Aceh dikenal dengan daerah yang bersahaja, kaya dengan adat istiadat yang mengikat antar sesama warga. Salah satu adat yang masih lengket dengan masyarakat Aceh adalah tradisi Meugang. Meugang adalah acara penyembelihan Sapi atau Kerbau untuk dijual daging nya kepada masyarakat. Mengkonsusi daging secara menyelurus di hari Meugang bukan berarti hari-hari lain tidak laku bila dijual danging, hanya saja saat hari meugang itu tradisi mengkonsumsi daging secara serentak oleh semua lapisan masyarakat Aceh.
Tradisi ini terus mengalir sampai hari ini, dalam setahun 3 kali di sebut hari meugang, meugang puasa (1 hari sebelum Ramadhan), meugang hari raya idul fitri (1 hari sebelum hari raya) dan meugang hari raya idul adha (1 hari sebelum hari raya). Harga daging meugang hari ini di beberapa lokasi di Aceh tembus 180 ribu Rupiah, harga ini menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat Aceh yang ekonominya menengah ke bawah. Namun bila dilihat dari sisi lain banyak nilai positif dari hari meugang ini, banyak para dermawan yang mengambil posisi di hari baik ini dan banyak juga elit politik yang memanfaatkan hari ini sebagai hari balas jasa, semoga dengan ada dua kelompok ini tidak ada air mata yatim dan janda miskin jatuh dihari berkah ini. Sekian.
Wajib menyantuni janda-janda cantik tgk is
Maka hari ini menjadi moment😁
Ha.a.a.a.a...yg lon peugah janda miskin😀😀😀
Uroe nyoe juga uroe weuh hate para fakir miskin, aneuk yatim ngon piatu. Semoga Aceh tidak hanya kaya adat budaya, tapi lupa untuk saling berbagi harta kekayaan untuk fakir miskin yang membutuhkan. Gure @ismuel wuek ju bacut ata yang kana, peugese ju keu yatim hana yah piatu hana ma. Yang bek pileh kasih, baro gure bie meunyoe ma ih lagak. hahaha
instruksi bang @taslem dan bang @arifuddinaba guyu pileh yg cantik2😀😀😉