Definisi Artikel
JIKA membuka lembar surat kabar kita akan menemukan halaman khusus dengan nama rubrik opini atau artikel. Sebagian koran menyebutnya kolom, wacana, gagasan atau nama lainnya yang ditetapkan oleh manajemen media massa.
Namun, semua itu sesungguhnya bermakna sama yakni pendapat dari penulis non redaksi tentang tema tertentu secara ilmiah populer.
Era digital dewasa ini, sejumlah portal berita pun memuat rubrik opini tersebut. Rubrik ini tampaknya menjadi salah satu andalan bagi pengelola media massa, sehingga selalu ada hampir diseluruh media massa.
Lalu, apa yang dimaksud dengan artikel? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artikel diartikan sebagai pandangan penulis tentang tema tertentu berisi gagasan, masalah dan solusi.
Secara sederhana artikel dapat diartikan pendapat seseorang tentang tema tertentu yang aktual, dilengkapi analisis, data dan solusi untuk masalah tersebut. Lazimnya penulis artikel berasal dari luar jajaran redaksional. Meski begitu, tak jarang, awak redaksi juga menulis pada rubrik artikel. Tentu, ulasan yang ditulis oleh awak redaksi itu tidak mewakili institusi media. Namun bersifat pendapat pribadi penulis.
Umumnya artikel menawarkan gagasan ide untuk solusi tentang masalah tertentu yang sedang menjadi pembahasan publik, mengedukasi, serta menghibur pembaca. Patut dicatat, artikel adalah karangan ilmiah populer. Sehingga, unsur ilmiah seperti penggunaan data dari sumber resmi seperti kantor pemerintah, hasil riset dan lain sebagainya lazim ditemukan dalam penulisan artikel.
Cara penyajian penulisan artikel dengan karya ilmiah sangat berbeda. Artikel disajikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami pembaca atau populer. Ditulis secara ringkas tanpa mengklasifikasi tulisan pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan masalah dan lainnya yang mudah ditemui pada karya ilmiah.
Karena inilah, artikel sering disebut karangan ilmiah populer.
Sejumlah media massa bahkan memiliki daftar nama penulis tetap pada kolom artikel. Setidaknya ini dimiliki oleh Harian Kompas. Redaktur desk opini memiliki ratusan list nama penulis yang berkontribusi pada halaman opini di salah satu koran terbesar di Indonesia itu.
Membuat list penulis bertujuan untuk memudahkan editor desk opini memastikan kualitas tulisan pada rubrik itu. List tersebut umumnya telah diuji kualitas tulisannya, baik dari cara penulisan, penggunaan diksi dan kalimat serta unsur kebaruan dan ide-ide segar yang ditawarkan penulis. Sehingga, jika nama penulis itu muncul mengirimkan naskah, maka editor tak perlu susah payah menganalisa dan mengecek apakah tulisan itu flagiat atau tidak memiliki unsur kebaruan sama sekali.
Ciri-ciri Artikel
Umumnya artikel memiliki ciri-ciri khusus yang tidak ditemui pada karya ilmiah. Ciri-ciri tersebut sebagai berikut :
Tema Aktual
Media massa apa pun platformnya baik itu media cetak atau online mengacu pada nilai berita yakni unsur aktual. Untuk itu, tema artikel yang dimuat oleh media massa umumnya tema-tema aktual yang sedang dibicarakan masyarakat. Misalnya, jika publik nasional sedang dihebohkan dengan aksi kekerasan terhadap jurnalis, maka media massa relatif memuat isu-isu yang berkaitan dengan jurnalis seperti kekerasan terhadap jurnalis, kebebesan pers dan demokrasi. Begitu juga sebaliknya, jika publik nasional sedang dihebohkan dengan upaya pelemahan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dari sejumlah pihak, maka artikel yang dimuat relatif isu-isu KPK ditinjau dari berbagai keilmuan masing-masing penulisnya.
Patut dicatat, tema aktual di sini juga disesuaikan dengan jenis media tersebut. Jika media itu beredar pada skala nasional, dari Aceh hingga Merauke, Papua, maka tema yang aktual mengacu pada isu-isu yang sedang dibahas secara nasional. Sebaliknya, untuk media lokal yang terbit di daerah atau provinsi, maka tema yang sama bisa lebih mengkrucut pada daerah tersebut. Sebut saja contohnya, jika aksi kekerasan dalam kampanye Pilkada terjadi dalam Pilkada Jawa Barat, maka tema ini layak ditulis dalam bentuk artikel lalu dikirimkan pada media massa yang terbit di Jawa Barat.
