Sepanjang naik turunnya jalanan di kaki gunung api Jaboi, Sabang, bau belerang telah menyeruak, memenuhi udara. Gunung api Jaboi ini tipe C, merupakan salah satu diantara 6 gunung api di Aceh yang masih aktif. Meskipun demikian, sejak lama kawasan kaki gunung ini sudah dijadikan sebagai kawasan wisata volcano.
Di bahu jalan, hanya dibuka satu pos dan jalan naik ke atas, namun tidak tampak tanda-tanda keberadaan petugas, posko ini kosong melompong. Posko ini sepertinya baru saja dipugar, terlihat dari cat dan plang informasinya yang masih baru. Akan tetapi seonggok kursi plastik tua yang sandarannya telah patah, langit-langit bangunan yang sudah berlumut, semak belukar yang tumbuh liar merayap di kiri dan belakang dinding bangunan menandakan tempat ini dirawat dengan buruk sekali, sepertinya dibangun secara tergesa-gesa demi menyambut pejabat besar yang menyambangi tempat ini. Saya berkesimpulan, rupanya tidak ada petugas yang ditugasi menjaga pos ini. Mungkin tempat ini dianggap tidak se-eksotis Iboih atau tempat-tempat menarik lainnya yang umum dikunjungi banyak orang ketika ke Sabang. Itulah mengapa barangkali, lokasi wisata volcano ini dibiarkan buruk rupa, tidak ditata dengan baik, mirip dengan tempat pertapaan si Buta dari Gua Hantu.
Aroma belerang semakin kentara memenuhi ruang hidung manakala saya tiba di titik pengeboran proyek geothermal pembangkit listrik Sabang. Cadangan panas bumi di Jaboi mencapai hingga 74,14 MW, Sabang tentu saja akan surplus energi listrik jika proyek ini berhasil. Dari pintu masuk ke komplek pengerjaan proyek ini, saya tidak menemukan aktivitas berarti. Tempat ini, seluruhnya sunyi senyap, kecuali lagu grup band Malaysia, Saleem-Iklim, yang diputar keras-keras oleh seorang security berwajah Bangladesh nan tak bersahabat. Setelah sembarang mengambil gambar, dengan tergesa-gesa saya pergi. Bukan karena takut kepada security yang mirip bandit India kikir senyum itu, tetapi karena memang bau belerang telah kian menyengat kepala.
Bersambung...
Semangat bro...
Sip. Terimenggenaseh bang
Reportase yang mantab. Sesekali maulah saya ke Gunung Api Jaboi itu nanti pas ke Sabang.
Terimakasih bang. Dekat sama Balohan, kira-kira cuma 15 menit perjalanan.
cok sineuk
Ya ya Terimenggenaseh syara 😀😀