Anugerah Sastra Litera 2018 menemukan banyak karya penulis muda. Ini adalah catatan kami (MI, Iwan Kurniawan dan Mahrus Prihany) sebagai juri dan sekaligus kurator kegiatan itu.
Bukan suatu kebetulan jika kita menemukan fakta bahwa yang merebut perhatian dalam Anugerah Litera 2018 adalah para sastrawan muda. Mereka muda usia. Dari 14 nama penulis puisi dan 12 penulis cerita pendek (cerpen) yang lolos ke babak final, sebagian besar adalah mereka yang lahir pada 1980 dan setelahnya.
Hanya beberapa penulis yang lahir di tahun-tahun sebelumnya.
Ini bukan sekadar angka statistik, tapi mempermaklumkan sesuatu yang sangat penting bahwa sastra Indonesia ternyata terus tumbuh. Kekhawatiran sebagian pengamat sastra dan sastrawan senior bahwa sastra Indonesia mandek dan tak melahirkan generasi baru telah dijawab oleh para pengarang muda ini. Ini kabar baik bagi sastra Indonesia.
Portal Sastra Litera (Litera.co.id) telah melakukan seleksi yang cukup untuk menemukan karya-karya layak muat. Dari ratusan puisi dan puluhan cerpen yang kami seleksi untuk anugerah ini, kami tidak banyak menemukan karya di bawah standar estetika sastra. Meski seleksi Litera cukup longgar, namun karya-karya yang mereka muat masih bisa tergolong bermutu.
Namun, kami harus memilih di antara setumpuk karya tersebut. Setelah membaca semua karya, akhirnya kami menemukan 108 puisi dan 24 cerpen yang pantas kami nilai lebih lanjut. Penilaian mendalam dilakukan masing-masing juri dengan memberi nilai untuk setiap karya. Nilai inilah yang kemudian kami kompilasi hingga menemukan nilai total untuk setiap karya.
Tahap selanjutnya, kami menimbang kembali daftar 20 puisi dan 12 cerpen dengan nilai tertinggi. Diskusi cukup keras terjadi pada tahap ini. Masing-masing juri mengajukan argumennya untuk mempertahankan nilai yang diberikan. Tapi, suguhan mie Aceh dan jus jambu di tepi Danau Pamulang membuat perdebatan jadi lebih mengasyikkan. Rapat penilaian berakhir setelah kami bersepakat untuk memilih empat puisi dan empat cerpen pilihan.
Dari nama-nama yang muncul itulah kami melihat masa depan sastra Indonesia masih cerah. Sebagian pemilik karya tersebut adalah anak-anak muda yang masih begitu panjang masanya untuk terus belajar dan berkarya. Siapa saja mereka?
Untuk menemukan jawabannya mari hadir dalam acara penganugerahan Litera Award di Resto Kampung Anggrek, Jalan Raya Victor, Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat, 27 Juli 2018 pukul 14.00.
Posted from my blog with SteemPress : http://musismail.com/catatan-kurasi-puisi-dan-cerpen-anugerah-litera-1/
Harapannya adalah para penulis muda ini bisa membuat pembaharuan dalam dunia literasi dan kesusastraan di masa depan.....