Assalamu’alaikum para steemian. Alhamdulillah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah. Mudah-mudahan kita masih diberi umur panjang untuk berjumpa dengan bulan suci nanti. Amin..
Salah satu yang harus kita persiapkan untuk menyambut bulan suci nanti adalah dengan menjaga kesehatan. Kesehatan menjadi salah satu poin penting agar kita terus fit sehingga kita dapat menjalani ibadah dengan sebaik-baiknya di bulan puasa. Tapi yang namanya penyakit kadang datang tiba-tiba tanpa diundang dan bisa menyerang kita yang sedang khusyuk berpuasa. Jika sakitnya ringan maka mungkin tidak akan jadi masalah, tapi bila menderita penyakit berat dan kronis tentu akan menimbulkan masalah.
Islam adalah agama yang sangat toleran, ketika kita mengidap penyakit berat dan tidak mampu berpuasa maka kita diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Akan tetapi mengingat begitu banyak pahala yang dijanjikan bagi umat islam yang berpuasa maka pasti banyak yang tetap ingin berpuasa walaupun sedang memiliki gangguan kesehatan dan harus menggunakan obat secara rutin.
Nah, jadi bagaimana kalau kita tiba-tiba terserang penyakit dan perlu minum obat sedangkan kita sedang berpuasa?. Dan bagaimana cara mengatur waktu minum obat rutin bagi pengidap penyakit kronis pada saat puasa agar tidak mengganggu hasil pengobatan yang diharapkan?. Saya akan sedikit membahasnya di postingan kali ini.
Obat yang tidak membatalkan puasa
Penggunaan obat yang membatalkan puasa adalah obat yang dikonsumsi melalui mulut atau obat yang akhirnya akan masuk ke dalam saluran cerna. Kesepakatan ahli medis dan agama pada seminar medis religius, Maroko tahun 1997 dengan tema “An Islamic View of Certain Contemporary Medical Issues” memutuskan bahwa obat-obat dibawah ini boleh digunakan saat berpuasa.
Adapun infus yang bertujuan untuk pemberian cairan dan makanan maka hukumnya membatalkan puasa. Obat yang diselipkan dibawah lidah biasanya untuk mereka yang sakit jantung diperbolehkan dikonsumsi dan tidak membatalkan puasa, karena obat tersebut akan langsung menghilang dibawah lidah dan terserap ke pembuluh darah. Penggunaan obat tetes mata juga harus benar agar tidak membatalkan puasa, harus mendongak ke atas dan menunggu obat terserap sempurna, karena bila kita menetesnya asal-asalan maka tetesannya akan mengalir melalui kantong sudut mata melewati saluran di hidung dan akan bermuara ke dalam kerongkongan. Itu mengapa kadang saat kita menetes obat mata dengan tidak benar maka mulut kita juga terasa pahit. Obat tetes hidung termasuk yang tidak diperbolehkan karena akan mengalir kedalam kerongkongan.
Petunjuk waktu minum obat
Pernah gak kalian bertanya kenapa ada obat yang diminum sekali sehari, ada yang dua kali, tiga kali dan seterusnya. Beda obat maka beda pula rute perjalanannya didalam tubuh kita hingga dia bereaksi dan akhirnya dibuang dari dalam tubuh yang salah satunya melalui air seni. Obat yang memiliki frekuensi pemberian yang kecil yaitu satu kali sehari memiliki kemampuan bertahan dalam tubuh lebih lama. Obat yang diminum satu kali sehari akan bertahan selama 24 jam di tubuh sebelum dieleminasi (dibuang). Jadi, jika dua kali sehari artinya 12 jam, sedang 3x sehari artinya 8 jam. Jadi saat kita minum obat ada baiknya kita catat waktu minum obatnya. Kalau orang Indonesia biasanya minum obat dengan waktu penandanya adalah saat makan pagi, siang, dan malam, padahal seharusnya efektifnya diminum berdasarkan jam dan petunjuk sebelum atau setelah makan.
Nah bagaimana kalau kita berpuasa? Bagaimana cara minum obat yang benar?
Cara minum obat 1x sehari sebelum makan
Minum obat tersebut saat berbuka puasa atau sahur, setelah minum buka puasa atau setengah jam sebelum makan-makanan berat (makan besar), yang terpenting diminum konsisten, dengan jarak selang antara saat minum obat adalah 24 jam. Misal hari ini diminum saat berbuka besok juga diminum saat berbuka.
Cara minum obat 1x sehari setelah makan
Minum obat setelah makan saat berbuka ataupun sahur, dan tetap konsisten per 24 jam sekali.
Cara minum obat 2x sehari sebelum makan
Minum obat tersebut saat setengah jam sebelum makan berat saat berbuka dan setengah jam sebelum sahur.
Cara minum obat 2x sehari setelah makan
Minum obat setelah berbuka dan selesai makan sahur.
Cara minum obat 3x sehari atau lebih
Konsultasikan pada dokter anda apakah obat tersebut dapat diganti atau tidak dengan jenis obat lain yang punya efek sama tapi boleh diminum 1x atau 2x sehari. Jika tetap harus minum 3x sehari atau 4x sehari maka kita bagi jam minum obat dalam rentang waktu yang sama. Pastikan jadwal berbuka dan imsak, lalu jumlahkan jam rentang waktu antara keduanya, kemudian bagi menjadi 3 atau 4 kali sesuai anjuran minum obat.
Cara minum diatas tidak dianjurkan untuk beberapa jenis obat tertentu, seperti obat jantung dan beberapa antibiotik. Karena itu jangan lupa bertanya pada dokter anda ya..
Penggunaan obat sebelum dan setelah makan saat puasa
Harus diperhatikan benar tentang cara minum obat sebelum atau setelah makan karena itu akan berefek pada manjur atau tidaknya obat. Obat yang diminum sebelum makan, diberikan saat lambung dalam keadaan kosong sehingga penyerapan obat lebih sempurna. Obat ini akan terganggu penyerapannya jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Baiknya diminum setengah sampai 1 jam sebelum makan atau jika lupa boleh 2 jam setelah makan. Obat yang diminum setelah makan biasanya memiliki efek mengiritasi lambung, karena itulah harus dikonsumsi setelah lambung terisi makanan.
Nah jadi seperti itu ya para steemian yang budiman cara minum obat saat nanti memasuki bulan puasa. Adapun tentang penggunaan obat-obatan khusus pada penderita penyakit kronis seperti darah tinggi, kencing manis, asma, epilepsi, maagh, dehidrasi dan pada ibu hamil saat bulan puasa akan saya bahas di postingan selanjutnya. Terimakasih sudah membaca.
Tks infonya. Sangat bermanfaat menjalani ibadah puasa nanti
Terimakasih kembali sudah dibaca pak.. Smga ibadah di bln puasanya nnti lancar.. 😊
Seperti merindukan seseorang tak membatalkan puasa..huhu
kalau rindunya sambil ngemil tetap batal bang.. 😁