Hari Sabtu (3/2/2018) merupakan minggu ke tiga kelas menulis di Forum Aceh Menulis (Fame) chapter Pidie Raya (Pidie dan Pidie Jaya). Bagi saya Ini kesempatan kedua berpastisipasi di kelas menulis tersebut. Menariknya yang jadi topik adalah pengenalan #Steemit bagi para penulis muda. Pembicaranya adalah @rezaacoi aktivis Komunitas Steemit Indonesia (KSI) chapter Pidie.
Saturday (3/2/2018) is the third week of writing classes at the Aceh Writing Forum (Fame) chapter Pidie Raya (Pidie and Pidie Jaya). For me This is a second chance to participate in the writing class. Interestingly the topic is the #Steemit introduction for young writers. The speaker is @rezaacoi activist Steemit Indonesia Community (KSI) chapter Pidie.
()
Source: http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/700757F6-4E00-E211-BCC6-970406D2540A
#Steemit adalah sebuah platform sosial media yang para penggunanya dibayar, bila post mereka kirimkan ada yang memvote. Tentu saja bukan hanya tulisan yang bisa dikirimkan di #steemit, format audio, video pun bisa. Namun khusus untuk video, ada saluran khusus diberi nama #dtube.com yang kini mulai mendapat lirikan para blogger dunia.
#Steemit is a social media platform whose users are paid, when their posts are voted. Of course not just writing that can be sent in #steemit, audio format, video can also. But specifically for the video, there is a special channel named dtube.com which is now starting to get a glance of the world's bloggers.
Namun tujuan utama bergabung dengan kegiatan Fame dan #steemit bukanlah semata uang. Tulisan dan kemmapuan membuat suatu karya yang bagus sangatlah utama. Dunia menulis telah lama menenggelamkan hidupku. Sebagaimana telah kuceritakan pada postku sebekumnnya bagaimana aku berpartisipasi pada Forum Lingkar Pena (FLP) dan mengikuti kelas menulis jarak jauh.
But the main purpose of joining Fame and #steemit is not just money. Writing and making a good work is very important. The writing world has long drowned my life. As I told my post about how I participated in the Lingkar Pena Forum (FLP) and attended a distance writing class.
Here My Post : https://steemit.com/promo-steem/@irwandi/my-story-steemit-bring-me-back-writing-classes
Source: KSI Chapter Pidie
Untuk tempat kami sangat berterima kasih kepada Sekolah Sukma Bangsa Pidie. Sebuah sekolah yang dibangun setelah Tsunami Aceh tahun 2004. Sekolah ini digagas politisi senior Indonesia asal Aceh, Bapak Surya Paloh. Awalnya dibangun untuk menampung para korban Tsunami yang kehilangan orang tua, ataupun mereka yang terdampak bencana Tsunami Aceh.
For the place we are very grateful to Sukma Bangsa Pidie School. A school built after the 2004 Aceh Tsunami. The school was initiated by senior Indonesian politician from Aceh, Mr. Surya Paloh. Originally built to accommodate tsunami victims who lost their parents, or those affected by the Aceh Tsunami. But then became a favorite school for all the children of the nation and finally I heard some children of the Philippines-Moro also given the opportunity to study here.
Sebagaimana diketahui, sekitar dua ribu lima ratus (2.500) guru (SD hingga SMU) dilaporkan telah meninggal dunia menyusul musibah gempa dan tsunami (Media Indonesia, 7 Januari 2005). Terhadap angka di atas juga masih perlu ditambah jumlah tenaga pengajar perguruan tinggi yang ikut menjadi korban tsunami. Universitas Syiah Kuala—salah satu perguruan tinggi terkemuka di Aceh—melaporkan sekitar seratus tiga (103) dosen meninggal dunia dan sembilan puluh dua (92) lainnya hilang (Media Indonesia, 11 Januari 2005).
As is known, about two thousand five hundred (2,500) teachers (elementary to high school) are reported to have died following the earthquake and tsunami disaster (Media Indonesia, January 7, 2005). Against the above figures also still need to be added the number of college faculty who participated became victims of the tsunami. Syiah Kuala University, one of the leading universities in Aceh, reported that about one hundred and three (103) lecturers died and another ninety-two (92) were missing (Media Indonesia, 11 January 2005).
