Sebagai perantau, puasa di negeri orang tentu punya pengalaman tersendiri. Selama hampir dua dekade, puasa di rantau orang memang telah dialami dan dilakoni. Kalau ingin makan ayam bakar 2 RM, maka di Kuala Lumpur, kenangan tersebut dirasakan. Kalau ingin kenangan laksa Thailand, maka pengalaman puasa di Thailand Selatan adalah kenangan yang tidak dapat dilupakan. Kalau ingat daging bakar yang aduhai lezatnya atau Kebab Turki yang panjangnya sekitar 30 cm maka kenangan di Melbourne adalah saat yang tidak dapat dihapus dalam memori.
Kalau buka puasa dengan kolak, pengalaman berpuasa di Yogyakarta sulit dilupakan. Nah, untuk pengalaman di Kota Pelajar, Darussalam, saya sering menyebut sebagai the Republic of Risol. Karena apapun acaranya di Darussalam, risol adalah kuenya. Di republik ini adalah perdana menteri yaitu ie teube (air tebu). Perdana menteri ini selalu menemani para pemburu kuliner di pinggir jalan. Karena itu, saya menyebut sebagai PM di tempat kami berpuasa.
Tata kelola pemerintahan dalam bulan puasa ini disusun sebagai berikut:
Gado-gado sebagai menteri dalam negeri. Dia bertugas untuk memberikan asupan gizi yang baik.
Air kelapa muda sebagai menteri pertahanan, dimana dia sering dipakai sebagai pemuas dahaga atau segala godaan saat berbuka.
Ayam menjadi menteri koordinator ekonomi. Sebab, ayam di kota kami sudah dijual dengan berbagai versi mulai dari ditangkap hingga digeprek. Ayam betul-betul menjadi penyangga perekonomian dalam bulan Ramadhan.
Masih banyak lagi kuliner yang memiliki jabatan seperti Kurma sebagai menteri agama, air cendol sebagai menteri seni budaya, es buah sebagai menteri pendidikan. Dia membawahi es Bandung dan es campur. Kedua dirjen ini selalu menemani para pemburu kuliner. Adapun Panglima dalam bidang militer dipegang secara khusus oleh Mie Caluk. Kemudian dibawahnya adalah daerah militer seperti sate matang dan mie goreng Aceh. Sate geurugok pun sudah menjadi daerah baru sebagai daerah militer.
Demikianlah Republik Risol di Darussalam. Masih banyak yang belum disebutkan. Namun, kuliner berbuka orang Aceh tetap tidak akan jauh dari nama makanan dan minuman di atas. Dewasa ini, orang berbuka tidak perlu masak dari jam 2. Cukup naik motor beli di jalan raya. Kalau minat, suruh bungkus saja. Walaupun sampai di rumah, semua makanan dan minuman menjadi hiasan mata. Hasrat membara, kalah dengan satu risol saja. Saat berbuka, nafsu makan pun menjadi sirna. Hendak menghabiskan semua, apa daya perut tidak siap sedia. Jadi, berbukalah seperti ala Nabi saja. Cukup air teh dan dua butir kurma saja. Itulah perintah berbuka yang sangat disuka dalam agama.
Akhirnya, selamat berbuka para Jama'ah Steemitiyyah Semua.
Sorry, postingan ini tidak istimewa
Banyak kata dan kalimat yang tidak ilmiah.
Wellcome to the Republic of Risol !
Selamat berbuka puasa
Iya. Makasih. Kami berbuka di paling ujung Indonesia. Di Kota Juang jam berapa ya?
Sebentar lagi mungkin bang
Hahhahahaa... Sedangkan timphan memiliki republik sendiri yaitu Republik Keistimewaan menjelang lebaran
Iya Bang. Di situ ada dodol, bhoi, meuseukat, wajek, dan lain lain. Tentu sirop cap Patong akan menjadi Panglima tertinggi.
2019 ganti perdana menteri.
#2019 ganti perdana menteri. Saya dukung kolak, ie teube terbukti pencucian uang.
Baik Bang. Silahkan diganti. Khe khe khe..