Kau bilang kau punya segunung emas yang siap kau bagikan tanpa pamrih...
Kau bilang kau punya sungai anggur yang siap memabukkan setiap saat....
Dan kau juga bilang kau punya cinta setinggi langit di angkasa....
Celotehmu membuat kepayang melayang-layang...
Ocehanmu memprakarsai harapan sejuta bintang....
Bukan sekali, entah sudah berapa kali sampai aku tak tau sudah berapa bilang....
Aku percaya, yang lain juga percaya tanpa bertanya....
Aku ikut denganmu, yang lain juga ikut tanpa dinyana....
Sampai aku tak peduli, dengan langkah tegap menuju jalanmu, jalan sempoa....
Janjimu manis, semanis tebu bahkan lebih manis dari madu....
Kau caci mereka yang tak mau berbagi, itu dulu....
Kau tinggalkan kami dibelakang pergi jalan semaumu....
Kau suruh aku jual namamu, kulakukan walau kawan yang tak kukenal itu terluka....
Setelah jualan ku habis diborong, pasar kau tutup sebelum mtahari terbenam...
Padahal sekumpulan pembeli sudah banyak mengantri, berharap mendapat sisa sari pati hanya secuil, berharap saja....
Akhir ny janjimu tinggallah janji tak ubahnya mani yng mati setelah 7 menit memancar....
Mereka yang kau caci tersenyum simpul melihat kami memegang kotak kecil...
Mungkin saja ada sedikit cipratan....
Banyak sekali alasanmu, banyak pula pembenaranmu menghindari tagihan janji....
Tiba-tiba kupikir kau selayak burung hantu yang mengaku-ngaku pembasmi hama tikus disawah... padahal kau tidur disiang hari, atau pura-pura tidur sedangkan ular terus bekerja....
Kau ini mau apa! Sudahlah cukup jangan kau jual lagi nama mobil Esemka, itu sudah jadi jualannya petugas partai itu.....
Kau tak usah ikut-ikutan, walau terbesit pikir kau sama saja dengan dia....
Janji tingal janji, tapi kau tak pernah anggap kau telah berjanji.....
Mungkin saja kau kurang orgasme, sampai kau tidak tau apa artinya puncak tak tertahan.....
Jangan buat kami melawan, boleh jadi besok malam kami curi gunung emasmu....
Bibirmu tak bergetar saat berkata kau pejuang sejati....
Heeeiiiii bedebah kau lupa cebok pantatmu tadi pagi.....
Taikmu berceceran di penjuru mata angin, terlalu banyak bukti yang siap untuk diterbitkan lagi.....
Baunya masih melengkit bahkan setelah 1 galon disinfektan kau sirami.....
Sudahlah untuk apa menunggu janji yang tak pasti.....
Buruj ck
Lihat steemd 24/04/2020