Jadwal acara kegiatan setiap Sabtu dimulai pukul 14.00 sampai pukul 17.00 wib. Saya datang agak terlambat lima belas menit, karena harus menghadiri sebuah pertemuan dengan seorang teman selepas pulang sekolah. Saat tiba di Sukma Bangsa untuk pertama sekali saya melihat hamparan lahan yang luas. Dengan gedung tertata sangat rapi, terbangun suasana nyaman saat kita memasuki arealnya. Saya diantar oleh beberapa anak Sekolah Dasar Sukma Bangsa. Mereka berebut mengantar ke kelas tempat kegiatan. Hal ini sebuah nilai plus bagi Sukma Bangsa dalam hati saya.
The schedule of events every Saturday starts at 2 pm to 5 pm. I arrived a little late fifteen minutes, having to attend a meeting with a friend after school. When I arrived at Sukma Bangsa for the first time I saw a vast expanse of land. With the building arranged very neatly, woke up a comfortable atmosphere when we enter the area. I was escorted by several children of Sukma Bangsa Elementary School. They scramble to take to the class where the activities. This is a plus for Sukma Bangsa in my heart.
Di sana pembicara yang juga mantan seorang penyiar radio lokal, bro @rezaacoi telah mulai membuka slide presentasi. Dan yang sangat membekas bagi saya dari pembicaraanya adalah adalah bahwa #steemit sebagai sebuah platform sosial media yang membayar buat karya kita, namun uang bukanlah segalanya. Penghargaan terhadapa karya para stemian lainnya lebih berharga dari uang. Acoi juga menambahkan berikanlah komentar yang iklas terhadap sahabat kita yang sudah berkarya. Caranya kalau tulisan membacanya dengan teliti, lalu memberikan komentar.
There was a speaker who was also a former local radio announcer, bro @rezaacoi had started opening the presentation slides. And the very imprint for me from the talker is that #steemit is a social media platform that pays for our work, but money is not everything. The rewards of the work of other stemians are more valuable than money. Acoi also added give a sincere commentary on our friends who have been working. The trick if the writing read it carefully, then give a comment.
Peserta seperti halnya saya adalah para stemian pemula yang ingin tahu lebih detil tentang #steemit. Kelas Fame berlangsung sangat dinamis, para peserta sangat antusias mengikuti presentasi. Ini terlihat dari waktu yang disediakan sampai jam 17.00, namun baru selesai jam 17.30 wib. Dan semua peserta yang datang tidak ada yang keluar.
Participants like me are novice stemian who want to know more details about #steemit. Fame class is very dynamic, the participants are very enthusiastic to follow the presentation. This is seen from the time provided until 17:00 hours, but only finished at 17.30 pm. And all the participants who came no one came out.
Makanya saya mengatakan judul tulisan saya dengan Weekend di Sukma Bangsa bersama Fame dan Stemian adalah suatu pilihan tepat di akhir minggu. Di samping mendapat tambahan ilmu menulis gratis, tentunya kita akan bertambah teman-teman Di akhir pertemuan saya juga sempat mengajukan permohonan pada pak Ukis, guru Sukmai Bangsa untuk bisa memberi waktu kepada Ikatan Guru Indonesia (IGI) cabang Pidie untuk bisa bersama dalam satu pelatihan. Semoga hal ini disampaikan kepada pak direktur Sukma Bangsa Sigli saat ini Bapak Marthunis. Seorang anak muda enerjik yang saya juga baru kenal dalam pertemuan Fame pertama dan ketiga.
That's why I say my title with Weekend in Sukma Bangsa with Fame and Stemian is a right choice at the end of the week. In addition to getting additional free writing knowledge, of course we will increase friends At the end of the meeting I also had time to apply to the Pak Ukis, Sukma Bangsa teachers to be able to give time to the Indonesian Teachers Association (IGI) Pidie branch to be together in one training. Hopefully this is conveyed to Mr. Sukma Bangsa Sigli's current director Mr. Marthunis. An energetic young man I also just met in the first and third Fame meetings.
Source http://www.sukmabangsa.sch.id/about/our_story/our_story.html
(Media Indonesia, 11 January 2005).
Terima kasih pada semua kawan-kawan KSI Chapter Pidie, Fame dan SMA Sukma Bangsa semoga semakin banyak kegiatan yang bisa dilakukan lagi
Waah...ada nama saya ne di postingan bung @irwandi hehehehe
mantap, kembangkan budaya literasi sampai ke pelosok negeri.
Ya bro @rezaacoi
Waduh....saya dari pijay ngak bisa ikut kemaren ada halangan.....ok salam kenal aja ya
ok sala kenal @salisburywater lihat aja grup wa nya kapan ada lagi