Cara Membaca Buku (V)

in #indonesia7 years ago (edited)

IMG_20180403_050325_HDR (1).jpg

Setelah kita memahami Kata Pengantar, hal selanjutnya yang dilakukan ketika hendak membaca buku adalah melihat Daftar Pustaka. Biasanya, setelah saya membaca Kata Pengatar, saya akan langsung meloncat ke Daftar Pustaka. Saya tidak langsung membaca buku tersebut. Di dalam Daftar Pustaka akan saya komparasikan dengan tahun penerbitan buku yang sedang saya baca. Misalnya, kalau buku yang saya terbitanan 2015, maka saya akan melihat buku apa saja yang dirujuk oleh penulis sebelum dua tahun buku tersebut terbit. Biasanya, proses penerbitan buku di luar negeri memakan masa 1 sampai 2 tahun. Karena itu, saya akan melihat apakah penulis buku ini merujuk pada tahun 2013 atau tidak. Jika saya jumpai ada tahun 2013 maka saya bisa menebak bahwa buku ini merespon hal-hal yang up-date.

Sebaliknya, jika buku tersebut tidak merujuk pada dua tahu sebelumnya, maka saya dapat membayangkan bahwa buku ini adalah buku-buku yang memiliki dua hal. Pertama, lemah dari segi data dan analisa kekinian. Kedua, bisa juga buku tersebut adalah buku lama yang diterbitkan ulang pada tahun saya baca, misalnya. Buku-buku lama yang ditulis oleh penulis ulung, biasanya memiliki edisi revisi atau up-date. Ini akan memudahkan bagi saya untuk membuat tanda ( ) pada kontes buku yang sedang saya baca. Tidak perlu berlama-lama untuk memahami buku tersebut.

Kalau buku-buku yang diterbitkan di Indonesia, khususnya yang ditulis oleh penulis Indonesia, karya seperti di atas, biasanya dijumpai pada buku-buku dari hasil penelitian doktoral atau dari jurnal ilmiah yang diterbitkan kembali dalam buku. Selebih itu, agak sukar mencari buku seperti yang dijelaskan di atas. Daftar Pustaka juga memberikan maklumat penting mengenai cakupan bacaan ketika buku sedang kita baca. Beberapa penulis biasanya memberikan informasi secara umum mengenai Daftar Pustaka. Ada juga model buku yang tidak lagi merujuk pada Daftar Pustaka, melainkan pada bacaan-bacaan yang ditemukan pada catatan kaki atau catatan akhir.

Setelah membaca Kata Pengantar dan Daftar Pustaka, pekerjaan yang saya lakukan adalah menandai bacaan-bacaan dalam literatur tersebut, yang kemudian memberikan informasi tambahan. Demikianlah langkah awal di dalam membaca buku yang saya praktikkan ketika menikmati buku-buku baru. Bagi saya jika hal tersebut telah dilakukan, maka sekitar 40 persen, saya sudah memahami konteks buku tersebut.

Setelah Kata Pengantar dan Daftar Pustaka dibaca, maka saya akan membuka sekilas Daftar Isi dan Bab Pendahuluan. Kedua aspek ini penting untuk memahami road map gagasan yang disampaikan oleh penulis. Akan tetapi, karena banyak yang mengeluh saat baca buku bahwa bingung, cepat lelah, dan bosan. Sebenarnya ada tiga aspek penting ketika membaca bab-bab dalam buku, yaitu argumen buku, informasi, dan teori yang disajikan di dalam buku tersebut. Dalam buku-buku yang ditulis penulis professional, tiga hal inilah yang disajikan kepada pembaca. Tergantung kepiawaan sang pembaca di dalam mencari tiga hal tersebut.

Aspek argumen buku biasanya ditemukan dalam Bab Pendahuluan, jika memang penulis mampu mengetahui apa itu Pendahuluan Buku. Di sini penulis memberikan narasai hasrat dia menulis tersebut dan apa yang hendak disampaikan di dalam buku. Pembaca dapat menemukan argument tersebut dalam bagian akhir dari Pendahuluan buku. Ini diketahui tentang saja setelah kita memahami Kata Pengantar, Daftar Pustaka, dan Daftar Isi. Di sini penulis berusah fill the gap terhadap apa yang hendak disampaikannya. Jadi, argumen buku terkadang muncul di bab-bab awal buku mereka.

Saya membaca buku Al Gore yang berjudul The Future. Di bab awal Al Gore menyajikan apa saja argumen inti yang hendak dia pertahankan di dalam bab bukunya. Lantas dia menggambarkan gambar argument tersebut dalam skemal yang cukup detail dan bisa menjadi road map untuk mengetahui isi bukunya secara keseluruhan. Jadi, sebenarnya tugas pembaca adalah mencari argumen inti yang hendak disampaikan dalam bab-bab berikutnya.
Sementara itu, informasi di dalam buku tersebut banyak dinarasikan dalam bab-bab berikutnya. Di situ kita perlu memahami setiap pembuka bab yang sesungguhnya berkaitan langsung dengan argument inti yang disampaikan dalam Bab Pendahuluan. Di sini perlu kita pikirkan tentang sign post question. Jawaban-jawaban untuk membuktikan argumen inti atau thesis statement dari sang penulis. Jadi, ketika membaca bab-bab buku sebenarnya kita sedang disajikan data atau informasi kepada kita bahwa apa yang hendak dia buktikan di dalam buku tersebut.

