Paham keindonesiaan adalah pemikiran yang menyebabkan orang di Nusantara mau tunduk dan patuh di dalam sebuah bingkai kesatuan yang bernama Indonesia. Paham keindonesiaan bukanlah paham yang hanya merujuk pada Pancasila datau UUD 1945, tetapi lebih dari itu, yaitu dimana kita meletakkan jati diri kebangsaan di dalam ruh dn jiwa keindonesiaan. Karena itu untuk mencari paham keindonesiaan diperlukan falsafah kenegaraan yang tidak melihat dari aspek tertulis dalam Pancasila dan UUD 1945. (hal 1419)
Dalam hal ini Jawa telah berjasa menata tata negara, walaupun kemudian merasa risih dengan adopsi pemikiran dari Barat. Namun Jawa, tetap berada dibalik setiap pertemuan pemikiran yang ingin mengganti spirit kebangsaan. Sedangkan Aceh, telah memberikan energinya kepada Indonesia, walaupun kemudian rumah tangga Aceh sendiri telah hancur lebur.
Rumusan keindonesiaan menjelang pertengahan abad k3-21 yang akan mengalami proses definisi ulang. Sebab, generasi baru akan memulai menulis pemahamannya sendiri terhadap apa itu Indonesia ? Dalam merumuskan nilai-nilai kebangsaan mereka akan merujuk pada sejarah dan juga peta global, baik Timur dan Barat. Paham keindonesiaan yang modern nantinya juga tidak lagi diikuti oleh pertarungan spirit kebangsaan, tetapi juga pertarungan mereka yang ingin mengisi nilai-nilai kebangsaan, namun tidak memiliki format spirit seperti yang dipraktikkan oleh generasi terdahulu.(hal 1422)
Dalam hal ini juga penulis membuat satu klafikasi mengenai orang Indonesia :
Pertama, orang Indonesia adalah manusia yang hidup dan mengerti alam berpikir yang menjadi sendi dan sendi negara.
Kedua, orang Indonesia adalah manusia yang tidak pernah mau membuka diri mereka pada alam berpikir yang tidak mendukung ketahanan negara.
Ketiga, orang Indonesia sebenarnya dalah orang yang berasal dari desa menuju kota, lalu kembali lagi ke desa sebagai wong cilik.
Keempat, orang Indonesia adalah manusisa yang diberikan kekuatan Tuhan yang Maha Esa untuk melaksanakan Pancasila.
Kelima, orang Indonesia adalah manusia yang pandai membawa diri, tetapi kerap melupakan jati diri mereka. Ketika sudah tidak ada lagi pemahaman konsepsi harga diri.
Dapat disimpulkan dari buku Acehnologi Bab 51 ini, mengenai apa itu Aceh ? dan Apa itu Jawa ? Suku ini memimpin Indonesia sesuai dengan amanah kosmologi di Pulau Jawa. Adapun Aceh tetap diletakkan di dalam perspektif sistem kosmologi Jawa. Penyesuaian kedudukan Aceh di dalam NKRI perlu diberikan perhatian ulang. Agenda besar untuk meletakkan Aceh di dalam nafas dan desahan kebangsaan di Republik Indonesia. (hal: 1478-1479)
Sort: Trending