๐ถKutanya semalam padamu๐ถMasihkah kau tangisi aku๐ถKu pergi dan pasti kembali๐ถDo'amu iringi langkahku๐ถRelakan saja niatku ๐ถUsah kau jawab dengan tangismu๐ถWalau aku jauh๐ถNamun dekatlah di hati๐ถseperti bintang dan bulan๐ถJauh namun selalu terang๐ถBegitu pun cintaku๐ถTerangi setiap malam mu๐ถTunggulah aku disana๐ถTuk bersanding denganmu๐๐ถ**
Nah, ngomongin masalah musik, akhir-akhir ini banyak kalangan yang hijrah mendalami agama. Dulu ada gitaris Sheila on7, yaitu Sakti. Terus ada juga, kalau nggak salah Sunu, vokalisnya Mata Band. Jadi pertama sebetulnya, musik bisa di dekati banyak aspek, karena kadang-kadang hukum itu mengikuti kondisinya.Ada musik siul yang nggak boleh, karena bersiul itu bagian dari untuk mengundang roh jahat, atau setan iblis. Makanya siul saja masih menjadi tabu kalau di timur tengah, terutama di Mesir. Di Hongkong saja, kita naik taxi, anda bersiul, itu sangat takut dia, karena bersiul itu mengundang dewanya mereka.
Nah kalau sudah kaitannya dengan keyakinan seperti ini, maka musik menjadi tidak boleh. Karena seni itu kalau untuk hiburan boleh, itu menurut sebagian pendapat orang. Tapi ada juga yang berpendapat, tidak boleh kalau seni di kaitkan dengan untuk ibadah. Dalam ibadah itu, seni membaca Alqur'an ada. Tetapi ketika musik di masukkan dalam ibadah, itu tidak boleh. Misalnya shalat di kasih musik, ๐ถteng....tong.....teng....teng...tereeeng...๐ถ, itu nggak boleh.
![image](https://images.hive.blog/768x0/https://img.esteem.ws/7o4dy27va7.jpg)
Source
Berbicara soal liriknya, ada beberapa lagu lirik yang katakanlah, lagu yang kita tau legendaris kita, almarhum Chrisye. Banyak lagu-lagu yang di ciptakan oleh Taufiq Ismail, yang kemudian mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT, dan juga mengingatkan kita akan mati. Nah berbicara tentang lagu yang substansinya saat ini.
Kalau menurut saya lagu jaman dulu, dari sejak kecil sampai sekarang, saya masih hafal. Kalau jaman sekarang susah sekali hafalnya. Dan setahun, dua tahun, kemudian hilang lagi, nggak lagi beredar. Jadi menurut saya adalah, karena dulu nggak terlalu banyak pilihannya. Jadi maksudnya adalah, dulu ketika kita medium menikmati lagu itukan dengan kaset, atau televisi hitam putih, siarannya pun hanya TVRI, sama TPI ya kan ?
Ketika selain itukan kita dengerinnya di radio, ketika sudah punya uang, beli stereo, compo, segala macam. Akhirnya bisa putar. Itukan kita fokus kesitu, akhirnya kita tau lagu itu. Kalau ketika dengerin radio lagu itu juga, sama ketika nonton tv, masih TVRI waktu itu, beda dengan sekarang, kita lihat beberapa tv swasta bersinergi. Nah, sekarangkan di handphone, pasti beda playlistnya. Misalnya loe suka Justin Bieber, gua mendingan dengar Edward Maya.
![image](https://images.hive.blog/768x0/https://img.esteem.ws/kgnjgiybt6.jpg)
Source
Jadi karena fokusnya sudah beda, medianya pun juga gitu, tidak seragam lagi. Jadi semuanya akhirnya satu channel. Faktor spirit dan roh yang ada dalam lagu itu, saya nggak ngerasa, sekarang kayaknya nggak ada. Dulu orang menciptakan lagu itu ada pesan moralnya, pokoknya sama-sama lagu cinta, tapi membekas.
Kalau sekarang itu ecek-ecek, mohon ma'af mungkin motifnya ini komersial menjadi beda. Mohon ma'af, ulama dengan da'i juga beda. Ulama-ulama itu dulu kita lebih mengenal omongan sedikit, tapi berasa, masuk meresap ke dalam hati, di banding ustadz-ustadz kayak di tv seperti sekarang, itu agak beda juga.
Kalau bicara rohnya juga, musik agak subjektifkan, ketika kita bicara lagu yang populer, pilihannya banyak sekali, cuma kita terbatas oleh lagu-lagu yang kita lihat di tv, akhirnya medianya nggak bisa dapat lagu yang waaah.... โ Terkadang substansinya atau sebuah, atau sebuah lirik itu, atau sebuah lagu, bisa mempengaruhi orang yang mendengarnya.
Misalnya ada yang tentang lagu cinta, uhhhh yang dengarnya sampai nangis-nangis, galau seperti itu misalnya. Tapi kemudian ada juga lagu yang isinya mengajak kita mengingat Tuhan, jadi kayaknya takut mati, artinya menyadarkan orang lain.
Ada riwayat yang mengatakan, bahwa musik itu haram. Bukan hanya di musiknya, banyak riwayat yang berbeda-beda, ulama itu banyak. Tapi ada juga sebagian yang meyakini, yang bijak adalah, ketika meyakini bahwa itu tidak boleh, yakinilah itu tidak boleh, tidak di langgar. Ada lagu sekarang yang banyak di gandrungi, dan sedang naik daun, dan juga banyak di sukai dari semua kalangan usia, liriknya enak banget.
![image](https://images.hive.blog/768x0/https://img.esteem.ws/5mpv90xg5q.jpg)
Source
๐ถ Dengan kasihmu ya Rabbi๐ถ Berkahi hidup ini๐ถ Dengan cinta_MU ya Rabbi๐ถ Damaikan mati ini๐ถSaat salahku melangkah๐ถ* Gelap hati penuh dosa๐ถBeriku jalan berkah๐ถTemuiku di syurga๐ถTerimalah sujudku๐ถTerimalah taubatku๐ถIzinkan ku bertaubat๐ถMaulana... Ya Maulana๐ถYa.. Sami du'aana*๐ถ
Nyanban kheun Nisa Sabyan, lam saboh lirik lagu. Nah itu bahkan sampai di bikin versi remix sendu, dan ternyata para remaja bisa menyukai, bahkan makin populer.
Akhirnya mereka terus mengingat, atau menghafal kalimat tersebut, mudah-mudahan dia bisa mencintai Rasulnya.
Di dalam teori Ebby Tyler mengatakan, kebudayaan itu hanya bisa dilawan dengan kebudayaan. Jadi kalau anda nggak suka musik atau budaya orang lain. Maka buatlah budaya yang lebih positif. Kalau nggak suka break dance, bikin tarian yang lebih bagus, tidak suka lagu cengeng, buat lagu-lagu yang benar karena budaya, hanya bisa di lawan dengan budaya. itu saja kicauan saya hari ini. Semoga menginspirasi dan bermanfa'at.โจ๐ซ
~Keep writing~
Salam Sahabat Inspiratif
Dear friend join this group and get 40 to 50 upvotes daily. Guaranteed.
https://t.me/joinchat/F5AzkgzQv5FIa3Loj_1hkw