Dinamika Program TV Selama Ramadhan

in #indonesia7 years ago

Selamat siang teman-teman semuanya, mudah-mudahan tetap dalam keadaan bugar dalam menjalani ibadah puasa perdana tahun ini. Siang hari ini saya ingin ikut berpartisipasi dalam kontes menulis yang diadakan oleh bunda @rayfa yang diumumkan beberapa hari yang lalu. Pada kesempatan kali ini saya akan mengangkat tema program TV saat Ramadhan, perubahan iklan serta bagaimana menerapkannya pada proses berjualan takjil di sore hari.

Sebagai Mahasiswa jurusan ekonomi Islam di Universitas Malikussaleh, saya punya persiapan dan agenda khusus saat Ramadhan ini. Saya tak boleh lalai dan tidur-tiduran saja selama puasa karena usai lebaran nanti kami langsung ujian semester genap. Jadi, saya harus memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk belajar. Khususnya tentang gejala-gejala ekonomi baik makro maupun mikro. Demikian pula dengan dunia pemasaran dan periklanan karena ekonomi juga tak lepas dari ilmu pemasaran.

Sebagai penikmat siaran TV setiap hari, saya melihat banyak program-program TV yang menyesuaikan diri dengan momentum ramadhan. Mau tidak mau, hal ini sudah menjadi kewajiban bagi stasiun TV agar ratingnya tetap terjaga dan iklan-iklan banyak yang masuk. Sebagaimana yang kita ketahui, iklan-iklan inilah yang menjadi nafas sebuah stasiun TV. Begitu pula dengan industri periklanan. Banyak hal yang bisa membuat saya tersenyum melihat iklan-iklan selama bulan Ramadhan.

Salah satu contohnya adalah sirup Marjan. Sirup Marjan adalah salah satu produsen sirup yang memiliki tim kreatif yang luar biasa maju dalam membuat iklan. Mereka banyak bermain di kebudayaan dan modernitas. Yang terbaru adalah pertandingan duel wayang robot ala film 'the Real Steel'. Sebuah robot yang dikendalikan oleh manusia (dalam hal ini disebut 'dalang'). Lucunya, dalangnya juga ikut bertarung dengan gerakan yang persis sama dengan wayang robot. Kita dapat menyaksikan iklan ini beberapa menit sekali di TV.


image


Tak dapat terbayangkan oleh saya berapa biaya iklan yang harus dikeluarkan oleh Marjan. Dari mulai melatih sang aktor, biaya syuting dan tim koreografer serta biaya untuk TV. Yang saya tahu adalah biaya itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan keuntungan yang mereka dapatkan setelah berhasil mengantarkan Marjan sebagai sirup kelas Premium yang harganya lumayan mahal.

Begitu pula dengan iklan Teh Pucuk Harum yang mengubah cerita iklan mereka menjadi ala berbuka puasa. Lumayan Bagus sih, namun tetap berat mengalahkan Teh Botol Sosro. Sementara sabun Dettol dan pencerah wajah Pond's tak mengubah iklannya karena bukan sejenis makanan. He he he...

Begitulah salah satu rutinitas harian saya selama Ramadhan. Biasanya di awl-awal Ramadhan ini ibu saya memperhatikan dahulu apa-apa saja yang dijual orang-orang sebagai takjil. Setelah menemukan diferensiasi, barulah kami beraksi dengan produk kami yang tentunya berbeda dengan yang lain.

Mungkin ini saja yang menjadi persiapan saya untuk menyambut Ramadhan tahun ini. Intinya, saya mencoba mempelajari dinamika program TV saat Ramadhan , kemudian dikolaborasikan dengan relitas jualan takjil di sore hari.


image
Source


Sebuah kebahagiaan bagi saya dapat berpartisipasi dalam sebuah kontes Menulis Menyambut Ramadhan ini. Mudah-mudahan dapat menjadi khazanah sisi lain bulan yang penuh berkah ini. Mohon maaf jika banyak kesalahan, karena saya baru belajar menulis.