Sekalipun saya bukanlah seorang jebolan kampus sastra, tapi saya senantiasa berusaha uantuk selalu dekat dengan bukau terutama bukau sastra yang saya gemari. Baru-baru ini saya membewli beberapa buaku bekas dari seorang teman kenalan di media sosial. Namanya Rosie, dia menjajalkan beberapa buku bekas di dinding medianya. Diantara buku-buku yang dijajalkan itu terdapat beberapa buku sastra karya penulis dunia, seperti Gebriel Garcia Marquez, Fran Kafka dan beberapa penulis lainya yang tidak saya ingat. Dan beberapa buku sastra karya penulis dalam negeri seperti, Seno Gumira Adjidarma, Benny Arnas, Danarto dan banyak lagi.
Sekalipun saya tidak berhasil memiliki seluruhnya karena faktor ekonomi juga sebab keburu dipesan oleh yang lain, tapi saya sangat puas karena dapat mengoleksi beberapa buku diantaranya. Saya senang sekali bisa belanja buku-buku bekas dengan harga sedilit miring dibandingkan harga toko. Ini sangat menyenagnkan sekali. Menerima paketan buku sampai ke rumah rasanya wah, sekali!
Rasanya seperti mendapat hadiah ulang tahun berkali-kali.
Saat ini sama-sama kita ketahui bahwa budaya membaca hampir saja jauh dari generasai melenial. Ditambah gencarnya perang game yang menggerogoti waktu dan hobby anak-anak sekarang. Ya, amau bagaiaman lagi membaca menjadi hal yang kurang penting bagi mereka. Dan pada akhirnya buku-buku akan tetap berada dipojok kamar dan di ujung waktu yang semakin menyempit.
Kalau sudah begini, ya mau bagaimana lagi?
Adakah solusinya dari teman-teman Steemian untuk kita terus mencintai buku.