistem nilai. Lalu hubungan antara kosmologi dengan spirit (ruh) yang sudah melekat pada jiwa seseorang maka akan menyadarkan bahwa manusia adalah khalifah Allah diatas muka bumi ini.Pemahaman kosmologi yang demikian oleh para endatu di Aceh memperlihatkan bahwa sistem kebatinan mereka tidak jauh berbeda dengan sistem kebatinan para ulama. Setidaknya dengan memahami kosmologi Aceh sebagaimana yang dijelaskan oleh para endatu dan para ulama ini mampu memberika pemahaman yang benar tentang proses penciptaan alam semesta ini, hubungan manusia dengan alam, dan segala yang kita lakukan dialam ini tidak terlepas dari pengawasan Allah SWT.
Sort: Trending
[-]
jesusisking (-4)(1) 6 years ago
$0.00
Reveal Comment