Meramal bukanlah profesi saya. Tetapi hobi memprediksi adalah kebiasaan yang telah lama saya tekuni. Adakalanya prediksi itu terjadi atau sebaliknya. Seorang sobat mengatakan bahwa pekerjaan yang paling pahit dari seorang yang memprediksi adalah ketika apa yang diprediksinya tentang sesuatu yang buruk menjadi terjadi, sebagaimana dijangkakan. Karena itu, ketika memprediksi sesuatu yang negatif, kerap berharap hal tersebut tidak berlaku atau sama sekali tidak terjadi. Namun, kalau pun itu berlaku, maka paling tidak, telah disampaikan early warning system kepada khalayak.
Terkait dengan platform Steemit, ingin dijangkakan apakah tren menulis di Steemit akan bagus atau sebaliknya. Saya tidak punya otoritas untuk mengatakan platform ini akan kolaps atau maju semajunya. Akan tetapi, ketika platform ini sebagai bussiness as usual, tampaknya tren akan menurun. Sebab, suatu hasil kreatifitas jika hanya menghasilkan bussiness as usual cenderung tidak akan bertahan lama. Saya menjangkakan platform ini akan menurun dalam jangka 3-4 tahun lagi.
Mengapa? Platform ini sejak berdiri pada tahun 2016 telah berhasil mengumpulkan jutaan informasi dari pengguna, yang kemudian dibayar ketika seorang penulis, apapun yang disesuaikan dengan jumlah vote dan komen. Platform yang berbasis pada isi dan tag inilah yang kemudian dibawa pada konsep OSINT (Open Sources Information) yang kemudian menjadi bagian penting dalam HUMINT (Human Intelligent).
Sederhananya, platform ini tentu akan digunakan sebagai data mining dalam pengumpulan what, who, why, how someone or anyone behave in virtual world.
Persoalannya dapat dibagi menjadi beberapa aspek: who write what? (siapa menulis apa), what write by whom (apa yang ditulis oleh siapa), who get what (siapa yang memperoleh apa), who does what (siapa melakukan apa), who follow what (siapa mengikuti apa), who think what (siapa memikirkan apa), who is on the top (siapa yang berada di puncak), who control issue (siapa yang mengontrol isu), who like what (siapa suka apa), dan masih banyak lagi pertanyaan yang sebenarnya perlu dianalisa melalui mendalam.
Jika dijawab semua pertanyaan di atas, maka akan sangat mudah memetakan OSINT dalam platform Steemit ini. Karena itu, data mining dari platform ini akan sangat berguna bagi siapapun dan dimanapun. Platform ini pada prinsipnya akan bergerak sebagai market of ideas melalui sistem business as usual. Kondisi ini mungkin akan terjadi selama 4 tahun, untuk membuat kenyamanan di kalangan pengguna.
Sebagaimanya saya sebutkan di atas, bahwa 3-4 tahun lagi platform ini akan berusia 6-7 tahun.
Maksudnya, sejak 2016 sampai 2022, “submit story” akan menggunung di Steemit. Piramid data akan menjadi tren di platform ini. Piramid inilah yang akan digunakan untuk menemukan platform lebih baru lagi pada tahun 2023-2024. Sebagai perbandingannya, media FB yang berawal sebagai platform persahabatan pada tahun 2004, telah menjadi platform pemetaan kekuatan di dalam geo-politik. Hal serupa juga akan terjadi pada platform Steemit, ketika para pemangku kebijakan dan pihak terkait tertarik dengan gunungan “submit story” di platform ini. Investasi terus dilakukan, supaya orang tertari menimbun ide-ide mereka dalam gunung “submit story.”
Biasanya, siapapun yang mampu mengelola data mining, ketika sudah menggunung, biasanya akan cenderung dibawa pada kepentingan yang berskala global. Filosofi who post what akan berubah menjadi who can change what ( siapa yang merubah apa). Dalam platform ini memang penggunan berlomba-lomba menampilkan conten yang terbaik. Tetapi, siapa yang akan menggunakan content ini, tentu pengguna tidak akan dapat memprediksinya. Inilah yang disebut dengan reproduksi global mind.
Salah satu ciri para pengguna yang sudah senior adalah try to be wise atau try to be humble. Sikap ini sebenarnya pernah terjadi tahun 2005, ketika ada platform yang seperti MLM di alam maya. Saat itu, mereka yang berada di puncak akan terus menarik perhatian pengguna internet. Pesan otomatik datang bertubi-tubi ke inbox e-mail. Beberapa tahun kemudian platform ini juga kolaps. Karena basis sosialnya bersifat artificial friendship.