Sementara itu, dalam setiap bab-bab tersebut banyak disajikan data yang bersifat informasi atau konsep-konsep. Di sinilah perlu digarisbawahi konsep, penyimpulan ide dalam setiap paragraph-paragrap penting, dan gaya penulis mempertahankan pendapat atau menyanggah pendapat orang lain. Buku-buku yang bagus kadang berisi tentang narasai tersebut, sehingga otak kita benar-benar akan menikmati dinamika gagasan yang muncul di dalam setiap bab. Usahakan hal-hal penting seperti istilah-istilah baru digarisbawahi. Saya terkadang memberikan komentar di pinggir buku ketika menemukan konsep-konsep atau penjelasan yang dapat memperkaya wawasan keilmuan saya.

Setelah itu, penulis buku akan menyajikan bab-bab yang bersifat kontemplatif yang berisi hasil renungan renungan selama menulis buku tersebut. Biasanya ditemukan pada bagian-bagian akhir buku. Saya menyarankan agar jangan dulu membaca bagian ini, karena akan bingung. Usahakan setelah membaca hal-hal di atas, di komparasikan dengan pengetahuan kita terlebih dahulu. Di situlah muncul dalam pikiran kita: “Oooo begitu ya?” “Kok bisa seperti ini ya?” “Mmmmm…..” Kemunculan kata-kata tersebut memperlihatkan otak kita sedang menganalisa isi buku tersebut. Kenikmatan ini merupakan kenikmatan saat membaca buku, manakala informasi dan data yang disajikan di dalam buku tersebut, direspon oleh alam pikiran dan terkadang juga oleh alam bawah sadar.

Maksudnya, isi buku tersebut didialogkan di dalam pikiran kita-kita. Kemana-mana kita pergi, isi buku tersebut selalu berbicara sendiri, bahkan tidak sedikit dari mereka yang terbawa mimpi. Karena isi buku sudah mampu memberikan pengaruh tidak hanya pada alam pikiran, tetapi juga pada batin seseorang. Keadaan ini jangan dianggap sebagai sesuatu yang tidak wajar, melainkan dinikmati saja bahwa anda sedang bergumul dengan pemikiran orang lain dan pemikiran anda sendiri.

Setelah itu, anda dapat membaca bab-bab tentang kontemplasi penulis. Karena bab-bab kontemplasi atau teoritis, biasanya dihasilkan oleh penulis setelah jeda sesaat di dalam menulis buku. Jadi, penulis berusaha untuk menarasikan renungan-renungannya ketika menulis buku tersebut. Di sini, kalimat-kalimat akan sangat dalam dan mulai jarang mengutip data atau informasi. Dia akan berusaha membuat pemikirannya pada tahapan implikatif atau bahkan prediktif. Di sinilah kita akan menjumpai banyak kalimat yang benar-benar hasil olahan dan perasan otak setelah dia bekerja mengumpulkan, menganalisa, dan menulis buku. Pembaca yang jeli biasanya akan menghabiskan masa membacanya untuk memahami bagian terakhir ini.

Bersambung…

Sort:  



logo

Quick Introduction To Tagging Your Friends ** Introduction **
@STEEMTag!!@kba13, You Have Been Tagged!! Randomly... Ummm... We Would Like To Be Your Friend? Tagging Friends Is Fun! You Can Easily Tag Your Friends.New To STEEM, Is Your Reputation Less Than 30, Then Tagging Friends Is Dangerously Low, Send Only Only 0.001 SBD To @STEEMTag With Your Friend's Steemit Post Link In The Memo.

Assalamualaikum.
Salam kenal pak. Saya Ichsan dari MBO. Kelas FAMe terakhir lalu sy tdk bs ikut karena ada jadwal dg siswa.
Membaca postingan ini, rasanya sungguh rugi saya kehilangan moment untu bs mendengar dan mendapati langsung materi dari bapak.
Tapi sedikit terobati dengan adanya tulisan ini.
Saya pribadi mengalami kesulitan untuk menikmati bacaan. Hanya beberapa saja yang mampu dinikati sampai tuntas, atau benar-benar membekas.
Terimakasih atas tulisan yang bermaanfaat ini pak.

Makasih atas silaturrahmi nya. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Ternyata perlu juga membaca rujukan dari daftar pustaka ya? Harus diterapkan cara seperti ini supaya mudah memaham isi buku.

Siap baca postingan ini, saya bergumam rupanya begitu, kok bisa ya.
Ternyata perjalanan pnjang di steemit tak sia2. Dan skrang steemian harus bersyukur hadir tokoh besar seperti pak KBA.
Saya tunggu kejutan selanjutnya.

alhamdulillah, terimakasih untuk sharingnya pak @kba13