Cinta #5: Dari Perempuan Teruntuk Perempuan Indonesia

in #indonesia7 years ago (edited)

BeautyPlus_20171009193334_save.jpg
"Perempuan dan Kerinduannya" - karya pribadi.

Sudah cukup lama hati ini bermuram durja memikirkan perempuan di masa kini. Ada kerinduan yang begitu mendalam terhadap perempuan, walaupun saya sendiei seorang perempuan. Saya merasa kehilangan sekali perempuan, perempuan yang penuh cinta kasih dan ketulusan, kuat, sederhana, bijaksana, ramah, lemah lembut, penuh cinta dan kasih sayang sekaligus menjadi pengumpul setiap mimpi dan mendorongnya menjadi kenyataan.

Emansipasi yang digembar-gemborkan sepertinya justru membuat perempuan kehilangan keperempuanannya. Perempuan menjadi lebih senang menjadi "pria" dan melupakan fitrahnya sebagai perempuan. Pendidikan yang tinggi justru telah membuat perempuan enggan dan malu pada dirinya sendiri. Rasanya primitif dan bodoh ya kalau memasak dan mengurus anak serta keluarga sendiri? Jelek dan tidak keren yah kalau tidak ikutan trend?! Malu dan hina bila tidak memiliki uang sendiri dan kedudukan?!

Terkadang saya suka tidak habis pikir, bagaimana anak hidup hanya oleh uang. Semua makanan, pendidikan, sampai menjaga anak pun dibelikan untuk anak. Kerja keras alasannya anak, tetapi apakah baik dan benar demikian? Tak heran bila generasi penerus hanya fokus pada uang, sebab yang dikenalnya adalah uang. Uang pun dibutuhkan untuk memberikan cinta dan kasih sayang, kok!

Di sisi lain, dengan kehidupan serba modern dan kebutuhan yang semakin melangit, perempuan juga sangat mudah dikalahkan oleh uang. Harga diri mudah sekali dibeli dan dijatuhkan oleh uang. Diri sendiri pun mau dinilai oleh uang, hingga cinta pun rela dibuang jauh demi uang. Karya dibuat pun hanya karena uang, sehingga cukup sulit mencari hasil karya perempuan yang dipenuhi cinta yang murni.

Yang paling saya sayangkan adalah kekasaran, kekerasan kepala, dan banyak menuntutnya yang membuat perempuan sering dianggap "emosional" dan "tidak stabil". Sementara bila benar demikian, maka tidak akan ada pria hebat dan sukses di dunia ini, pasti semuanya akan lebih sibuk mengatasi "perempuannya" dibandingkan dengan fokus terhadap pekerjaan dan pemikirannya. Pusinglah kalau setiap kantor diperiksa semua isi HP, dompet, tas, dan lain sebagainya! Giliran diajak menjadi teman diskusi, selalu beralasan capek dan tidak mengerti. Diajak bermesraan pun bertanya dulu soal uang. Aduh!

Kita sering mendengar dan mengucapkan, bahkan meyakini bahwa surga itu ada di telapak kaki ibu. Ibu pasti perempuan dong! Bagi sebagian mungkin berpikir bahwa kita harus selalu menghormati perempuan dan ibu, sementara bagi saya berbeda. Dari pepatah tersebut saya merasa bahwa perempuan itu memiliki tugas yang berat, sebagai penghantar surga dunia dan akhirat. Bila perempuan atau ibu tidak dapat menghantarkan surga bagi anak-anaknga, keluarga, dan semua, maka untuk apa? Yang ada malah jadi neraka!