Salah satu gejala lain ada hukum kebosanan (law of boredom). Di mana pun hukum kebosanan muncul, baik yang berada di puncak maupun di dasar laut. Ketika semua kreatifitas content disajikan.
Pertanyaannya adalah what next? Yang di atas walaupun berguyur pendapatan, juga akan muncul hukum kebosanan, ketika yang didiskusikan selama bertahun-tahun cuma itu-itu saja: ide –menarik - bisnis. Apalagi yang dibawah, ketika ide-ide mereka sangat bagus dalam content, namun tidak mendapatkan apa-apa. Diprediksi law of boredom ini menggejala setelah piramid kapitalisme di platform ini hanya berada pada orang-orang tertentu saja.
Selanjutnya, Steemit tampaknya belum mendapat perhatian dari aktor-aktor politik atau pebisnis yang tertarik untuk melakukan pencucian uang. Investasi yang sedang digalakkan di alam maya, memang rentang akan trik dan tip bagaimana melakukan pencucian uang. Ketika nantinya ada investor yang memandang bahwa platform ini dapat dijadikan sebagai saranan pencucian uang, maka rekening gendut akan diubah menjadi Bitcoin, dimana selanjutnya, jika pasar sedang bagus, diubah ke dalam duit-duit digital.
Lebih dari itu, fenomena lain yang muncul dari platform ini adalah berusaha menikmati tulisan, selanjutnya melakukan vote. Model ini, sebagaimana telah disinggung dalam postingan sebelumnya, adalah memberikan ketenangan dan kesenangan pada otak kanan. Adapun otak kiri yang menghasilkan sesuatu yang kritis, cenderung tidak begitu diminati. Fenomena ini sebenarnya muncul ketika hampir semua media sosial berubah tidak boleh lagi berdebat. Kalau tidak setuju, maka akan dikick oleh admin atau left dengan sendirinya.
Fakta di atas tidak ingin mengatakan bahwa filosofi “ide-menarik-bisnis” ini akan hilang dalam platform ini. Sebab, kapitalisasi ide itu tidak pernah mati. Hampir semua platform kreatif di alam maya, muncul dari beberapa individu saja. Tidak banyak. Paling tidak 3-4 orang saja. Mereka bekerja sesuai dengan karakter PD (Personal Development) yang dibangun sebagai pebisnis ulung. Biasanya berpikir luas, rendah hati, ada empati, dan sangat low profile. PD sang pebisnis memang berbeda dengan artis. Walaupun sang pebisnis tersebut sudah layak dikatakan sebagai artis.
Semua dijaga demi angka saham perusahaan mereka. Pandangan mereka seolah-olah menjadi sabda. Perilakunya menjadi tanda. Pesona mereka memang sudah ada dalam setiap senyuman. Karya-karya mereka selalu diburu, karena memberikan inspirasi. Orang-orang kreatif yang loyal selalu berada dibalik kesuksesannya.
Untuk itu, memprediksi suatu platform di alam maya, memang tidak hanya berdasarkan angka. Ada banyak faktor lain yang harus dianalisa. Namun, filsafat business as usual di alam maya yang bertujuan untuk mengkoneksikan pikiran akan terus menghasilkan platform bisnis: ada punya ide yang menarik, pasti kami hargai dengan cara kami. Inilah kendali informasi di dalam era keterbukaan informasi.
Wow! Keren prediksi nya pak 👍👍😄
Nyoe keu gura gura Bang. Hana ilmiah sagai. Bek keundoi....
Sangat bermanfaat...
Pembahasan yang menarik. Dimana saat informasi semakin mudah didapat, akan semakin sulit mempertahankan ke unikan sebuah ide. Bisa saja saat ini ide itu menarik, sesaat kemudian menjadi biasa saja.
Lalu, bagaimana mempertahankan keunikan ide dan tetap bisa memberikan dan menghadirkan ide bisnis yang kreatif pak?
Setiap masa akan ada terus ide-ide kreatif. Hanya saja Platform nya saja yang berubah. Dulu nambang di gunung dan sungai, sekarang nambang di alam maya....
Luar biasa pemikiran pak @kba13. Apa yang dibahas dalam tulisan ini sangat mungkin terjadi kedepannya. Yang sanggup bertahan dalam kreativitasnya, maka akan tetap lanjut. Namun yang setengah-setengah hati, mungkin akan berlalu seiring berjalannya waktu. The nature of competition, I guess.
Saya rasa plafform ini akan terus berkembang dimasa mendatang, terutama menggaet kaum milineal untuk mendapatkan penghasilan di sosmed. Walaupun Facebook masih sangat dominan tetapi bukan tidak mungkin plafform ini bisa mengantikannya. Siapa yang tahu?