Bagaimana melihat tema yang aktual? Secara sederhana dapat dilihat apa saja yang menjadi berita utama (headline) pada sejumlah media massa yang terbit di wilayah itu. Umumnya, media massa di Indonesia relatif memuat isu yang sama pada headline atau berita utama yang ditampilkan pada halaman depan koran.
Jika media online, maka lihatlah pada trending atau berita paling banyak dibicarakan dan ditulis oleh satu media online. Maka berita itulah yang menjadi tema teraktual saat itu. Cara lainnya, di era media sosial ini, maka lihatlah trending topik di media sosial serta apa yang sedang ramai diperbincangkan masyatakat umum. Itulah yang menjadi tema teraktual dalam kurun waktu tertentu.
Sudut Pandang
Ciri berikutnya yaitu artikel ditulis dari sudut pandang (point of view) penulisnya. Sudut pandang ini dapat beragam antara satu penulis dengan penulis lainnya. Hal ini disebabkan latar belakang pendidikan, pengalaman dan kapasitas penulis dalam bidang tertentu.
Tidak mungkin penulis yang berbeda memiliki sudut pandang yang sama. Dari sinilah diketahui originalitas ide atau gagasan penulis. Misalnya, seorang penulis dengan latar belakang pendidikan ilmu komunikasi, maka akan melihat pola komunikasi Presiden Joko Widodo dalam tema penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sedangkan penulis dengan latar belakang hukum pidana, tentu menganalisa dari kacamata hukum, begitu seterusnya. Meski tema yang sama, pisau analisa yang digunakan kerap beragam.
Sehingga tak jarang, halaman opini Harian Kompas, memuat empat artikel dari beragam sudut pandang penulis, dengan tema yang sama. Begitu juga Harian Media Indonesia memuat dua artikel dengan berbeda sudut pandang dalam satu tema yang sama.
Originalitas
Gagasan atau ide menulis artikel sejatinya original atau murni milik penulis, bukan berupa gagasan orang lain atau plagiat. Dalam kaidah penulisan flagiat merupakan aib bagi penulis. Jika redaktur desk opini menemukan unsur plagiat didalamnya, maka penulis akan dimasukan dalam daftar hitam (black list) dan tak akan dimuat lagi tulisannya sampai kapan pun.
Untuk itu, originalitas harus dijaga. Jika pun mengutip beberapa pendapat pakar atau penulis lain, maka harap dicantumkan sumbernya dalam artikel tersebut. Ingat, artikel adalah karya ilmiah populer, sehingga dibolehkan mengutip pendapat lainnya.
Gaya Bertutur
Gaya bertutur menjadi salah satu unsur ciri artikel. Sejatinya, gaya bertutur atau cara penulisan menggunakan pemilihan diksi atau kata yang mudah dipahami pembaca. Meski artikel karya ilmiah, sangat tidak disarankan menulis dengan berbagai penggunaan kata ilmiah yang bahkan jarang didengar oleh para pembaca di nusantara. Patut diingat, penulis yang baik akan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Mengacu pada prinsip komunikasi, pesan yang baik yaitu pengirim dan penerima pesan memahami arti yang sama. Jika diartikan berbeda karena kapasitas ilmu dan lainnya dari pembaca, dapat disebut, dalam konteks ini penulis gagal menyampaikan idenya dengan baik.
Sangat disarankan menulis artikel dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika menyadur bahasa asing, ada baiknya mencari padanan dalam bahasa Indonesia atau memilih kata yang telah disadur kedalam bahasa Indonesia. Contohnya, selfi dalam bahasa Indonesia disadur sebagai swafoto dan lain sebagainya.
Identitas Penulis
Artikel ditulis dengan menggunakan nama penulis (by line) di media massa. Selain itu, identitas penulis harus berkorelasi dengan tema yang ditulis. Hal ini untuk menyakinkan sidang pembaca bahwa penulis berkompeten mengulas tema tersebut. Seringkali, seorang penulis memiliki beberapa pekerjaan atau keahlian. Misalnya, seorang jurnalis yang juga menjadi dosen di jurusan ilmu komunikasi.
