Selamat malam sahabat steemian semuanya...mudah-mudahan kabar kalian masih baik-baik saja.... Jujur, malam ini saya agak sedikit lelah dari biasanya.. Bayangin aja, tadi siang pulang kerja jam 12.30,lalu harus berangkat lagi ke Lhokseumawe karena harus ikut kelas FAMe seperti yang biasa saya ikuti setiap Sabtu. Sebetulnya bisa aja sih gak masuk hari ini, tapi karena materinya merupakan kesukaan saya, rasa capek itu saya tepiskan.
Langsung saja saya cerita sedikit ya, perihal kegiatan tadi siang. Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 13.15. Tepat pukul 14.00 saya sampai di tempat yang saya tuju, yaitu "Abuwa Kupi Lhokseumawe". Saya memerlukan waktu 45 menit dari Lhoksukon ke Lhokseumawe.
Adapun materi hari ini adalah "Menulis Puisi". Yang bimbing langsung oleh seorang "Maestro" Bapak Mahdi Idris. Beliau merupakan seorang penulis buku yang sudah banyak melahirkan puisi-puis yang sangat melegeda, antara lain; Lelaki Bermata Kabut, Sang Pendoa, Lagu Di Persimpangan Jalan, dan Jawai.
Itulah alasan saya kenapa saya wajib ikut pada pertemua kali ini. Selain saya memang menyukai materi tersebut, saya juga ingin mendapatkan pembelajaran atas keluhan-keluhan saya selama ini ketika ingin menulis puisi, dan itu sudah saya ungkapkan pada postingan saya sebelumnya.
Baca juga!
https://steemit.com/indonesia/@muaziris/penulis-amatiran-vs-penulis-profesional-b65e582e7a5
Pada pertemuan FAMe yang ke 19 ini, Beliau mengatakan, "Penyair atau Sastrawan itu lahir dari alam berdasarkan kenyataan hidup". Artinya, Penyair itu tidak terlahir karena orang itu lulusan Ilmu Sastra. Dengan kata lain, siapapun bisa jadi Satrawan atau Penyair.
Selain itu, Beliau juga menguraikan tentang cata menulis puisi yang jelek atau musuh dalam menulis puisi. Antara lain adalah:
1. Keumuman. Kata yang bersifat umum harus dihindari dalam menulis puisi.
2. Bersifat propaganda.
3. Klise atawa janda dan duda kata.
4. Berupa nasihat dan bersifat takabur.
Itulah beberapa point yang menjadikan penulisan puisi jadi jelek atau musuh dalam menulis puisi. Untuk menjadi penulis itu, "harus ada motivasi dan pantang putus asa", tambah Beliau.
Acara yang diikuti sekitar 20 peserta itu, berjalan dengan suasana sedikit lebih santai. Sambil minum minuman yang dipesan masing-masing peserta, kegiatan tersebut juga dibarengi dengan pertanyaan atau permasalahan-permasalahan yang dialami peserta, terutama dalam hal menulis puisi. Banyak peserta yang mengalami masalah yang hampir sama, yaitu pada diksi atau pemilihan kata.
Banyak ilmu yang bisa saya dapatkan dalam pertemuan yang berdurasi 2,5 jam itu. Dalam acara teresbut turut juga hadir cerpenis andal, kanda @nasirage, dinda @zulfikarhusein jurnalis media online, dan beberapa penulis lainnya. Sebelum acara itu selesai, Bapak Mahdi Idris selaku pemateri hari ini memberikan tugas kepada setiap peserta untuk membuat masing-masing 1 puisi. Puisi tersebut sudah harus siap dalam waktu 2 hari ini, kemudian mengirimnya ke alamat email Beliau.
Nah, sahabat steemian semua, itulah pengalaman saya hari ini. Walaupun terasa lelah, tapi saya merasa puasa karena masalah yang saya hadapi ketika menulis puisi bisa sedikit terjawab. Terimakasih saya ucapkan kepada adinda @asmaulhusna91 yang telah berdedikasi untuk menggalakkan Forum Aceh Menulis (FAMe) ini. Dengan adanya Forum ini, permasalahan literasi yang kita hadapi bisa terpecahkan..
Salam literasi @muaziris
Vote me
Bagus sekali
Terimakasih Tgk @steemitilmu... Sabtu depan jadi kan FAMe berkunjung ke Al-Muslimun?
mantap bang @muaziris, gaya penulisan yang bagus dan mudah di mengerti! good job.
Trimakasih my bro @rosniah505...Masih dlm tahap belajar juga ni.. Hehe
Mantap bg
Klo matap, jadikan itu motivasi untuk bisa terus berkarya...
Iya
Reportase yang cerdas...singkat lengkap dan memenuhi hajat tulis para peserta lainnya....ponten 100 adinda @muaziris
Hehe.. Makasih kanda @nasirage...apa ngk kebanyakan tu pontennya? Hehe, yg pasti sy harus banyak belajar lagi kanda