Kita ambil contoh saja soal pelajaran tambahan atau les. Kita semua sadar bagaimana situasi dan kondisi pendidikan saat ini, di mana anak banyak yang kesulitan mengikuti karena terlalu berat. Bila dipaksakan pun maka anak membuat anak menjadi lelah dan bosan, apalagi bila ditambah dengan pelajaran tambahan yang semakin menyita otak, fisik, dan perkembangan jiwanya. Alasannya mudah, orang tua ingin anaknya pintar sementara orang tua tidak mampu mengikuti pelajaran anak. Bagaimana anak mau pintar bila orangtuanya malas belajar dan malah terus memaksakan anaknya belajar? Jadilah kemudian menjadi neraka bagi anak bila terus dituntut dan dipaksakan. Kenapa tidak belajar untuk mendidik anak dan mengajari sendiri? Bukankah seharusnya orang tua, apalagi ibu, yang paling paham dan mengerti anak?! Paling tahu bagaimana caranya mendidik anak, kan?!

Waktu untuk diri sendiri dan membahagiakan diri itu penting, tetapi apakah semua itu mengalahkan kewajiban? Sinetron, medsos, arisan, belanja, jalan-jalan, narsis jauh lebih penting, ya? Bagaimana nasib masa depan? Bagaimana dengan bangsa dan negara ini nanti bila perempuan masih seperti itu? Barangkali Ibu Kartini, Keumalahayati, Dewi Sartika, dan semua peremouan hebat di masa lalu menangis menyaksikan perempuan saat ini. Perjuangan mereka sia-sia saja bila perempuan seperti saat ini. Percuma belajar dan sekolah jika tidak membuat kehidupan menjadi lebih baik bagi semua, malah merusak dan menghancurkan saja.

Saya juga sedih, kok! Saya perempuan Indonesia yang menentang emansipasi dan segala hal yang berbau keprimitifan dalam berpikir walaupun dianggap modern. Perempuan Indonesia memiliki kedudukan yang mulia di Indonesia karena cinta dan kasih sayangnya, ketulusannya, kekuatannya, dan kehebatannya dalam menghantarkan semua pada surga dunia dan akhirat. Perempuan Indonesia sadar penuh bagaimana pentingnya masa depan yang lebih baik. Bukan sekedar ikut-ikutan dan sok tahu, sehingga mudah terseret arus pembodohan di dunia ini, tapi karena mampu melihatnya dengan kebersihan hati, pikiran, dan jiwa.

Di sini, di Steemit ini saya mencari perempuan Indonesia yang sejati, yang benar-benar mulia, yang mau menghantarkan surga bagi kita semua di sini. Saya sudah mendapatkan banyak, namun saya masih berharap akan ada lebih banyak lagi perempuan Indonesia sejati yang mau masuk ke Steemit dan menghantarkan masa depan lebih baik bagi semua. Semoga ya! Masuk Steemit bukan sekedar main, ikut-ikutan, tetapi membuat konten yang berkualitas dan menjauhi plagiarism. Menjadi diri sendiri yang percaya diri, lemah lembut, dan benar memiliki cinta kasih sayang untuk semua. Bantulah Indonesia ini agar benar menjadi surga bagi semua! Amin.

Bandung, 13 Oktober 2017

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

"Di sini, di Steemit ini saya mencari perempuan Indonesia yang sejati, yang benar-benar mulia, yang mau menghantarkan surga bagi kita semua di sini." Good post @mariskalubis thanks

Terima kasih juga bang @ilyasismail.

Ayahnya kerja, mamaknya kerja, anaknya sama pembantu. Jika nanti anak lebih nyaman sama pembantu jangan salahkan anak.

Itu dia! Menyedihkan! Anak menangis bukan karena orang tua tapi karena pembantu pergi!

posting yang luar biasa,,itu menggunakan pensil atau cetak biasa di printer..atau pulpen hitam sobat..

Terima kasih @mrazi.... pakai pensil dan rotring, pena tinta.

Kak mariska lubis sangat teliti dan cermat dalam menulis.
Sepertinya saya juga harus memperdalam lagi ilmu saya tentang menulis dan bahasa Indonesia.
Hahaha

Hahaha... saya juga terus belajar kok, karena menulis makin lama makin membutuhkan banyak ilmu... kalau bahasa Indonesia, gunakan menulis untuk belajar bahasa apapun... bikin kamus pribadi deh! Semua penulis hebat di dunia ini punya kamus deskripsi kata-kata hasil pemikiran sendiri. Cobain yah!

