You are viewing a single comment's thread from:

RE: Omong Kosong Steemit dan Kekonyolan para Kuratornya

in #indonesia7 years ago (edited)

Bro @apilopoly, saya tidak mempersoalkan penunjukan kurator, dan tdk pernah berharap akan divote oleh kurator. Sebab steemit toh hanya media sosial. Tak lebih. Yang jadi masalah, adalah Orang tidak menjadikan steemit sebagai medium bersilaturrahmi dan saling mengenal satu sama lain. Semuanya mengejar vote dan ini sebagai konsekuensi dari cara steemit "menjual" dirinya . Sebab, steemit memang berbasis materialis. Dan ini khas sekali dengan ciri manusia supraprimitif, dimana basis kehidupannya adalah materialis. Padahal kita (harusnya) sekarang berada pada fasenya berbasis estetika. Intinya, saya menyukai gaya baru yang ditawarkan steemit. Namun tidak menyukai sistem kasta di steemit, atau seseorang yang memiliki power/level luar biasa, sehingga ia begitu mendominasi dan menguasai. Ini menihilkan nilai-nilai sosial. Jadi saya ingin katakan, kalau mau "jual" steemit "jual" saja, nggak usah bawa-bawa klaim seolah media ini paling mulia. Klaim seperti ini sering terdengar dari beberapa orang terduga kurator yang nampak menikmati kepopulerannya sebagai kurator steemit.

Sort:  

Long setuju that nyan, Yang rayek power jeut ke rimung hino. yang ubit ubit, hek jiteumuleh si uro seupoh hana so vote. Awak kurator boh boh manok kom jipeu ek kana ureng vote. athat gepap bit.