Jika menulis dalam konteks kekerasan terhadap jurnalis, akan lebih baik menggunakan identitas sebagai jurnalis dan anggota asosiasi profesi wartawan. Namun, jika menulis dalam tema pola komunikasi publik negara dengan publik, akan lebih baik menulis bahwa penulis adalah dosen ilmu komunikasi. Identitas penulis juga sangat dipertimbangkan oleh redaktur desk opini. Dari sini, pembaca mengetahui bahwa penulis memang kredibel mengulas isu tersebut.
Teknik Menulis Artikel
Ada anggapan bagi para penulis pemula, bahwa menulis haruslah dimulai dari definisi tentang apa yang ditulis. Praktik ini kerap ditemukan pada kelas-kelas pelatihan kepenulisan maupun mahasiswa yang mengambil mata kuliah teknik menulis artikel di sejumlah perguruan tinggi tanah air. Sehingga, seringkali ditemukan paragraf pertama berisi definisi tentang tema yang ditulis.
Jika menulis dengan tema kinerja DPR RI, maka akan ditemukan pada paragraf pertama sebagai berikut :
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI adalah lembaga perwakilan masyarakat Indonesia. Mereka adalah politisi yang dipilih dalam proses pemilihan umum.”
Padahal, paragraf pertama dapat ditamsilkan sebagai menu pembuka dalam sebuah pesta makan malam. Jika menu pembuka tidak enak, asin, dan lain sebagainya, maka para tamu akan menggerutu dan merasa kurang nyaman untuk mencicipi menu lainnya seperti minuman hingga menu penutup. Begitu pula dengan menulis. Jika paragraf saja dimulai dari definisi, maka pembaca enggan menghabiskan tulisan tersebut sampai akhir.
Di sinilah dituntut kemahiran memilih kalimat dan pembuka yang menarik. Misalnya, contoh di atas tentang tema kinerja DPR RI dapat dimulai pada paragraf pertama sebagai berikut :
Kegaduhan kembali datang dari gedung wakil rakyat DPR RI, Jakarta. Kali ini, para politisi sibuk menambah dana tunjangan kinerja. Sikap itu berbanding terbalik dengan raport merah kinerja parlemen lima tahun terakhir.
Paragraf pembuka yang menyentak tersebut akan “memaksa” pembaca menuntaskan artikel itu. Mereka tak akan menutup koran sebelum membaca hingga tuntas baris terakhir artikel tersebut.
Patut diingat, menulis artikel diawali dengan sifat ringkas, padat dan jelas. Tidak mendayu-dayu dan berandai-andai seperti karya sastra semisal cerita pendek atau novel.
What language Is thi
This post received a 4.1% upvote from @randowhale thanks to @vysmek! For more information, click here!
Indonesis mr @vysmek. Hoe are you ?
Worth reading, isinya bagus banget. Nah, sy kesulitan bikin bagian awal tulisan yang menyentak dan nendang. Mohon dibahas lg yg mendalam di postingan berikutnya bg. Sekalian tips dan trik membuat tendangan di awal artikel hehe.
Judul postingannya ada bhs Inggrisnya, isinya ga ada Englishnya. Oh ya, Writing AN article yang betul, bukan 'a article'. Kan article berawalan huruf vokal😁
good post
thanks @teodorescu
Bagus untuk pelajaran menulis pemula. Langsung saya vote..... Tapi variasi font di dalam tulisan mengganggu terutama yang courier.
betul bg @teukukemalfasya...belum mahir aku cara atur postingan ini hehehe, agar rapi dan tak menganggu pembaca
Postingan yang sangat bagus untuk menambah ilmu pengetahuan. semoga terus dibagikan trik2 dan cara menulis yang baik bagi para steemian yang mendalami ilmu menulis. terimakasih brother @masriadi
trimakasih @jondahl
Mantap bang. . .
syengku @nazarwills
Banyak ilmu dan tips mahir menulis dalam postingan ini. Sangat bermanfaat. Tq gure @masriadi sambo
syengkyu @musyawirwaspada
Salam kenal dari saya @masriadi saya pendatang baru di steemit, mohon bimbingannya soal menulis, jujur saja saya tidak berpengalaman soal menulis. Terimakasih
salam kenal juga @fahmitapakba
krak
kruk @muammar
Salam bg @masriadi , ditunggu post sambungannya...
trimakasih @didifarisha
Terima kasih Mas. Lalu maksud dari "Penulis Pura-Pura" di status profilnya Mas itu maksudnya apa ya?