Kalau udah ketemu mau diapain? Haha

Disuruh jalan2 sama @kakilasak hahaha

ulasan yang bagus,,,
semoga perempuan indonesia bijak dalam memahami emansipasi wanita, agar tidak salah kaprah , benar begitu mba @ mariskalubis ?

Iya @atirlala. Terima kasih ya, juga untuk videonya.

Super sekali kk

Terima kasih @mariskananda... artinya mariska kesayangan loh....

Jaman sekrang banyak anak yg ditinggalkan dirumah sama orgtua atau yg bantu2 dirumah, alhasil si anak kurang perhatian dri orang tua, jadi jangan salahkan si anak nntinya ga nurut.. 😂

Iya jadinya keluyuran pikiran ke mana2...

bener2 makjleb mbak mariska.
baru kali ini dengar ada yang menentang emansipasi untuk menjadi perempuan seutuhnya.

oh ia mbak, mau ikut discord channel whalepower ga mbak?

Hahaha saya memang perempuan anti emansipasi nggak jelas spt saat ini... @ekavieka channel apa itu? Coba kirim linknya.

itu discord channel untuk whalepower comunity mbak.
atau coba cek postingannya @bullionstackers mbak, dy kurator untuk whalepower comunity mbak. rules nya ada di postingan dy. 😃😃

Oh oke, coba saya cek yah...

Menarik ceritanya, saya menunggu posting selanjutnya dari anda.. good job

Tulisan ini sebagai self reminder untuk saya juga sebagai perempuan dan juga seorang ibu supaya bisa menjadi seperti yang dikatakan mbak @mariskalubis.
menghantarkan surga tidak hanya untuk ketiga anak-anak saya tapi untuk semua.

Mari, kitasebagai perempuanmiliki peran besar bagi masa depan... salam hngat untukmu @ririn.

luar biasa mbak,,tulisan yang bagus dan menarik..good post mbak @mariskalubis.👍👍

Sebenarnya emansipasi wanita bukanlah hal yang buruk, tapi pemahaman banyak wanitalah yang membuatnya keluar jalur kewanitaannya. Penyebab kebanyakan anak zaman sekarang tidak dapat terurus, meski anak orang kaya adalah kelalaian orang tuanya dalam memberikan kasih sayang, anak-anak tidak butuh uang banyak. itu hanya pendapat saya Buk @mariskalubis.

Postingan yang sangat menarik @maeiska

Realitanya emang begitu kak. Kebanyakan wanita yang bekerja kurang dalam memaksimalkan perannya sebagai IRT.

Yup karena memang sudah lelah kerja @albertjester.

nice post :)
follback mbak :D

luar biasa, salam hangat juga

Yang di luar memang suka biasa... hehehe..,

Saya akan ajak semua mahasiswi bikin akun Steemit biar Teh Mariska punya banyak teman di sini. Hahaha... Maaf kalau komentar saya ini nggak nyambung.

Ajakin dong @dsatria! Hehehe...

Emansipasi katanya, emang sich...tapi kodratnya jangan dilupakan serta merta juga dong.. iya kan Cut kak ku @mariskalubis, ini salah satu ulasan yang paling menarik dari cut kak, saya resteem ya postingannya.

Salam penuh kehangatan untukmu cut kak :D

perempuan sejati itu masih ada. masih ada ibu yang dengan tangannya sendiri mendidik anak anak dengan ketulusan agar tidak tergilas oleh zaman.walaupun itu penuh perjuangan.

Iya masih banyak kok! Alhamdulillah... terima kasih @asnamhd.

Selamat! Artikel anda masuk peringkat 5 kategori Tulisan Dengan Komentar Terbanyak, di 10 Besar Tulisan Hari Ini di https://steemit.com/peringkat/@puncakbukit/10-besar-tulisan-hari-ini-minggu-15-oktober-2017 .. ;-)

Keren sekali