Writing News and Articles in Steemit
On Saturday (3/2/2018) I had the opportunity to fill out the writing materials at the Aceh Writing Forum (FAMe) Lhokseumawe Branch which is usually held at the Lhokseumawe Nationwide Humanity School (Sukma). At the 17th meeting the learning materials were "Know and Distinguish Straight News News, In-Dept News and Investigation News.
Of the 19 who signed up, eight of them could attend. While the other participants could not attend because of the local rain, also due to follow other activities. The eight participants are great writing candidates in the future. They are from Tanah Luas Sub-district, North Aceh-Aceh Aceh, also from Dewantara Sub-district, Aceh Utara District-Aceh Indonesia.
As well as from a number of other districts in Lhokseumawe and Aceh Utara by using motorcycles and some are also public transportation cars. They are students from various departments in the campus in Lhokseumawe and Aceh Utara attended the school with one goal, learning to be able to write. Just to be known, this Forum was declared on 27 September 2017 by Yarmen Dinamika (Executive Editor of Serambi Indonesia Daily).
The forum is now five months old. Before news writing materials, this forum is also filled by @ayijufridar, @zainalbakri, @masriadi and @teukukemalfasya with various materials. In addition there are a number of other speakers who are also active in steemit. Although those who can attend eight people, but learning from 14:00 to 16:00 pm, took place exciting because of active participation of participants to want to discuss.
They have a passion for learning to write. Because it must continue to be nurtured so as to keep awake to follow the learning of writing to finish, so that the future can become a writer to enrich the world of authorship with their ideas and ideas.
From the beginning of the meeting, I asked the participants to use the steemit means to be able to write regularly every day, so they have the spirit to continue writing. Moreover, steemit also provide rewards, so their consistency will be maintained. At the end of the meeting I also convey a message, so that who has not signed up in steemit to immediately create an account, so that can become a writer remains in steemit.
To shock the world, President RI ke-1, Soekarno once mentioned that he needed 10 youths. So also with the eight participants present today, I am sure they will also be able to.
Menulis Berita dan Artikel di Steemit
Pada Sabtu (3/2/2018) saya mendapat kesempatan untuk mengisi materi menulis di Forum Aceh menulis (FAMe) Cabang Lhokseumawe yang biasa dilaksanakan di Sekolah Unggulan Kemanusiaan (Sukma) Bangsa Lhokseumawe. Pada pertemuan ke-17 materi pembelajarannya adalah “Mengenal dan Membedakan Berita Straight News, Berita In-Dept dan berita Investigasi.
Dari 19 yang mendaftar, delapan diantaranya yang bisa hadir. Sedangkan peserta lainnya tidak bisa hadir karena hujan lokal, juga karena mengikuti kegiatan lain. Delapan peserta ini calon menulis hebat di masa yang akan datang. Mereka berasal dari Kecamatan Tanah Luas Kabupaten, Aceh Utara –Aceh Indonesia, ada juga dari Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara-Aceh Indonesia.
Serta dari sejumlah kecamatan lain di Lhokseumawe dan Aceh Utara dengan mengggunakan sepeda motor dan ada yang juga mobil angkutan kota. Mereka adalah mahasiswa dari berbagai jurusan di kampus yang ada di Lhokseumawe dan Aceh Utara hadir ke sekolah tersebut dengan satu tujuan, belajar untuk mampu menulis. Untuk diketahui saja, Forum ini dideklarasikan pada 27 September 2017 oleh Yarmen Dinamika (Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia).
Kini forum itu sudah berusia lima bulan. Sebelum materi penulisan berita, forum ini juga diisi oleh @ayijufridar, @zainalbakri, @masriadi dan @teukukemalfasya dengan berbagai materi. Selain itu juga ada sejumlah pemateri lainnya yang juga aktif di steemit. Meskipun yang bisa hadir delapan orang, tapi pembelajaran dari pukul 14.00-16.00 WIB, berlangsung seru karena partisipasi aktif peserta untuk mau berdiskusi.
Mereka memiliki semangat untuk belajar menulis. Karena itu harus terus dipupuk sehingga tetap terjaga untuk mengkuti pembelajaran menulis sampai selesai, sehingga kedepan bisa menjadi penulis untuk memperkaya dunia kepenulisan dengan berbagai ide dan gagasan mereka.
Dari awal pertemuan, saya meminta peserta untuk memanfaatkan sarana steemit agar rutin bisa menulis tiap hari, sehingga mereka memiliki semangat untuk terus menulis. Apalagi steemit juga memberikan reward, sehingga konsistensi mereka akan terus terjaga. Pada akhir pertemuan saya juga menyampaikan pesan, supaya yang belum mendaftar di steemit untuk segera membuat akun, sehinga bisa menjadi penulis tetap di steemit.
Untuk mengguncangkan dunia, Presiden RI Soekarno, pernah menyebutkan ia membutuhkan 10 pemuda. Begitu juga dengan delapan peserta yang hadir pada hari ini, saya yakin mereka juga akan mampu.
salam bg @jaff. saya Adli, peserta FAMe kelas straight news tadi.
Yes, Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
Maju terus FaMe sehingga melahirkan penulis penulis andal di sana..
Kalau forum seperti ini terus berjalan di semua kabupaten/kota di Aceh, kedepan Aceh akan kaya dengan penulis