ACEH TIMUR — Nama Kuala Krueng Thoe tidak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur. Namun karena letaknya yang jauh dari pemukiman penduduk, tempat yang satu ini pun menjadi salah satu lokasi yang terbilang sulit dijangkau masyarakat. Padahal, objek wisata tersembunyi ini menyimpan banyak keindahan alamnya. Yuk simak ceritanya !
Siang itu, sekitar pukul 12.00 WIB, Sabtu (22/9/2018), Tim Traveller Komunitas Kawepost yang berjumlah puluhan orang mencoba menelusuri keindahan alam Kuala Krueng Thoe tersebut. Tim Traveller ini meninjau lokasi itu dengan menggunakan kendaraan air tradisional yaitu perahu mesin.
Wakdon, adalah sosok yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan touring ini. Tim Traveller Kawepost bahkan kerap memanggilnya 'Pawang Laut', karena yang bersangkutan memiliki sedikit pengetahuan tentang kelautan.
Perjalanan menuju Kuala Krueng Thoe bukanlah hal yang mudah. Butuh energi dan semangat yang tinggi. Dari tempat pertama menaiki perahu mesin di Lueng hingga sampai ke Kuala Krueng Thoe memakan waktu lebih kurang 2 jam.
Perjalanan ini benar-benar menguras tenaga. Sebelum sampai ke tempat tujuan, para traveler Kawepost lebih dulu diguyur hujan. Perahu mesin yang mereka tumpangi bahkan tidak leluasa berlayar lantaran pesisir pantai di kawasan itu banyak yang masih dangkal.
Setelah menempuh perjalanan yang ekstrem ini, mereka akhirnya tiba di Kuala Krueng Thoe pada pukul 18.25 WIB. Mengingat waktu yang sudah kepepet, mereka bergegas menurunkan barang-barang bawaan dari perahu itu untuk diamankan di sebuah balai yang tidak jauh dari bibir pantai.
Balai yang berukuran sederhana itulah menjadi salah satu Best Camp para tim Traveller Komunitas Kawepost. Kawasan tersebut terlihat benar-benar sepi. Namun ada seorang pria senja yang menghuni sebuah gubuk kecil di dekat balai itu.
Selayaknya orang bertamu, tim Traveller Komunitas Kawepost membagi tugas masing-masing. Sebagian dari mereka membersihkan balai tempat penginapan dan sebagiannya berbincang-bincang dengan pria senja itu.
Hawa di kawasan itu benar-benar sejuk. Untuk dapat beradaptasi, tim Traveller menghidupkan lampu dengan menggunakan genset dan api untuk memasak. Sebagian tim seperti Wakdon, Masri, Zubir dan Rais termast Reza Angkasah kembali menghidupkan perahu untuk mencari ikan di laut.
Istanjong, adalah salah satu anggota Kawepost yang dipercaya menjadi juru masak. Begitu juga dengan Jamaluddin Idris, ketua harian Komunitas, bertugas sebagai perlengkapan dapur.
Setelah makan malam, tim yang diketuai Fahril Zubir itu kemudian menikmati keindahan alam di sela-sela gelap gulita. Sembari menunggu waktunya untuk tidur, sebagian mereka pergi memancing di bibir pantai.
Di saat mereka penat dengan kegiatan itu, tidak ada salahnya untuk sekedar memanjakan tubuh dan kembali ke balai untuk beristirahat. Tidak disangka ternyata walaupun kecil namun Kuala Krueng Thoe menyimpan banyak keindahan alam.
"Kami merekomendasikan bahwa tempat ini layak dijadikan objek wisata. Banyak keindahan alam yang masih asri, begitu juga dengan potensi alamnya yang kaya dengan tanah subur. Kita juga melihat di sini ada beberapa petani yang bercocok tanam seperti tanaman semangka, cabai dan lainnya. Ini merupakan salah potensi yang semestinya perlu dikembangkan," kata Ketua Harian Komunitas Kawepost, Jamaluddin Idris.
Akses yang sulit tentu akan menjadi sebuah kendala bagi pemerintah untuk menetapkan Kuala Krueng Thoe sebagai objek wisata pantai. Menurut Jamaluddin, untuk menjadikan objek wisata, Kuala Krueng Thoe harusnya memiliki akses yang mudah bagi wisatawan.
"Saya baru pertama kali ke sini. Belum mengetahui persis bagaimana. Namun kita lihat sepintas, ini tempatnya bagus, sudah layak. Tetapi aksesnya yang belum memadai. Maka selama ini Kuala Krueng Thoe menjadi objek wisata tersembunyi. Siapa yang berkunjung silakan," ujar Jamaluddin.
Memasuki hari ke dua, Minggu (23/9/2018), tim Traveller Komunitas Kawepost memilih pulang. Dengan perahu ukuran pas-pasan, mereka akhirnya tiba kembali di Luang, tempat pertama mereka menaiki perahu tersebut.
Tim Traveller ini terdiri dari Rais Azhari, Fahril Zubir, Wakdon, Masri SP, Reza Angkasah, Jamaluddin Idris, Istanjong, Safrizal Bk, Pak Bro, Salman dan beberapa lainnya. Mereka tiba dengan selamat meski telah membuang banyak energi. [Jamal]
Congratulations @jamalreporter! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
Congratulations @jamalreporter! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!