Tradisi "Nos Lepat" di Hari Besar Keagamaan

in #indonesia6 years ago

Assalamu'alaikum steemians..
Mungkin untuk beberapa waktu yang lalu saya disibukkan oleh jobdesk yang padat merayap, sehingga tidak sempat untuk sekedar menyapa kalian. Sebelumnya saya ingin mengucapkan minal aidzin wal faizin bagi yang menjalani hari raya besar islam. Nah berbicara seputar hari raya, kali ini saya akan menceritakan tradisi unik yang hampir selalu saya dapati di kampung halaman saya (Gayo Lues). Tradisi ini dikenal dengan istilah "Nos Lepat".

IMG_20180616_115911.jpg

Nos Lepat sendiri terdiri dari dua kata, yaitu "nos" yang berarti membuat dan "lepat" yang berarti sejenis makanan khas Gayo yang dibuat dari adonan tepung pulut dan manisan. Lepat berisi parutan kelapa yang diolah dengan gula aren. Perpaduan ini kemudian disebut "inti" oleh masyarakat gayo. Adonan lepat kemudian dibungkus dengan menggunakan daun pisang atau daun nongkal dan dikukus hingga matang.

images (4).jpeg

Lepat adalah salah satu makanan yang dibuat pada moment-moment tertentu seperti maulid nabi, isra' mi'raj, dua hari raya, dan hari besar Islam lainnya. Biasanya setiap rumah terutama di area perkampungan akan membuat lepat sebagai makanan wajib mereka . Rasanya tidak sah jika makanan ini tidak ada.

Pada zaman dahulu, masyarakat gayo nos lepat dengan cara melibatkan beberapa orang di setiap rumah, hal ini dilakukan lantaran lepat dibuat dalam versi banyak, selain itu juga diharapkan agar terjalinnya kebersamaan yang erat di antara tetangga, nos lepat pun dilakukan secara bergiliran dari satu rumah ke rumah yang lain. Namun, seiring perkembangan zaman, diikuti pola pikir masyarakat yang semakin individualis, lepat pun kini dibuat hanya oleh orang-orang tertentu saja dan dibuat masing-masing di rumah.

images (5).jpeg

Pada saat hari besar keagamaan tiba, lepat akan disuguhkan kepada para tetamu ditemani dengan secangkir kopi atau teh. Lepat dapat dikonsumsi secara langsung ataupun dengan cara menggorengnya terlebih dahulu. Para tetamu biasanya oleh empunya rumah akan dibungkuskan beberapa lepat untuk dibawa pulang.

Nah, demikianlah tradisi nos lepat yang ada di daerah saya. Saya berharap kalian dapat merasakan kenikmatan dan kelezatan rasanya. Semoga tulisan saya dapat menggerakkan kalian untuk sekedar mampir ke tanoh Gayo.
Wassalam..

Sort:  

Pingin lagi rekreasi ke tanah Gayo.

Mari silahkan, sekalian nyobain lepatnya hhh