Review Bab 14 volume 2 Acehnologi

in #indonesia7 years ago

Assalamu'alaikum Wr, Wb..
kali ini saya akanmencoba mereview sedikit buku Acehnologi volume 2 Bab 14 tentang Sejarah Aceh dalam buku Acehnologi bagian 1, dikatakan generasi muda aceh dalam 20-30 tahun terakhir agak tidak begitu mendalami sejarah aceh, pada bangku sekolah, yang mereka pelajari adalah sejarah yang ada di jawa seperti kerajaan-kerajaan yang ada di pulau jawa dan sejarah nasional yang sama sekali tidak pernah terjadi peristiwanya di Aceh. Ini agak berbanding terbalik dengan orang tua zaman dulu yang sejak kecil mereka diceritakan secara sistematis sejarah aceh. Bahkan generasi muda aceh ada yang tidak mengetahui sejarah kampungnya sendri
Pengkajian Sejarah Aceh memang tidak masuk dalam kurikulum pendidikan Sejarah di Indonesia, sehingga literatur Sejarah Aceh jarang sekali dikenali atau dipahami secara mendalam oleh generasi muda Aceh. Terlebih lagi literatur yang berbentuk hikayat-hikayat yang lahir di Tanah Aceh. Tidak ada satupun yang dijadikan sebagai rujukan di dalam tradisi pembelajaran sejarah di sekolah dan perguruan tinggi. Akibatnya, hikayat-hikayat tersebut menjadi asing bagi sebagian rakyat Aceh.
Pada bagian 2 diceritakan bahwa penulis-penulis Aceh sudah mulai berani untuk menulis tentang Aceh dan mencitrakan Sejarah Aceh sendiri kepada public. Jika dilihat dari karya-karya di Aceh penulis Aceh cenderung menghubungkan kajian sejarah dengan kebudayaan dan peradaban. Usaha ini menyiratkan bahwa ada upaya dari penulis Aceh untuk memasukkan Aceh di dalam lintasan sejarah peradaban islam secara global. Pada abad ke 18 dan 19 M sejarah Aceh lebih banyak diisi dengan kajian mengenai peperangan melawan belanda, kondisi sejarah yang melawan Belanda ternyata mewarisi sejarah konflik yang berkesudahan hingga abad ke-21 ini. Didalam ruang sejarah tersebut, muncul para penulis sejarah Aceh yang telah berhasil menulis tentang Aceh secara utuh, seperti Zainuddin, Ali Hasjmy, dan lain sebagainya. Upaya penulis Aceh di dalam menyajikan sejarah total Aceh inilah yang mampu membantu generasi muda Aceh di dalam memahami sejarah endatu. Hal ini disebabkan karena beberapa dokumen penting sejarah Aceh telah di bawa oleh para penjajah keu negeri mereka.
Pada bagian ke-3 mengenai bagaimana sejarah Manusia Aceh, namun belum ada satupun studi yang serius mengenai Manusia Aceh untuk dicari perbedaan yang signifikan dengan manusia yang lainnya di nusantara, seperti Manusia Jawa, Manusia Batak, Manusia Melayu, dan lain sebagainya. Paling sering muncul pendapat, ACEH itu adalah Arab, Cina, Eropa, dan Hindia. Belum diketahui siapa yang pertama kali menyusun kepanjangan ini, namun harus diakui bahwa keempat bangsa tersebut pernah sampai dan berdiam di Pulau Ruja (nama lain dari istilah Aceh).
Beberapa istilah kunci yang ditemukan ketika Manusia Aceh dikaji adalah: keturunan bangsa yang megah, berkeyakinan kuat kepada allah, adanya dominasi religi di dalam ditribusi manusia di Aceh. Kondisi alam Aceh berada di bibir selat Malaka, sehingga berbagai bangsa besar tiba di Aceh, yang dulu dikenal sebagai Pulau Ruja. Kedatangan Manusia ke Aceh lebih banyak dari arah Barat dan Utara, bukan dari arah Timur apalagi dari pulau Jawa.
Dibagian ke-4 diceritakan bahwa di Aceh belom ada system pembelajaran yang berbasis pada Sejarah Peradaban Aceh. Sehingga generasi muda Aceh tidak memahami identitas dan jatidiri dan tidak mampu mengetahui ketiga hal yaitu: budaya, bahasa, dan sejarah Aceh.

Sort:  

Please give me a follow and I will give you a follow in return!

Please also take a moment to read this post regarding bad behavior on Steemit.@muhammadismi, I gave you an upvote on your first post!