Di zaman digital ini, banyak sekali penemuan baru ataupun teknologi yang canggih berkembang secara pesat, bak jamur di musim hujan. Artinya, sulit sekali membendungi teknologi itu untuk tidak masuk ke negeri kita. Teknologi itu memiliki dampak positif sekaligus negatifnya. Pengaruh dari globalisasi itu sangat cepat sekali berjalan dan masuk ke dalam diri kita sadar atau tidaknya. Pakaian, makanan, budaya, bahkan gaya hidup kita pun meniru Negara lain.
Salah satu fasilitas yang terdapat di teknologi itu adalah media sosial. Hampir semua orang memiliki akun media sosial dan menggunakannya secara aktif. Baik itu mahasiswa, karyawan, anak – anak, bahkan ibu rumah tangga pun menggunakan media sosial. Di zaman sekarang ini, hal yang tabu jika seseorang itu tidak menggunakan media sosial.
Media sosial bisa menjadi sahabat terbaikmu, dan bisa juga menjadi musuh terjahatmu. Bisa menemani kita saat beraktifitas, dan bisa juga menjadi bom waktu yang suatu saat bakal meledak. Ada beberapa dampak positif yang terdapat di media sosial itu yaitu, ajang memperbanyak teman, sebagai tempat promosi, sebagai tempat penyebaran informasi, sebagai sarana untuk mengembangkan ketrampilan dan sosial, sebagai sarana untuk mengajak hal kebaikan, dan masih banyak lagi hal positif yang kita dapatkan.
Sedangkan dampak yang negatif adalah kecanduan, kejahatan dunia maya (cyber crime), pornografi, perjudian, mengganggu hubungan antar pasangan, dan sebagainya. Sebagai anak muda khususnya mahasiswa, haruslah cerdas dalam menyikapi media sosial ini. Jangan sampai media sosial menghambat kemajuan dalam menjalankan aktifitas, jadilah pemicu untuk selalu bersemangat mengeluarkan ide – ide dan kreatifitas yang kita miliki dan kita tuangkan dalam media sosial.
Karena bila tidak cerdas dalam menggunakan media sosial, kita sangat mudah menjadi korban. Banyak sekali contoh kasus di Indonesia akibat media sosial, penipuan berkedok iming – iming harta dan mobil, pemerkosaan akibat tipu daya, jual beli barang yang tidak sesuai harga dan kualitasnya.
Gara – gara media sosial, beberapa waktu yang lalu di Aceh Tamiang, siswa SMP gantung diri dan mati akibat keseringan curhat di facebook. Beliau menjadikan facebook ini teman curhat terbaik, akhirnya netizen pun merespon negatif dan beliau merasakan kegaduhan dan bergejolak di dalam hati seolah – olah tidak ada satu orang pun yang peduli dengan dirinya. Dan akhirnya beliau memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri dengan cara gantung diri.
Karena dia berfikir, mati adalah solusi terbaik yang tidak akan menerima masalah apapun. Padahal kematian awal dari segalanya, bukan akhir dari segalanya. Hal ini sangat ironis sekali melihat peristiwa yang dilakukan oleh siswa SMP itu. Bila tidak di cegah dari sekarang, maka banyak peristiwa – peristiwa yang lain terjadi dan lebih banyak lagi korban yang bermunculan.
Dan pada akhirnya Indonesia kehilangan generasi terbaiknya, yang sebenarnya memiliki kemampuan dan kreatifitas yang sangat tinggi, hanya saja kreatifitas itu belum dikembangkan secara signitifikan. Melihat peristiwa itu, netizen pun banyak yang berkomentar, ada yang pro dan ada juga yang kontra. Peristiwa ini pun tidak bisa menyalahkan siapa – siapa, mari kita bertanya pada diri sendiri dan terus belajar untuk menjalankan hidup ini lebih baik lagi.
Setiap peristiwa yang di anggap penting dan memiliki nilai berita yang sangat tinggi, pasti media sosial ramai dengan cuitan netizen, baik cuitan yang positif maupun yang negatif. Ada beberapa kejadian yang paling dibicarakan di media sosial beberapa tahun belakangan ini, di antaranya adalah tentang seorang penista agama ( Ahok ), PKI yang bangkit kembali, meninggalnya artis Julia perez, kasus setya novanto, pernikahan artis raisa dan Hamish, pernikahan Laudya cintya Bella dan Engku Emran, dan masih banyak lagi peristiwa ataupun berita yang menarik untuk di perbincangkan.
Tidak bisa kita pungkiri, selain banyak efek negative ada juga efek positif yang sangat membantu kita. Melalui media sosial kita bisa mensyiarkan Agama Islam yang begitu cepat, mendapatkan informasi dari dalam dan luar negeri yang begitu up to date, memudahkan proses belajar mengajar, bahkan dalam berniaga pun menjadi mudah dengan adanya media sosial.
Indonesia salah satu Negara yang paling banyak menggunakan media sosial, dari Sabang sampai Merauke menggunakan media sosial, dengan keberagaman budaya, bahasa, adat, dan agama mampu bersatu dan semakin kuat dengan adanya media sosial. Dari segi ekonomi, media sosial mampu membantu perekonomian Indonesia. Dan semua kreatifitas yang selama ini terpendam mampu di tuangkan di media sosial.
Terkadang memang ada oknum – oknum yang merusak ideologi bangsa melalui media sosial, mereka memberikan statement yang begitu luar biasa dalam penyampaian sehingga masyarakat yang lemah imannya mudah terpengaruh dan mengotori akal pikiran kita. Selain itu semua, pornografi juga banyak mengotori media sosial, mereka memberikan gambar- gambar yang tidak pantas ditampilkan, kata – kata yang menggoda syahwat, dan pada akhirnya banyak kaum muda menjadi lalai dan terlena serta terhanyut ke dalam limbah hitam dosa.
Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang cerdas harus mampu memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bisa diambil mana yang tidak. Jika kita pintar menggunakannya maka media sosial menjadi sahabatmu, jika kamu salah menggunakannya maka ia siap menjadi boomerang yang mencabik – cabik dirimu. Sekian…
Benar sekali @muharramun Melalui media sosial kita bisa mensyiarkan Agama Islam yang begitu cepat, mendapatkan informasi dari dalam dan luar negeri yang begitu up to date, memudahkan proses belajar mengajar, bahkan dalam berniaga pun menjadi mudah dengan adanya media sosial.
Iya, oleh sebab itu kita harus cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial, manfaatkanlah media sosial sebaik mungkin @sall