Surat Cinta Bagi Pemburu Rindu

in #indonesia7 years ago (edited)

Source


Masa Masa SMA, ketika HP belum ada dan Komunikasi jarak jauh masih dalam bentuk surat menyurat.

Penulis surat cinta manjadi pekerjaan sampingan buatku. Ada saja yang minta, Informasi yang dibutuhkan cuma profil penerima dan kasus yang ingin di kupas.

Permintaan terkadang tidak menentu, tapi umumnya saat musim hujan, romantisme para remaja dan pemuda di Gampong meningkat tajam, bahkan ada beberapa dari mereka meningkatkan status sebagai playboy.

Aku tidak menerim bayaran dalam bentuk uang, tapi lebih sedang bila di traktir sarapan dan kopi pagi.

Aroma kertas surat dan amplopnya yang harum benar benar membuat kita betah menulisnya, namun masalah teknis seperti seni melipat kerta aku serahkan pada empunya surat.

Job tersebut menjadi asyik karena ada cerita bersambung dari membalas surat balasan.

Sebagai penulis surat cinta, terkadang tanya jawab secara mendalam diperlukan, agar isi surat sesuai dengan fakta realitas.

Menuliskan surat yang sudah berstatus pacaran, terasa lebih mudah karena isinya tak lepas daripada kata kata rayuan dan puja puji.

Paling menguras emosi dan sedikit melelahkan itu saat menulis surat bertema pengungkapan cinta dan membalas surat penolakan untuk permintaan menjadi seorang sahabat saja.

Di bawah ini contoh surat cinta yang kupersembahkan buat pemburu rindu.

Denting Pemburu Rindu

Malam dingin dan bulan sabit, separuh hatiku beku menggigil resah.

Pena tidak berhenti mengalir, terus mencoba menumpahkan semua perasaan ini, namun rasa segan dan takut dikau salah paham dan malah kembali tersakiti.

Sebelum surat ini ada di tanganmu, percayakah dikau bahwasanya ada puluhan lembar kertas yang sudah kuremas kucampakkan ?

Memastikan kembali isi surat cukup mewakili perasaan, aku berhenti di paragraf pertama, dan membaca ulang, kalimat pembukanya begitu sentimental dan aku menjadi ragu dikau percaya ketulusan hati ini.

Bersama penyesalan yang teramat dalam, aku memohon maaf atas sikapku yang keras telah menyalahkanmu atas kegagalanku.

Senyuman teramat manis yang tiba tiba hilang dan genangan airmatamu telah menyiksa hatiku, sungguh aku telah ingkar.

Taukah dikau, “Boh hate” ?
Saat dikenalkan seorang teman dekatmu, dan kita berjabat tangan, mulai detik itu aku sudah merindukan getaran energi yang mengalir lewat sentuhan kulitmu.

Sungguh auramu begitu hebat sampai mataku tak mampu berkedip, terpesona. Berada di dekatmu adalah agenda tersembunyi untuk kembali mendapat kehangatan dan percik kembang api bersentuhan denganmu.

Mencoba menarik perhatianmu dengan kutipan kutipan bijaksana dan bersikap seintelek adalah sebuah kebodohan, ternyata dikau tidak senang dengan kepura puraan dan tidak mudah terkesan.

Kebodohan lainnya yang membuatmu jengah adalah memberi komentar dengan segala puja puji atasmu, ternyata dikau sudah kenyang pujian bahkan kritikan.

Namun apa mau dikata, kerinduan yang makin hari makin kuat membuatku pangling dan tak berdaya menolak gejolak rasa.

Imajinasi liar tentangmu mampu menghancurkan akal sehatku.

Taukah dikau, Bulanku ?
Tepisan tanganmu saat kucoba menyentuhkan ujung jemari kita, kupahami sebagai penolakan halus.

Aku benar benar merasa putus asa atas kebodohan yang sangat fatal, aku terlalu buru buru dan tak bisa mengontrol emosi.

Aduhai, taukah dikau Bintangku ?
Ketakutan penolakan dan rindu yang terlarang telah kuadukan pada langit, bintang dan purnama. Aku menyibukkan diri mencari tau bagaimana alam bekerja menguasai hati.

Setelah merasa cukup ilmu dan menguasai jurus cinta, aku bertekad merebut kembali rindu sebagai alasan terindah untuk membuatku menjadi tegar dalam hidup.

Aku telah berubah jauh, kata teman temanmu. Berubah menjadi lebih terbuka, komunikatif dan lebih peduli, biarpun terkadang sifat egois ini menjadi hambatan terbesarku untuk membuktikan aku benar benar jatuh cinta padamu.

Sungguh, Taukah dikau matahariku ?
Aku telah bersumpah pada langit dan bumi takkan menyentuhmu sebelum hatimu berkata “ya” untuk pinangan menjadi kekasih.

Sampai waktunya, saat izin mengecup keningmu aku terlahir menjadi lelaki pemenang bukan lagi pencundang.

Kerinduan yang tertuntaskan mampu menjadikanku laksana pahlawan dan itu semua membuatku berani untuk mengucapkan janji menjaga hatimu dan tak membiarkankanmu terluka oleh semua sikapku.

Aku benar benar kacau setelah dikau pergi dengan tetes airmata.

Aku linglung dan tak mampu bertatap muka apalagi bicara langsung. Semua itu karena rasa cinta yang terlalu besar untukmu, di setiap denting waktu aku menjadi pemburu rindu untuk kembali bersamamu.

Sungguh aku meminta maaf atas khilaf dan salah.
Melalui surat ini juga aku mengucapkan terimakasih atas penerimaan ketidakberanianku.

Mari kita rajut kembali cinta ini, aku benar benar hampa tanpamu, dan rindu ini berbuncah buncah makin pasang tak mengenal surut

Pemburu rindu

Peluk cium atas izinmu.

Sort:  

Seingat aq... Bang @masripribumi bukannya jomblo😰

As a follower of @followforupvotes this post has been randomly selected and upvoted! Enjoy your upvote and have a great day!