Ketika melihat di suatu gedung perkantoran, disana seorang karyawan mengeluhkan pekerjaannya yang masih menumpuk tak kunjung selesai, sementara waktu terus bergerak cepat menuju esok hari dimana dead line sudah menanti.
Sementara di tengah jalan dekat trotoar area persimpangan Mall, seorang wanita mengomel karena jalanan macet ditambah lagi jalan yang semakin hari semakin menyempit karena ada proyek pembangunan MRT. Hampir 4 jam sudah ia terjebak masih ditempat semula saja, dan telah pula menghabiskan waktu untuk sarapan, dandan sampai sempat selfie sendirian di mobil milik pribadi nya yang ia kendarai.
Menilik agak ke kiri sedikit, tepatnya di sebuah halaman Mall, melihat seorang ibu mengomel karena gagal mendapatkan barang yang diincarnya dengan harga diskon, mungkin terjebak peomosi discon yang sudah daluarsa.
Lain lagi disana ada seorang pria tampan yang masih lajang juga kesal karena lagi-lagi dia harus menonton film di bioskop seorang diri. Karena gadis cantik yang dikenalnya beberapa waktu lalu lagi-lagi membatalkan acara kencan dengan alasan yang tak logis.
Dilain tempat, Sementara ada seorang karyawan yang mengomel karena gaji bulanannya dipotong karena telat masuk kantor akibat kinerjanya yang dinilai semakin menurun oleh atasan tempat ia bekerja. Belum lagi nanti sepulang merumah, gajinya aman diminta oleh sang istri untuk uang belanja dan biaya sekolah anak-anak mereka.
Berbeda pula cerita di kantor, di jalanan, di halaman mall atau di bioskop.
Ada cerita seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji 2 sampai 3 kali dalam sebulan. Bahkan gaji nya tidak pernah dipotong, karena jarak dari rumah ke kantornya sangat dekat, otomatis ia akan terhindar dari macet dan tidak pernah telat masuk kantor sesuai dengan jadwal kerja. Semua hasil jerih payah selama ia bekerja masuk ke kantong pribadinya karena dia masih hidup sendiri alias belum berkeluarga.
Ternyata, banyak yang iri alias nyinyir dengan kehidupan pribadinya. Dengan posisi masih single, tapi sudah mapan sebagai wanita karir dengan penghasilan lebih dari cukup dari perusahaan bergengsi tempat ia bekerja, kerja sangat bagus dgn suasana nyaman, tak pernah repot akan kena macet dan sebagainya.
Tetapi, tak ada yang tahu bahwa gadis tersebut justru tak pernah menikmati kehidupan pribadinya selama ini. Dengan penghasilan besar yang ia peroleh, sebagaimana penghasilan itu yang diidamkan setiap orang pun tak dapat dinikmatinya.
Setiap akhir minggu, ketika banyak orang berpelesir menghabiskan gaji, gadis tersebut justru terbaring letih di kasur empuk karena mudah sakit akibat kelelahan.
Tidak ada yang tahu, bahwa gadis itu justru iri pada kehidupan orang lain karena tak pernah merasakan jalan-jalan ke mall, kafee atau bioskop. Bahkan,B
betapa inginnya ia sehat sehingga dapat mengendarai mobil sendiri, kuat saat kerja lembur, atau dapat jalan-jalan bebas kemana saja tanpa menghabiskan waktu seharian di kasur karena sakit yang ia derita.
Yang gadis itu inginkan semata-mata hanyalah sehat tak ada yang lain.
Harus kita renungi, begitu banyak nikmat yang telah kita dapatkan setiap harinya. baik itu berupa pekerjaan, gaji atau penghasilan, teman, sahabat, hidup sehat, keluarga, tetangga, kolega dan ssbagainya. Namun tanpa sadar kita telah mendustai nikmat kita dengan menuntut lebih. Tanpa sadar nafsu kita sebagai manusia membuat kita lupa akan nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita sebagai manusia yang seharusnya berserah.
Banyak dari kita yang lupa telah diberi nikmat berupa pekerjaan, kendaraan pribadi, kesehatan, rumah, bebas dan mampu bernafas tanpa harus tersengal-sengal. Sehingga tanpa sadar kita mengeluh, tanpa bersyukur akan nikmat yang telah kita peroleh. Hanya nafsu semata yang menguasai kita.
Selalu menuntut lebih. Dengan telah di beri pekerjaan yang layak kita mengeluh ketika pekerjaan sedemikian banyaknya yang harus diselesaikan, diberi rizki punya mobil pribadi dan punya hak kebebasan agar mengendarainya sendiri pun masih mengeluh karena macet dijalanan, padahal masih sempat-sempat nya selfie di jalan, begitupun yang telah di beri nikmat bisa jalan-jalan di mall masih juga mengeluh karena tak sempat dapat barang belanjaan dengan harga diskon, ada pula yang telah di beri nikmat nonton film di bioskop masih mengeluh karena gadis gebetan nya tak hadir menemaninya, bahkan ada yang telah diberi gaji masih mengeluh karena dirasa kurang untuk memberi nafkah istri dan keluarganya.
Selalu merasa kurang, dimana rumput tetangga selalu lebih terlihat hijau
Berakibat manusia yang selalu menuntut lebih, dimana nafsu yang selalu berkuasa, maka kita pun selalu merasa tak pernah cukup akan nikmat yang diberikan kepada kita. akan ada rasa "seandainya …..". Kemudia pasti akan muncul iri hati terhadap kebahagiaan orang lain yang belum tentu benar-benar seperti yang kita bayangkan.
Maka bersebab dari itu, maka tak perlu kita mencemburui sesama, sesungguhnya Tuhan mencemburui kita yang berharap lebih pada sesama.
Berharaplah hanya pada sang Pencipta.
Sesungguh nya Ia maha mengetahui sementara kita tidak tahu.
Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan” (Qur'an-Ar-rahman)
Salam
@mc-jack
Menikmati dan mencintai suatu pekerjaan menjadi senjata ampuh untuk melenggang dengan tenang, sembari memperkuat kemampuan dan keterampilan diri. Enaknya kita lihat dari luar, ketika kita berada didalam ya sama saja bung @mc-jack, he he he.
Bersyukur menjadi keniscayaan bagi seorang hamba, agar mendapatkan keberkahan dan memperoleh kebahagiaan.
https://steemit.com/esteem/@hamdanirz/bila-bersyukur-pasti-bahagia-1e340550acb1f
Seharusnya segala sesuatu nya jalani dan nikmati saja, tak perlu menengadahkan dagu keatas utk bersombong apalagi mohon berlebih pada sesama. Ada sang Maha segalanya untuk kita menadahkan tangan.
Sukses terus bang @hamdanirz
Ini yang aku suka dari Lo bro @mc-jack.. seperti James Bond, selalu ada gadis yang menginspirasi... Makin jos postingannya..
Wanita adalah makhluk penyempurna, gadis adalah makhluk penakluk..
Alah na "jih", hehhehe
Sungguh2 sangat menginspirasi @mc-jack
Semoga bermanfaat bro @alfahresi
Pada intinya selalu bersukur kepadanya kan bg @mc-jack